Hati Farhan berdesir. Benar dugaannya, penjahat itu kini mengincar Kalila. Pria itu berdiri lalu mendekati jendela. Dilihatnya langit biru di kejauhan. Dadanya dipenuhi gumpalan khawatir sekaligus amarah. Kenapa harus menyeret Kalila? Kenapa tidak dirinya saja menjadi sasaran. Ia rela kalau harus mati sekarang. Namun, Kalila? Hati Farhan nyeri membayangkan Kalila yang tidak tahu masalahnya harus meregang nyawa.
Ponsel Farhan bergetar. Ia mengalihkan pandangan dari halaman fakultas ke ponselnya. Sebuah video kembali masuk ke ponsel Farhan, dikirim dari nomor berbeda. Video itu memperlihatkan pertemuan warga dengan perusahaan perencana dan konstruksi dengan warga lereng bukit Wadas. Mereka juga memberikan pernyataan lisan kalau sudah menerima ganti rugi layak dan tidak akan menuntut perusahaan.
Lalu, sebuah panggilan kembali masuk. Dari nomor tak dikenal dan berbeda dengan nomor pertama.
“Jangan coba-coba mengganggu kami kalau Anda ingin calon istri Anda, juga diri dan karir Anda selamat.”
Farhan menutup ponsel dan meletakkannya di meja. Dihelanya napas dalam-dalam. Setelah gugatan mereka ditolak pengadilan, jalan untuk memperjuangkan hak warga memang telah tertutup. Apalagi, tinggal 50% yang menolak. Sekarang, semua sudah menerima. Mereka tidak tahu bagaimana proyek itu akan mengambil tanah-tanah sumber penghidupan mereka. Lalu mereka akan menjadi pekerja proyek dan objek wisata yang dibangun di sekitar waduk.
Berbagai lintasan pikiran serta-merta menyerbu kepala Farhan. Sikap warga dan masuknya Kalila dalam pusaran masalah di luar perkiraannya ketika memulai terjun mendampingi warga.
Farhan akan berkonsultasi dengan lawyer LSM di mana ia menjadi ketua. Tentang kasus pelemparan batu dan percobaan penusukan, akan ia bicarakan dengan sahabatnya, Andromeda. Sekarang ia fokus pada kuliah yang akan diampunya sebakda asar nanti
Setelah salat Magrib di masjid fakultas, Farhan melajukan Vespa ke rumah Andromeda di belakang gedung TVRI . Salah satu anggota penyidik kepolisian daerah Yogyakarta itu sedang di rumah setelah berbulan-bulan memburu sindikat perdagangan anak dan perempuan.
Lelaki berkaus hitam membuka pintu setelah Farhan menekan bel. Otot-otot lengannya tercetak jelas pada kaus ketat yang menempel di tubuh.
"Ayo makan. Sup igaku barusan matang, nih." Pria berkulit putih itu berujar riang sembari menyugar rambut lurus tebal miliknya.
"Belum juga duduk, sudah ditawari makan."
"Mumpung masih hangat."
Andromeda berjalan cepat ke dapur sekaligus ruang makan. Ruangan berukuran sembilan meter persegi itu dipenuhi aroma kaldu. Dengan cekatan ia menuang sup ke dalam dua mangkuk berbahan keramik dan meletakkannya di meja. Ia mengambil stoples berisi bawang goreng dan menaburkannya ke permukaan sup.
Farhan melihat sambal yang masih ada di cobek. Ia mendekati rak dan mengambil mangkuk kecil lalu memindah sambal ke wadah kaca itu. Setelah itu, ia menyambar stoples kerupuk dan meletakkan semuanya di meja.
"Enak banget, nih," seru Farhan ketika ia sudah duduk di balik meja. Ia menggosok kedua telapak tangannya sembari menghirup uap hangat yang meliuk-liuk keluar dari mangkuk.
Eda mengisi dua gelas tinggi dengan air putih dan meletakkannya masing-masing di depan Farhan dan di samping mangkuknya. Segera setelahnya, kedua laki-laki itu terlibat obrolan seru tentang buku, film, juga kafe-kafe ikonik yang bisa jadi tempat nongkrong.
Eda tidak suka membicarakan hal serius ketika makan sehingga Farhan menahan diri untuk tidak buru-buru curhat. Pria itu baru pindah ke Yogyakarta setahun lalu. Sebelumnya ia berdinas di Semarang dan sempat di Papua. Farhan dan Eda berteman sejak SMU dan mereka tetap bersahabat meski terpisah jarak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaradhana (Sudah Tamat di Karyakarsa dan KBM App)
RomanceJudul di KBM: Mendadak Ijab Sah Kalila memiliki impian sendiri tentang pernikahan yang akan dijalani dengan Haiyan, salah satu seniornya di klub teater. Lelaki itu berjanji akan datang melamar dalam jangka waktu satu tahun setelah tabungannya cukup...