3. Rencana Ngawur

86.3K 6.4K 75
                                    

Tumpukan buku tampak menggunung sampai menutupi wajah si pembaca. Ziya tak menyangka kediaman Trancy memiliki perpustakaan super luas dan lengkap. Kalau ada yang kurang mungkin hanya komputer untuk menunjukkan lokasi buku. Seperti yang ada di perustakaan kampusnya. Sebab dari tadi Ziya banyak membuang waktu berkeliling untuk mencari sejarah keluarga Trancy dan Easther.

“Hmm, jadi keluarga Trancy itu masih ada hubungan kekerabatan sama Kaisar. Dengan kata lain dia udah jadi bangsawan dari orok. Terus Kalau keluarga Easther punyanya Lilyana itu kayak…. Emh… gimana ya jelasinnya. Kalau di dunia nyata mungkin kaya keluarga old money yang dukung perekonomian Negara. Makanya dia diangkat jadi bangsawan.”

“Sama-sama dari keluarga berpengaruh. Macem cerita Adam sama Starla yang pernah gue baca di wattpad.”

“Kalau posisinya imbang kayak gini pantes aja semuanya kerasa kepala. Apalagi dari cerita Rahel. Si Lilyana sama Lukas sama-sama nggak peduli sama pernikahan ini.”

“Entar… terus yang jadi pertanyaan. Siapa Bapak kandung Ethan?” Ziya menggaruk tengkuk belakangnya. Kebiasaan saat dirinya berpikir keras.
“Apa bener Liliyana selingkuh dan punya anak? Wah, gila sih kalau beneran.”

“Dih!" Buku itu ditutup kasar. "Kenapa gue hina diri gue sendiri?! Kan sekarang posisinya gue yang jadi Lilyana.”

“Haaah, tau gini mending gue langsung ke akhirat deh. Capek banget jadi Lilyana. Mana ujung-ujungnya mati. Penjelasan Cuma satu paragraph di novel. kalau kayak gini gimana gue bertahan hidup? Yang ada gue mati lagi, gila!”

Ziya menyerah berpikir. Ia taruh dagunya ke meja sambil iseng melipat-lipat ujung buku.

“Yah, seenggaknya gue masih punya banyak waktu. Gue nggak akan mati sampai second lead lahir.”

Dalam novel The Destiniy, Ethan sebagai second male lead yang menjadi sad boy sekaligus villain karena cintanya tak terbalaskan. Dia akan berusaha membunuh Putra Mahkota yang menjadi Main lead. Sayang, Ziya hanya membaca sebatas itu. Entah apa yang terjadi di ending cerita. Masih menjadi misteri. Apakah Ethan akan dieksekusi mati karena pengkhianatannya atau bagaimana. Yang jelas, Ziya tidak akan membiarkan itu terjadi.

Ethan harus bahagia!

Setidaknya jika dia tidak mendapat cinta dari female lead. Ziya akan memberikan cinta sebagai seorang Ibu.

“Itu sebabnya aku nggak boleh mati. Selama jeda itu aku bakal cari cara supaya aku dan Ethan hidup bahagia.”

Senyum Ziya perlahan mengembang. Otaknya memikirkan bagaimana paras second lead yang sangat digilainya. “Pasti Ethan ganteng banget. Aaaaa! Nggak kuat ngebayangin gemoy-nya Ethan pas kecil.”

“Gue bakal jadi emaknya. Dia anak gue. Hihi, nggak sabar deh pingin cubit-cubit pipi embulnya.”

“Eh! Tunggu!” senyum Ziya memudar. Digantikan kerut di antara alisnya. “Gimana Ethan bisa lahir kalau gue nggak inisaitif buat?”

“Yah, walaupun gue sendiri nggak tau sih bapak biologisnya Ethan siapa. Yang jelas, siapa pun Bapaknya. Anak yang lahir dari rahim gue bakal gue namain Ethan. Dan dia bakal jadi second male lead yang bahagia."

“Eh! Eh! Gila nih. Gue punya ide brilian banget nih.” Tak tanggung-tanggung. Ziya sampai berdiri dengan semangat. “Gimana kalau gue ngajak Lukas buat anak? Dengan gitu kan gue bisa bebas dari tuduhan selingkuh. Leher gue aman dan Ethan nggak akan menderita karena keluarganya.”

Sebuah tepukan terdengar nyaring. Ziya mengapresiasi dirinya sendiri. “Huuu! Bravo!”

“Otak gue memang cerdas!”

Diam-diam seseorang memperhatikan. Ia menukikkan bibir semenjak Ziya sibuk dengan rencana ngawurnya.

***

DUKE! Let's Have Babies! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang