Suasana ruang inap ketiga putra Satria itu sangat damai. Hanya ada ketiga pasien itu dan Satria yang tengah menyuapi Jefran dan Candra secara bergantian. Nathan sendiri sibuk menonton video di HPnya. Sampai kemudian....."ASSALAMU'AKAIKUM!!" Suara teriakan Haikal sukses membuat apel ditangan Satria terjatuh. Nathan yang kejatuhan HPnya sendiri di wajahnya dan jangan lupakan Jefran yang hampir tersedak minumannya. Sedangkan si pelaku hanya cengar-cengir tak tau malu sambil menyalami papinya. Johan? Dia sedang meminta maaf pada para pengunjung yang tadi dikagetkan dengan ketololan kembarannya.
"Waalaikum salam. Abang ikal....ini rumah sakit lho bukan hutan. Kok kamu pede sekali mengeluarkan toa masjidmu disini?" Tanya Satria sambil menatap aneh putranya. Johan juga ikut menyalami Satria dan langsung duduk di atas brankar Nathan.
"Hehe...kebiasaan pi. Kan biasanya juga begitu,"jawab Haikal sambil cengengesan. Haikal pergi mendudukkan diri disofa. Sedetik kemudian dia langsung sibuk dengan HPnya sambil sesekali tersenyum. Pemandangan itu menjadi sorotan bagi yang lain selain Johan tentunya yang sudah tau hal gila yang terjadi pada kembarannya.
"Bang Jo,bang Ikal kenapa? Menang lotre?" Tanya Jefran.
"Huss! Haram!" Satria meraup wajah Jefran spontan.
"Kagak. Lagi dapet kembang dia," jawab Johan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar HP.
"Affaan tuh?" Tanya Candra penasaran.
"Jadi tadi disekolah......"
Flashback on
"WOYLAH ANJIR! ADA YANG NGECHAT GUE COK!!" Seru Haikal heboh. Johan,Varo,dan Shaka menatap Haikal malas.
"Segitu sepinyakah wa mu bang? Sampai seheboh itu ada yang chat kamyu?" Tanya Shaka dengan nada lebay.
"Merinding gue," ucap Johan geli.
"Jijik ege! Pengen muntah gue denger lo ngomong!" Varo menghadiahi kepala Shaka dengan tanpolan sayang.
"Anjir lah,"umpat Shaka tak trima kepalanya disakiti.
"Kenapa sih kal?" Tanya Johan sambil melirik HP Haikal.
"Ada yang chat gue. Fotonya cantik guys!" Jawab Haikal dengan senyumannya.
"Ati-ati ketipu bang. Sekarang dunia itu tipu-tipu. Zaman efek. Kecantikan wajah bisa dipalsuin.."
"...yang pasti-pasti ya santan sasa..." Varo memotong ucapan Shaka dengan iklan.
"Iklan aja lo," kini Shaka berbalik menampol kepala Varo. Johan hanya menatap kedua adik kelasnya itu jengah. Tak kalah jengah pula saat dia melirik si human yang nampaknya tengah kasmaran disampingnya.
"Ah...namanya Maria woy! Cantik kek orangnya," puji Haikal.
Dan terus begitu. Senyum Haikal tak pernah luntur dari wajahnya bahkan hingga mereka datang ke rumah sakit.
Flashback off
Yang lain menganggukkan kepala mendengar cerita Johan. Tak sadar ada dua makhluk lagi yang sudah ikut menganggukkan kepala.
"BANG JANG LUPA BAGI PK!" Seketika semua tersentak mendengar suara itu. Satria sampai memegang dadanya saking kagetnya tiba-tiba ada dua curut entah datang dari mana dan kini sudah berdiri disampingnya.
"Astaghfirullah...human dari mana lagi ini?" Tanya Satria yang masih setia ngurut dadanya.
"Hehe maaf om. Kita temen sekelas si kembar,"ucap Shaka sambil menyalami Satria diikuti Varo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Brothers
أدب الهواة"Kita itu saudara...jadi kita harus jadi penguat satu sama lain..." Kisah tujuh bersaudara yang ditinggal sang papi traveling katanya biar nggak cari mami baru dan anak anaknya jadi mandiri Kehidupan yang semula tenang perlahan terusik. Bahaya mende...