Bab 14 Mati

1.2K 258 5
                                    

Dion mendobrak pintu yang dibuat dengan bahan khusus agar terlihat kokoh, namun mudah patah. Lalu di dalam ruangan terlihat Wendy yang tergeletak. Melihat Wendy tak sadarkan diri membuat air mata Dion yang meremukkan hati mengalir. Dion segera melompat ke kobaran api dan dengan sigap mengangkat Wendy, setelah itu berlari keluar ruangan. Sayangnya api sudah menjalar terlalu besar.

Sejak awal memang sudah tak memungkinkan untuk masuk ke bangunan itu. Hanya Dion sendiri yang gila dan memaksa masuk saat mendengar Wendy masih terjebak di dalam.

Dion lari dengan terpincang-pincang. Darah buatan yang telah disiapkan oleh tim make up mengucur deras di kaki Dion, menambah efek realistis. Tak berhenti disana totalitas para staf terpancar dari setiap detail di lokasi syuting. Kayu yang terbakar yang berjatuhan di sana-sini, menjadi jumpscare karena tak tahu kapan dan dimana akan menimpa. Asap buatan yang tebal namun tidak menghalangi pandangan kamera. Serta detail lainnya yang menyeluruh. Lalu tak lupa yang paling penting kobaran api yang ditata sedemikian baik agar nampak real di depan kamera.

Tapi semua itu tak ada gunanya jika tidak didukung oleh kemampuan akting dari aktor yang hebat. Rex yang berakting sebagai Dion, melakukannya dengan sangat bagus hingga terlihat betul-betul seperti sedang berjuang menyelamatkan diri dari kebakaran besar.

Dion sudah berlari cukup jauh. Semakin lama, pandangannya semakin kabur. Tapi dia mencoba untuk tidak terjatuh. Cahaya terang itu sepertinya adalah pintu keluar. Sudah sangat dekat. Itu tempat yang sudah ditandai oleh staf dan diintruksikan oleh sutradara di latihan sebelumnya.

Saat Dion sudah mencapai tempat itu, dia segera berlutut. Seolah kekuatannya sudah tidak ada. Napas Dion tersengal-sengal. Dion sudah mencapai batasnya. Itu bahkan keajaiban melihat Dion bisa keluar sejauh ini. Dion yang sudah kehabisan tenaga hanya bisa menatap Wendy yang terkulai di lengannya.

Dion merasa semakin hancur saat melihat Wendy yang masih tak sadarkan diri. Sedangkan semua penonton hancur melihat Dion yang hancur. Semua orang tahu, keadaan Dion sekarang jauh lebih buruk dibanding Wendy. Tapi yang ada dipikiran Dion hanya Wendy.

Dengan sisa tenaga terakhirnya. Dion mendekap tubuh Wendy. Mencoba melindunginya dari api dan asap. Saat itulah Wendy akhirnya membuka matanya.

Yuna yang sejak tadi menutup matanya merasa sangat syok. Siapa orang yang ada didepannya sekarang. Wajah sangat khawatir seakan-akan dunianya telah hancur, penampilan acak-acakan dengan darah, keringat dan abu yang menyatu. Kemana perginya Dion yang tersenyum menawan tadi? Ada apa dengan pria yang terlihat seperti baru saja keluar dari bencana alam ini?

Meskipun Wajah Dion masih terlihat tampan bahkan dengan segala kekacauan itu. Satu-satunya hal yang membuat Yuna terkejut adalah ekspresi wajah Dion. Wajah yang terlihat seperti telah kehilangan dunianya. Hal apa yang membuat ekspresi seperti itu muncul di wajahmu? Itu ekspresi seseorang yang telah kehilangan harapan hidupnya.

Tapi bahkan yang lebih mengejutkan lagi orang yang terlihat kehilangan harapan hidupnya itu. Sedang menatap Yuna dengan matanya yang terlihat tak bernyawa lagi.

'Apa ini semua karena aku?'

Tanpa disadari Air mata mengalir di pipi Yuna. Sekarang Yuna tahu penyebab kekacauan di lokasi syuting sebelumnya. Rex, bagaimana mungkin kau berakting sehebat ini, sampai-sampai membuat Yuna benar-benar merasa sekarang hidup mereka sedang diambang kematian.

Sekarang Yuna bahkan tak tahu apakah dia sedang berakting atau tidak. Dia sudah tenggelam ke dalam perannya. Dia sepenuhnya menjadi Wendy saat ini. Itu semua karena akting memukau Rex yang terlihat sangat nyata membuat Yuna ikut tenggelam.

Meskipun begitu, Wendy di naskah drama seharusnya tak menangis sekarang. Tapi siapapun di posisi Yuna saat ini mau tak mau akan menangis bahkan meraung-raung. Sutradara juga tidak mengatakan NG sehingga syuting masih terus berlanjut. Yah, bahkan bagi sutradara akting mereka saat ini terlalu bagus untuk dihentikan. Seolah-olah kejadian di depannya saat ini betul-betul nyata bukan akting.

Be A SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang