25. || Mencoba untuk bersabar

66 7 0
                                    

✩*⢄⢁✧ ---STOP PLAGIAT--- ✧⡈⡠*✩

Jika cinta dilandasi cinta, maka hubungan itu akan terus terikat sampai kapanpun meski ada banyak rintangan yang berusaha untuk merusak hubungan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika cinta dilandasi cinta, maka hubungan itu akan terus terikat sampai kapanpun meski ada banyak rintangan yang berusaha untuk merusak hubungan itu.
___Argenta Bagaskara
__

HARGAI AUTHOR DENGAN CARA VOTE AND COMENT DI SETIAP PARAGRAF, KASIH FEEDBACKNYA KE AUTHOR TANDA KAMU MENGHARGAI KARYANYA.

DON'T SILENT READERS OKAY?!🚫

WARNING!!! JUMLAH KATA 2500+ HATI-HATI BOSAN.
___

Di sepanjang lorong rumah sakit, Askara terus menatap raut wajah Vellina yang lesu dan terlihat bahwa ia tengah menahan sakit, "Vell, akan gue pastikan Renny sama dua pesuruhnya itu nyesal udah bikin lo kek gini!" batin Askara.

Brankar sudah masuk ke dalam ruangan, seorang suster berhenti untuk berbicara dengan Askara, "maaf tuan, mohon tunggu disini," ujar sang suster.

"Ya, tolong selamatkan Vellina dan anak saya. Kalau sampai gak selamat, kamu tau akibatnya!" balas Askara.

"Baik tuan, akan kami usahakan."

Askara menghela napasnya berat, kini ia harus pergi untuk memberi pelajaran kepada tiga gadis itu, namun tiba-tiba Renny datang dengan wajahnya yang sok khawatir.

"Vellina kenapa, kar?" tanya Renny, tetapi ucapannya itu tak dijawab oleh Askara.

"Kar, Ve---"

Askara menatap tajam kedua manik mata Renny, hingga membuat Renny berhenti berbicara, "bisa gitu ya, drama banget asli. Pake pura-pura nanya lagi," batin Shiska.

"Gak usah sok khawatir, ikut gue!" ucap Askara menarik tangan Renny menuju sebuah gudang tua di belakang gedung rumah sakit.

Tepat dimana Zevan dan Willona sampai dengan membawa dua gadis suruhan Renny ke gudang tua itu, Askara menghempas kasar tangan Renny hingga gadis itu terduduk di sebuah kursi.

"Gawat, Jangan-jangan Askara tau," batin Renny.

Pandangan Renny teralihkan ke arah Zela dan Zeli yang tengah di dorong menggunakan kursi roda, "siapa yang udah bocorin rencana gue? Sialan!" batin Renny.

"Buka penutup mulutnya," pinta Askara.

Secepatnya Willona dan Zevan membuka kain dan lakban yang awalnya menutup mulut Zela dan Zeli, "gue tanya, kenapa lo nembak Vellina?" tanya Askara menatap nanar ke arah Zela dan Zeli.

Zela menunduk, ia meneguk salivanya ketika tatapan tajam menemui netra matanya, "apa perlu gue tembak lo juga, hm?" lanjut Askara seraya mengeluarkan pistolnya dari balik jaket lalu kembali menatap dua gadis itu.

Askara 【On Going】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang