Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takada salahnya jika mereka berjuang untuk lebih baik lagi dari masa lalunya. ___
HARGAI AUTHOR DENGAN CARA VOTE AND COMENT DI SETIAP PARAGRAF, KASIH FEEDBACKNYA KE AUTHOR TANDA KAMU MENGHARGAI KARYANYA.
DON'T SILENT READERS OKAY?!🚫
WARNING!!! JUMLAH KATA 2500+ HATI-HATI BOSAN. ___
Sejauh ini aku mau ngucapin makasih banyak buat kamu semuaa yang udah baca sekaligus vote dan gak lupa juga buat coment.
Apa pesan kamu buat aku, Askara, dan Vellina?
Untuk ending readmoy tim sadend or happyend?
Kamu tau cerita ini darimana??
Buat readmoy yang gak mengikuti akun wattpad aku, kalian bisa cek di ig @askarastory.ofc untuk info updatenya, Askara versi AU juga udaa ada disana ya.
Tanyakan semuanya tentang Askara disini, nanti aku jawab semua ☛
Gak usah lama-lama, langsung aja yuu cekidottt!! ___
Aroma makanan lezat tercium dari ruang tamu, kini Vellina sedang memasak makanan bersama dengan mang Irul, "mang, kok masaknya banyak banget sih? Buat apa emang, disini kan cuma ada aku sama kak Askara," ujar Vellina.
"Tuan besar mau kesini non, jadi saya disuruh buat masak banyak sama den Askara," jawab mang Irul.
"Loh, daddy udah pulang dari luar kota? Kok cepet banget, ya," ucap Vellina fokus pada bawang yang sedang ia iris.
Di luar Askara baru saja pulang dari rumah sakit setelah menjenguk Kenzo.
Ceklek...
Pandangannya ia edarkan ke seluruh sudut ruangan, mengapa sepi sekali? Disana hanya ada Milo dan Lulu yang sedang makan, dimana semua orang? Bahkan Vellina tidak menyambutnya sama sekali.
"Vell!" seru Askara.
Tek!
"Awh, sshh."
"Non, non Vellina gak apa-apa? Biar saya ambilin obat merah sama plester ya," ucap mang Irul terlihat panik, jika Askara tahu ia pasti akan dimarahi.
