14. || Perdebatan yang tiada hentinya

91 13 3
                                    

✩*⢄⢁✧ ---STOP PLAGIAT--- ✧⡈⡠*✩

Mungkin karena cinta mulai timbul, hati ini menjadi sangat mudah tergores luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin karena cinta mulai timbul, hati ini menjadi sangat mudah tergores luka.
-Axevellina Anastasha
__

HARGAI AUTHOR DENGAN CARA VOTE AND COMENT DI SETIAP PARAGRAF, KASIH FEEDBACKNYA KE AUTHOR TANDA KAMU MENGHARGAI KARYANYA.

JANGAN SIDERS🚫

WARNING!!! JUMLAH KATA 2500+ HATI-HATI BOSAN.

***

Di jam istirahat Vellina tengah menelusuri taman sekolah seraya mendengarkan musik barat favorit menggunakan earphone miliknya.

"Vell."

"Vellina."

Dua kali seorang pria memanggil namanya. Namun, Vellina tidak mendengarnya.

"Vellina." satu lagi, akhirnya Vellina berhenti ketika kak Vino---salah satu guru olahraga di SMA Angkasa menepuk pundaknya.

"Euh, maaf kak gak denger." ujar Vellina.

Vino. Seorang guru baru yang mengampuh mapel olahraga sekaligus guru mapel yang paling muda disana, hampir semua siswa-siswi memanggilnya dengan embel-embel kak.

"Iya gak apa-apa, saya cuma mau tanya ke kamu." balas Vino.

"Tanya aja kak, gapapa."

"Oh iya ngobrolnya sambil duduk biar nyaman." ujar Vino seraya berjalan ke kursi taman.

Vellina duduk disebelah Vino, ia siap menjawab apa yang akan Vino tanyakan kepadanya.

"Jadi gini Vell, sebelumnya kamu ikut eskul bola basket kan? Dan disitu juga kamu terpilih ikut lomba Basket tingkat kota, kenapa dan apa alasannya kamu mengundurkan diri?" tanya Vino.

"Sebenarnya saya masih mau lanjut kak, tapi ya ada alasan lain yang buat saya jadi agak sungkan buat ikut dan undur diri." jawab Vellina.

Vino mengangguk paham seraya menghembuskan napasnya, "Saya saranin sama kamu buat tetap ikut turnamen itu, masih banyak waktu buat berlatih. Lomba akan dimulai bulan depan." jelas Vino.

Vellina sedikit berpikir sejenak, "eum ya sudah in syaa Allah pulang nanti saya kembali berlatih." ujar Vellina.

"Bagus Vell, karena disini hanya kamu kapten basket wanita." balas Vino menepuk pundak Vellina.

Askara 【On Going】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang