Part 2 | Punishment

1K 102 34
                                    

" Ugh! Silau sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ugh! Silau sekali. "

Nathan menggeliat pelan lalu mengerjapkan mata nya saat sinar matahari menelusup masuk mengenai kedua mata nya. Dengan perlahan ia membuka kedua matanya lalu meringis kala merasakan pusing pada kepala nya akibat minuman alkohol yang di minumnya semalam.

" Ah, sial. Kepalaku sakit sekali. "

Tangannya kini meraba sisi tempat tidur nya lalu mengernyitkan kening nya saat tidak menemukan siapapun di tempat tidurnya.

" T-tunggu, bukankah aku semalam bersenang-senang dengan Tania ? Dimana dia sekarang ? Tidak mungkin dia pergi dari sini tanpa berpamitan padaku " Batin Nathan saat mendapati sisi tempat tidurnya yang sudah kosong, padahal seingatnya di sana ada sosok Tania yang tidak sadarkan diri akibat gempuran yang diberikan nya semalam.

" Mencari sesuatu Nathaniel Winara ? "

DEG

Tubuh Nathan membeku saat mendengar suara seseorang yang sangat di kenalnya membuatnya dengan cepat menoleh ke arah sumber suara.

" Bangsat! Apa yang kau lakukan di sini, hah ? " Tanya Nathan dengan marah pada sosok yang sedang membelakangi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bangsat! Apa yang kau lakukan di sini, hah ? " Tanya Nathan dengan marah pada sosok yang sedang membelakangi nya.

Sosok itu membalikkan tubuhnya lalu menatap Nathan dengan dingin. " Your language, my little husband. "

Nathan mendecih. " Cih! I never considered you as my spouse. So stop calling me with that disgusting nickname, Tuan Maven Winara.

Maven tersenyum sinis lalu mendekatkan tubuh nya pada pria yang sudah dinikahinya tiga tahun yang lalu. " Kau tau kesalahan mu apa, hm ? Kau berbohong padaku dengan berkata jika kau ingin pergi bekerja, nyatanya apa ? Kau malah asyik balapan dan juga bersenang-senang dengan wanita jalang itu. "

Nathan tertawa remeh. " Apa peduli mu ? Perlukah aku ingatkan padamu jika kau tidak punya hak untuk mengatur ku dan juga kehidupan ku, aku bebas melakukan apapun yang aku mau. Termasuk balapan dan juga bersenang-senang dengan para jalang ku. Dan berhentilah mengusik kehidupan ku, sialan. "

" I am your husband, Nathan. Tentu aku memiliki hak untuk mengatur dan membatasi kehidupan mu, terlebih soal bercinta dengan para wanita atau pria asing. Apa kau sama sekali tidak memikirkan perasaan ku ? Lihatlah dirimu, kau benar-benar menjijikkan dengan tanda-tanda yang dibuat oleh wanita jalang itu. "

FAVORITE ENTERTAINER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang