Part 8 | Back For You

847 85 24
                                    

" Bagaimana keadaan nya ? Apa dia baik-baik saja ? Aku cukup terkejut saat kau tiba-tiba saja menggendong nya kemari, bukankah dia pria yang sering kau ceritakan padaku ? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bagaimana keadaan nya ? Apa dia baik-baik saja ? Aku cukup terkejut saat kau tiba-tiba saja menggendong nya kemari, bukankah dia pria yang sering kau ceritakan padaku ? "

" Hm, dia orang yang selama ini aku cari. Keinan Nathaniel, sosok rapuh dengan segala rahasia gelap di hidupnya. Aku juga tidak menyangka akan kembali bertemu dengannya dalam kondisi yang tak terduga seperti ini. "

" Aku cukup prihatin dengan keadaan nya sekarang, untung saja dia hanya mengalami cedera yang tidak terlalu parah. Lalu apa kau akan tetap menjalankan rencanamu, Bri ? "

Brian menatap sendu kearah pria yang kini tengah terbaring tidak sadarkan diri dengan kepala serta kakinya yang terlilit perban. " Entahlah, aku juga tidak yakin dengan rencana ini. Tapi aku cukup senang bisa bertemu dengannya lagi setelah sekian lama kami berpisah. "

" Harus aku akui, jika dia sama sekali tidak berubah sejak dulu. Wajahnya bahkan masih terlihat manis seperti dulu, benar-benar seperti Keinan delapan tahun yang lalu. Tapi aku cukup penasaran, bagaimana bisa kau bertemu dengannya ? Karena yang kutahu kau sama sekali tidak bisa menemukan jejaknya dulu. "

" Aku tidak sengaja menabraknya, Rick. Saat aku keluar dari mobilku dan ingin membantunya, aku malah dikejutkan oleh dirinya. Maksudku, kau tau seberapa lama aku mencarinya. Aku bahkan sempat frustasi saat tidak bisa menemukan jejaknya saat itu. "

Erick menepuk pelan punggung sahabatnya. " Dia sudah ada di hadapanmu, Bri. Lakukan saja rencanamu itu, toh cepat atau lambat dia pasti akan menyadari nya. Sudah, kau jaga saja dulu adik kecil mu itu. Aku ingin melihat pasien-pasien ku yang lain, panggil aku jika terjadi sesuatu dengannya " Ucap Erick lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar rawat milik Nathan.

Sepeninggal Erick, Brian tak henti-henti nya menatap wajah Nathan yang masih terpejam dengan tangannya yang menggenggam erat jemari lentik dari sosok yang sangat dirindukan nya.

" Kenapa tubuhmu sangat kurus sekali seperti ini ? Apa kau hidup dengan baik setelah aku pergi ? Apa Ibu mu masih sering memukuli mu seperti dulu ? Aku benar-benar merindukan mu, Keinan " Gumam nya sembari menciumi jemari milik Nathan.

" Ugh! "

Brian mendongakkan kepalanya saat mendengar lenguhan yang keluar dari bibir ranum sosok di hadapan nya. " Keinan ? Apa kau bisa mendengar ku ? "

Tubuh Nathan menggeliat kecil saat mendengar sebuah suara yang menanyakan keadaan nya. Hingga tak lama kedua mata itu perlahan terbuka, meski sayu namun Nathan masih berusaha untuk melihat sekeliling nya.

" Shh... "

Nathan meringis ketika tangan kanan nya tertusuk jarum infus, ia melihat sekeliling ruangan bernuansa putih itu. Bau obat-obat yang sangat menyeruak di hidung nya, hingga pandangan nya beralih menatap seorang pria yang tampak tidak asing di matanya tengah tersenyum tipis kearahnya.

FAVORITE ENTERTAINER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang