Part 5 | Unpredictable

776 89 21
                                    

" Jadi, kau benar-benar ingin melakukan bunuh diri tadi ? Apa kau sedang bertengkar dengan Mave ? "

" Berhentilah menanyai ku dengan pertanyaan bodoh mu itu, Phi. Telinga ku sangat panas mendengarkan ocehan mu sedari tadi. Lebih baik kau pergi saja, aku sedang sibuk mempersiapkan kopi untuk pelanggan mu. "

" Aku hanya penasaran saja dengan apa yang kau lakukan tadi, kenapa kalian sering sekali bertengkar ? Apa kau benar-benar tidak menyukai temanku ? "

Nathan mendengus sebal karena sejak pertemuan nya dengan Gawin di tepi jembatan tadi, pria itu tidak henti-henti nya menanyakan apa yang terjadi dengannya dan apa yang dilakukan nya tadi. " Diam lah, kau sungguh sangat mengganggu ku. Jika kau bukan bos ku di sini, mungkin aku sudah menghajar mu sejak tadi. "

Gawin tertawa saat melihat wajah kesal yang terpampang jelas di wajah tampan milik Nathan, entah mengapa ia sangat suka sekali menggoda pria yang kini berstatus sebagai istri dari sahabat nya itu. Selain menjadi seorang photograper, Nathan juga bekerja sebagai barista di kafe milik Gawin. " Oh ayolah, Nathan. Kita sudah lama saling mengenal, apa kau tidak ingin bercerita padaku ? Mungkin saja ada yang bisa ku bantu. "

" Aku tidak butuh bantuan mu dan berhenti lah mengganggu ku. Apa kau tidak lihat aku sedang bekerja sekarang ? Menyingkir lah, aku ingin melayani pelanggan mu " Ucap Nathan yang kini berjalan pergi dengan tangan nya yang membawa dua gelas kopi kearah meja pelanggan.

Ting!

Bunyi lonceng terdengar saat seseorang membuka pintu kafe hingga menampilkan dua orang pria yang kini berjalan memasuki kafe tersebut.

" Hei, bro " Sapa seorang pria bertubuh tinggi yang kini menepuk pelan bahu milik Gawin. " Wah, kafe mu sangat ramai sekali ternyata. "

" Ya, begitulah. Kalian hanya datang berdua saja ? Dimana Max ? " Tanya Gawin yang hanya melihat kehadiran Joshean dan juga Zayden di kafe miliknya dan jangan tanyakan soal Maven. Karena memang pria itu sangat sulit untuk diajak berkumpul seperti ini, mengingat pria itu sangat sibuk untuk mengurus perusahaan miliknya.

" Ah, dia sedang sibuk bersama kekasih barunya. Kudengar kau memiliki menu baru hari ini, bisakah aku mencoba nya sekarang ? Sudah lama sekali aku tidak mencicipi kopi buatanmu, Win. "

" Salahmu sendiri, kau terlalu sibuk dengan permainan game mu itu. Padahal aku sudah sangat sering menyuruh kalian untuk mengunjungi kafe milikku, terlebih aku mempunyai seorang primadona cantik. "

Joshean menaikan satu alisnya. " Siapa ? Apa kau menyewa para gadis seksi di club milik Max untuk melayani para pelanggan mu di sini ? Jika iya, mana coba kau tunjukkan padaku. "

FAVORITE ENTERTAINER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang