Suara elektrokardiogram memecah kesunyian antara tiga orang yang tengah berada di ruangan bernuansa putih tersebut, tampak seorang pria menatap sendu kearah pemuda yang kini terbaring tidak sadarkan diri di hadapan nya.
" Bagaimana keadaan nya ? Apa kondisi nya parah ? " Tanya pria tersebut pada pria yang mengenakan jas berwarna putih di samping nya.
" Luka-luka nya tidak terlalu parah hanya saja bagian uhm - anal nya sedikit luka akibat pelecehan yang dialami olehnya, Leon. Jadi, ku sarankan untuk memberinya salep agar tidak terjadi infeksi. "
" Oh, baiklah. Aku akan memberitahu nya nanti, kira-kira kapan dia akan bangun ? Ini sudah dua hari, tapi dia belum menunjukkan tanda-tanda untuk bangun. "
" Mungkin sebentar lagi, omong-omong siapa pemuda ini ? Kenapa kau terlihat begitu mengkhawatirkan nya ? " Tanya pria bername tag ' Rama ' pada jas dokter yang dikenakan nya.
" Namanya Nathan, dia kenalanku. Aku tidak sengaja menemukan nya dalam keadaan terluka, karena aku kasihan padanya jadi aku bawa saja kemari. "
Rama mengernyitkan kening nya ketika mendengarkan jawaban dari sahabat nya. " Apa kau yakin ? Aku tidak pernah melihat mu sepeduli ini pada orang lain, apalagi kau baru mengenal pemuda ini. Jujur padaku, siapa dia sebenarnya ? "
Leon menghela napas lalu menatap sendu sembari mengamati luka-luka yang dialami oleh Nathan. " Aku hanya merasa kasihan padanya, Ram. Melihat anak ini mengingatkan aku pada putraku yang telah lama hilang, jika dia masih hidup mungkin dia akan sebesar ini. "
" Aku mengerti perasaan mu, tapi perlu ku ingatkan jika dia bukanlah putramu. Mau sampai kapan kau akan terus mengingat nya, Leon ? Ini sudah dua puluh dua tahun, bahkan sampai saat ini pun kau masih tidak tau keberadaan nya. "
" Aku akan terus mencarinya, itulah janjiku pada Nadine. "
" Tapi bagaimana jika dia ternyata sudah meninggal, hm ? Oh, ayolah. Aku mengatakan seperti ini karena tidak ingin melihat mu sedih, sejauh ini kau sudah berusaha keras untuk menemukan nya. Nadine juga pasti akan mengerti, Leon. Lagipula kau masih memiliki Agam, bukankah dia anak yang baik ? "
" Kau bisa berkata seperti itu karena kau tidak pernah kehilangan anak kandung mu sendiri, aku kehilangan nya saat dirinya masih membutuhkan sosok kedua orang tuanya. Aku bahkan belum melihat nya berbicara dan memanggil ku dengan sebutan ' Ayah '. Meskipun aku memiliki Agam tapi pikiran ku selalu memikirkan nya, aku sangat merindukan nya. Jika kau memang teman baikku, kau harusnya tidak berkata seperti itu " Ucap Leon dengan tatapan tajam hingga membuat Rama menghela napas dan terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE ENTERTAINER
FanfictionPernikahan itu sekali seumur hidup. Pasangan yang kamu pilih adalah pasanganmu sampai mati. Salah atau benar, itulah pasanganmu. Namun bagaimana jika pernikahan itu terjadi karena sebuah kecelakaan yang membuat seorang ' Keinan Nathaniel ' harus men...