" Apa kau yakin ingin menemuinya di sini ? " Tanya seorang pria dengan setelan jas hitam dari balik pengemudi sembari menoleh kearah pria yang sedang menatap sebuah gedung yang cukup mewah tersebut.
" Mau tidak mau, aku harus menemuinya di sini. Walaupun sebenarnya aku terpaksa, ah sial. Kenapa pria bajingan itu sangat merepotkan ku ? Harusnya aku yang marah, karena aku korban di sini. Tapi kau lihat saja sekarang, dia bahkan tidak meminta maaf padaku dan malah mendiamkan aku seperti ini. "
" Apa sikap nya sekarang membuat mu tidak nyaman, Nath ? "
" Tentu saja, cukup aku yang boleh mendiami nya dan membencinya. Aku tidak suka si brengsek itu mendiamkan aku seperti ini, sungguh menyebalkan sekali " Ucap Nathan dengan kesal yang membuat Dean mengulas senyum nya.
" Oh, lihatlah. Siapa yang merasa kehilangan sekarang, hm ? Mengaku saja jika kau merindukan nya, jika tidak mana mungkin kau mau menemuinya disini. "
Nathan mendengus lalu membuka seatbelt yang dikenakannya. " Seperti nya aku salah berbicara padamu, Dean. Kupikir berbicara denganmu akan memberikan solusi, ternyata tidak. Cih! Kau sungguh sangat menyebalkan. "
Dean terkekeh pelan lalu mengikuti langkah Nathan yang sudah keluar dari dalam mobilnya. " Hei, jangan marah seperti ini. Aku kan hanya berbicara secara fakta saja, cepat atau lambat kau pasti akan jatuh cinta dengannya. "
" Persetan denganmu, Dean. Aku tidak akan pernah jatuh cinta dengan nya, pernikahan ku dengannya juga hanya formalitas " Ucap Nathan sembari memakai kacamata hitam nya serta tudung hoodie nya guna untuk menutupi sebagian wajah nya.
" Ya, ya. Aku percaya padamu, awas saja jika kau menelan ludah mu sendiri. "
Nathan mendecak kesal lalu melangkah kan kaki nya untuk memasuki gedung perusahaan milik keluarga Winara tersebut, beberapa pegawai yang melihat kedatangan nya pun hanya mengernyitkan kening nya dengan bingung. Pasalnya, Nathan memiliki akses yang dimiliki oleh keluarga Winara.
" Kurasa mereka memperhatikan mu. "
" Biarkan saja, toh mereka memang tidak tau siapa aku sebenarnya. Abaikan saja, aku sudah sering di perhatikan seperti itu " Ucap Nathan sembari memasuki lift lalu menekan lantai paling atas tepat dimana ruangan Maven berada.
" Kapan kau akan muncul di publik ? Kudengar Tuan Maven belum mengenalkan mu ke publik, makanya mereka tidak tau identitas mu sebagai istri dari Tuan Maven. "
" Aku tidak suka media, mereka terlalu berlebihan. Membuat gosip yang tidak-tidak dan menyorot kehidupan privasi seseorang. Bukankah itu terlalu berlebihan ? Makanya aku membenci mereka. "
" Tapi, tidak ada salahnya jika mereka tau siapa dirimu yang sebenarnya. Maksudku, ingat sejauh ini banyak sekali yang mencoba mendekati suami mu. Apalagi berita-berita tentang rumah tangga mu, Nath. Setidaknya kau harus muncul di publik untuk membungkam media dan para jalang itu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE ENTERTAINER
FanfictionPernikahan itu sekali seumur hidup. Pasangan yang kamu pilih adalah pasanganmu sampai mati. Salah atau benar, itulah pasanganmu. Namun bagaimana jika pernikahan itu terjadi karena sebuah kecelakaan yang membuat seorang ' Keinan Nathaniel ' harus men...