33. Say Yes!

11 1 0
                                    

Setelah Kalandra selesai beribadah, ia melajukan mobilnya dan pergi menjemput Arumi untuk pergi berkencan. Kalandra mengabaikan sang Ayah yang hanya terus membicarakan hubungannya dengan Arumi. Kalandra tak mengambil pusing perkataan kedua orang tuanya selagi ia bahagia.

Berbeda dengan pasangan lain, Kalandra dan Arumi memilih tempat kencannya di Kampus mereka yang menjadi saksi bagaimana keduanya bertemu dan menjalin hubungan sampai saat ini.

Taman kampus, tempat dimana Kalandra menyatakan perasaannya kepada Arumi waktu itu. Awalnya Kalandra tidak percaya diri karna banyak sekali laki-laki yang jauh lebih tampan darinya mengejar cinta Arumi. Tetapi ia ingat akan perkataan Arumi bahwa dirinya tak memilih laki-laki yang hanya memiliki wajah tampan saja untuk menjadi pendamping hidupnya kelak, tampan hanyalah bonus. Dengan itu Kalandra memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya.

"Tapi kenapa deh waktu itu kamu harus teriak banget gitu nembak aku?"

"Harus."

"Alesannya?"

"Ya biar semua orang tau kalau aku cowok kamu."

"Kan belum tentu aku terima."

"Tapi aku yakin."

"Kok bisa gitu?"

"Karna diantara semua cowok yang deketin kamu, aku yang paling tulus sayang sama kamu."

Perempuan yang kini sudah menjadi pacar Kalandra hanya tersenyum mendengar jawaban Kalandra. Melihat itu Kalandra pun mengangkat tangannya dan mengelus kepala Arumi.

"Terima kasih ya, Kala."

"Untuk?"

"Yah pokoknya terima kasih."

"Kamu ini." Kalandra mencolek hidungnya.

Lalu ia berdiri dan merogoh saku celananya, mengambil sesuatu dari dalam sana. Kalandra berlutut di hadapan Arumi membuat pacarnya kebingungan.

Cincin? -batin Arumi.

"Aru, kamu perempuan lembut tapi kuat yang pernah aku temui. Aku sangat suka sikap lembutmu, aku ingin kelembutanmu mewarisi anak kita kelak. We have been together for three years, tentunya kita sudah tahu sifat masing-masing. Jika kamu tidak keberatan, apakah kamu mau menemaniku sampai tua nanti dan membangun keluarga kecil denganku?"

"Kala."

"Ya, Aru?"

"Apa ada alasan lain untuk aku nolak kamu?"

Kalandra menatap Arumi penuh pertanyaan.

"Iya Kala, aku mau."

"Mau?"

"Aku mau!"

"YES!!!!!"

"SHE'S MINE!!" Kalandra berteriak bahagia seraya menggendong Arumi dan berputar-putar.

"Kala pusing ih turunin."

"I LOVE YOU, ARUMI!" Kembali Kalandra berteriak mengundang perhatian dari orang-orang di sekitarnya.

"Everyone listen, she will be my wife!"

"Woahhhh congrats!!!"

"Langgeng terus kalian!"

Semua orang memberikan tepukan meriah dan mendukung pasangan tersebut. Kalandra dan Arumi tersenyum bahagia.

"Kamu gak akan pasangin cincinnya, Kala?"

"Loh iya saking bahagianya aku lupa."

Cincin itu pun Kalandra sematkan di jari manis Arumi dan ia kecup jari manisnya.

"I love you too, Kalandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I love you too, Kalandra." Bisik Arumi.

"Apapun yang terjadi aku gak akan tinggalin kamu, Aru. Aku sudah mengikatmu."

FORCED FATE 🔞 || KEVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang