10. Mati Lampu

23 2 0
                                    

Cerita seorang pasien membuat Arumi memikirkan banyak hal. Ceritanya sangat mirip dengan apa yang sedang ia alami. Sulit untuk bertahan namun akan sangat sulit jika tidak di pertahankan. Rasa kehilangan akan menghantuinya.

"Aahh shhh."

"Hati-hati."

"Terima kasih."

Seorang laki-laki menarik tangan Arumi ke wastafel, ia basuh dengan air tangannya yang terkena air panas saat membuat teh tadi.

"Maaf kalau saya lancang tapi dokter juga butuh seorang pendengar, tidak hanya mendengarkan pasiennya saja."

Setelah mengatakan hal seperti itu, laki-laki tersebut pergi meninggalkan Arumi seorang diri.

Cenayang apa ya dia? -batin Arumi bergumam seraya kepalanya menggeleng heran.

DRRT DRRT.

"Angel?"

"Gue gak akan pulang malem ini. Nginep di kantor, kerjaan banyak banget."

"Lo nginep di kantor? Terus gue sama siapa dong?"

"Ya suruh cowok lo nginep."

"Ya masa sama Kala, engga ah. Gak baik berduaan di rumah sama laki-laki."

"Ya apa salahnya sih? Lagian lo berdua juga gak akan ngapa-ngapain, kan?"

"Ya iya tap-"

"Dah ya bye!"

Rupanya Angel tidak bisa pulang malam ini. Seperti yang di katakannya bahwa ia memiliki banyak pekerjaan di kantor.

Kalandra sudah berada di depan klinik menunggu Arumi. Sebisa mungkin dirinya harus sudah ada disana, tidak ingin pacarnya menunggu terlalu lama. Sebenarnya Arumi sudah bilang kepada Kalandra, tidak perlu menjemputnya terus menerus. Tetapi Kalandra tetaplah Kalandra, ia tidak ingin hal buruk terjadi kepada pacarnya. Tidak baik perempuan pulang malam sendirian.

"Angel belum pulang?"

"Oh itu dia katanya gak akan pulang malam ini."

"Hmm gitu. Aku gak disuruh masuk dulu nih?"

"Hehe udah malem, kamu pulang aja. Pasti capek juga kan?"

"Yakin? Gak takut sendirian?"

"Ish aku udah gede, udah sana pulang."

Kalandra tersenyum mengangguk, mengusap kepala Arumi penuh kasih sayang.

Langkah Kalandra terhenti karna Arumi berteriak dan memeluknya erat dari belakang.

"AAAAAAA."

"Aru ayo masuk, biar aku temenin malam ini."

Kalandra tidak melepas pelukannya, ia membawa Arumi masuk ke dalam rumah.

Lampu di rumah mati, itu sebabnya Arumi berteriak. Arumi takut akan kegelapan.

FORCED FATE 🔞 || KEVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang