Kalandra memeluk erat Arumi, di tenangkannya sang pacar. Di acara pembukaan klinik Kalandra, ia berkata bahwa dirinya memiliki sesuatu yang harus segera di urus. Rupanya Arumi mendapat panggilan untuk interview di sebuah rumah sakit yang Arumi harapkan ia bisa bekerja disana, akan tetapi sudah satu minggu Arumi tidak mendapat panggilan kembali.
"It's okay, Aru. Kegagalan ini bisa jadi titik awal untuk mencapai impianmu." Kalandra menyalurkan semangat dan dukungannya lewat pelukan.
"Thank you, Kala."
"Are you going to keep crying like that?" Kalandra pun mengusap air mata Arumi yang masih saja menetes.
"I'm lucky to have you."
"I'm more lucky to have a strong girlfriend like you."
"Ternyata dunia memang kejam."
"Hm, dunia memang kejam. Tapi kita gak boleh kalah oleh kejamnya dunia, bukan? Maka dari itu, kamu gak boleh putus asa." Jawab Kalandra dengan nada suara yang lembut.
Selama lima menit lamanya, kedua mata mereka saling bertatapan satu sama lain. Sangat terlihat jelas ketulusan dari sorot mata keduanya.
"Hari pertama klinik kamu gimana?"
"Masih sepi sih tapi it's okay karna masih baru buka."
Tidak apa-apa, wajar klinik Kalandra masih sepi karena ini hari pertama klinik tersebut di buka. Dalam dirinya, Kalandra selalu yakin bahwa ia bisa menjadikan klinik tersebut rumah untuk setiap pasiennya yang lelah akan kejamnya dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED FATE 🔞 || KEVIN
Roman d'amour[COMPLETED] Tembok besar menghalangi dua insan yang dimabuk cinta, keduanya memiliki keyakinan yang berbeda. Tetapi perbedaan itu tidak menjadikan pasangan kekasih ini berpisah dengan mudah, mereka menentang takdirnya dan memaksa takdir berpihak pa...