♠♣13♦♥
Pagi itu, Nana terbangun akibat guncangan kencang ibunya, Jihye membangunkan si bungsu dengan brutal.
"Ahh~ eommaaaaa~"
"Bangun, sudah pukul delapan, ayo bangun! Ada tamu itu yang mau bertemu denganmu!"
Nana tidak ingin bertemu siapapun, ini adalah hari pertama skorsingnya, dia mau menikmatinya. Siapapun itu tamu yang datang ke kediamannya, dia benar-benar orang yang butuh dimusnahkan! Dia mengganggu pagi Nana!
"Ayo cepat bangun! Tamunya sudah menunggumu!" Nana dengan separuh hati bangun dari tidurnya, menatap sang ibu dengan kesal.
"Bangun dulu, marahnya nanti!" tegur Jihye, dan dengan sangat terpaksa Nana menurut, dia turun dari kasur, minum air putih sebelum pergi ke kamar mandi, sedangkan kamarnya dibersihkan sang ibu.
Butuh lima belas menit untuk Nana selesai dari acara mandinya, siapapun itu tamunya, dia tak peduli, salah sendiri datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Nana segera melakukan rutinitas skincarenya, sebelum akhirnya ia mengganti jubah mandinya dengan pakaian rumahan, yaitu kaos lengan pendek warna putih bergambar beruang dan celana flanel kotak-kotak hitam-putih. Nana mengikat tinggi rambut kelabunya, tak lupa kacamata bulat ia kenakan untuk melengkapi style rumahannya.
Nana meraih ponsel yang sudah selesai diisi daya baterainya, baru kemudian keluar kamar dan turun ke lantai satu.
"Nona, tamunya sudah menunggu, beliau ditemani oleh Tuan, Nyonya, dan Nona Yuki." Nana mengernyit saat bibi pelayan mendekatinya dan mengatakan perihal tamu.
"Siapa tamunya?" tanya Nana.
"Saya tidak tahu, lebih baik Anda datang langsung ke ruang tamu." Nana mengucap terimakasih sebelum ia akhirnya melangkah ke ruang tamu.
"Dia siapa?" tanya Nana langsung, manik birunya menatap pria berpakaian rapi di depannya.
"Pengacara keluarga Lee, Beom Jaeyoon, dia datang karena Nyonya Lee ingin pertanggungjawabanmu karena menghajar putranya, dia mengatakan jika kau tidak ada hak untuk ikut campur urusan pribadi putranya." Ujar sang ayah.
"Dia—putri Anda?" tanya sang pengacara, mendengar itu Nana baru ingat jika ia tidak tengah menyamar, namun dia memilih abai, kakak perempuannya saja juga tidak menyamar.
"Benar, dia putriku, dan aku tidak akan mengizinkannya untuk melakukan apa yang Nyonyamu itu minta." Ujar Yohan menjawab pertanyaan sang pengacara.
Nana bersidekap, dia berdiri di belakang sofa yang diduduki oleh kedua orang tuanya.
"Apa dia sudah meminta anaknya untuk bertanggungjawab pada apa yang dia perbuat?" tanya Nana balik.
"Itu bukan urusan Anda." Ujar sang pengacara langsung, Nana mendengus geli.
"Baiklah terserah, ikut campurku juga bukan urusannya." Nana pergi dari sana dengan pandangan malas yang ia layangkan pada pengacara tersebut.
"Tuan Beom, kembalilah kepadamu atasanmu itu dan katakan jika ingin menuntut putri kami, datangi langsung kami, kita berhadapan tatap muka." Ujar Yohan final.
♠♣13♦♥
Nana makan dakjuk yang dibuatkan oleh pelayan, dia tak peduli pada keributan yang dibuat oleh pengacara keluarga Lee, dia butuh makan. Hari ini dia tak mau makan banyak, karena nanti dia akan pergi ke markas dan makan lagi di sana.
"Bisa-bisanya mereka membawa pengacara!" Nana mendongak menatap ke arah sang kakak.
"Yang aku lakukan adalah menghajar pewaris Lee, tentu saja mereka akan mendatangkan pengacara." Ujar Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[YONGJAEM/WINYU/GS] OUR SISTERS
FanficKisah Seo Yuki dan Seo Nana, dua gadis kesayangan keluarga Seo. Start : 05/05/2023 End. : -