OUR SISTERS 18

1.4K 257 14
                                    

♠♣18♦♥

"Kau terlambat dua menit." Johnny nyengir dan meminta maaf pada Terilynn yang menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana pertemuannya dengan klien? Berjalan dengan baik?" Johnny menggeleng, dia memanggil pelayan dan memesan.

"Tidak berjalan baik, oh astaga, aku nyaris lepas kendali dan memukul pria tua itu." Terilynn mengernyit, tidak pernah ia dengar sang kekasih sampai lepas kendali.

"Memang ada apa?" tanya Terilynn.

"Pak tua itu memang tidak tau bagaimana Yuki dan Nana, tetapi dia tahu jika aku punya adik perempuan, tentu saja, semua orang tahu jika appa dan eomma memiliki dua putra dan dua putri, pria itu- ugh! Aku merasa jijik mengatakannya, dia ingin menjadikan salah satu adikku sebagai istri ketiganya." Terilynn yang tadi menyendok kecil kue di hadapannya, langsung menjatuhkannya, membuat pelayan di dekat mereka terkejut dan langsung bertindak cepat.

"Ah maaf," pelayan tadi menjawab 'tak apa' dan mengganti sendok kue Terilynn dengan yang baru, Johnny sampai ikut terkejut dengan sendok yang jatuh.

"Tolong ulangi, apa yang pria tua itu katakan?" tanya Terilynn dengan nada berbahaya.

"Dia ingin menjadikan salah satu adik perempuanku menjadi istri ketiganya." Ulang Johnny.

"BANG-HMMPPPHHH!"

"Maaf, tolong maafkan kekasihku, silakan nikmati makanan kalian lagi, sekali lagi aku mohon maaf atas keributannya." Johnny membekap mulut Terilynn dengan cepat sebelum kata-kata penuh mutiara keluar dari mulut si cantik.

"Sshhtt! Kau ini!" Johnny menatap ke arah kekasih cantiknya, dia tahu si cantik ini sangat menyayangi Yuki dan Nana, meski dia tidak dekat dengan Nana, tapi tidak sampai mengumpat dengan kencang di depan publik seperti ini.

Johnny merasa, entah mengapa, Nana dan Terilynn akan sangat cocok, meski Terilynn tidak dekat dengan Nana, namun Johnny yakin, dalam waktu dekat, keduanya akan sangat dekat dan menjadi partner-in-crime.

"Kau serius oppa?" Johnny mengangguk.

"Dia- katakan padaku, kau tidak menyetujui kerjasama dengannya kan?" Terilynn menatap tajam ke arah Johnny yang merinding.

"Tentu saja tidak! Kau pikir aku oppa macam apa?" Terilynn mengangguk puas.

"Bagus, sampai kau menandatangi kerjasama dengan pria semacam itu, kita putus." Johnny mendelik.

"Hey!"

"Oppa, kau saja bisa menjual adikmu, tidak menutup kemungkinan kau bisa menjualku atau anakmu demi bisnis, jika kau menandatangi itu, karena itu tandanya kau menomorsatukan bisnis daripada keluargamu. Kau tahu aku benci orang seperti itu kan?" Johnny menghela nafas, ia tahu benar apa yang ditakutkan oleh Terilynn.

Terilynn menjadi saksi bagaimana pamannya menjual bibi dan sepupunya demi bisnis yang berakhir gagal. Tidak lama setelah itu terjadi, bibi dan sepupunya ditemukan tak bernyawa, keduanya melakukan bunuh diri.

"Aku bukan bajingan seperti pamanmu itu, jadi kau tak perlu cemas, kalau aku sampai berani melakukan itu, sama saja aku menyetorkan nyawaku cuma-cuma pada appa." tidak hanya ayahnya, dia pasti juga mati di tangan para paman, bibi, dan sepupunya, juga rekan-rekan kedua adik perempuannya jika ia berani melakukan hal itu.

"Aku sumpahi pria tua itu cerai dengan semua istrinya dan jatuh miskin."

"Heh!"

♠♣18♦♥

"Hey kalian, bukannya latihan malah tertidur, ayo bangun! Anak-anak baru tidak berani membangunkan kalian sehingga mereka memilih menunggu." Ivory membangun kakak-adik Seo yang tertidur di ruang latihan, sebenarnya Ivory tak ingin mengganggu keduanya, melihat bagaimana damainya keduanya tertidur, tapi kasihan anak-anak baru yang harus berlatih.

[YONGJAEM/WINYU/GS] OUR SISTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang