[22] blood check

217 13 0
                                    

Hari senin adalah hari yang dibenci oleh kebanyakan murid. Dan disinilah mereka, melaksanakan upacara disetiap hari senin.

1 jam sudah mereka berdiri dilapangan, dengan seorang kepala sekolah yang berdiri didepan untuk menyampaikan sebuah amanat.

Walaupun tidak sepenuhnya didengar oleh muridnya.

"... Baiklah, sepertinya kalian sudah mulai kepanasan. Tapi sebelum saya mengakhiri amanat pada pagi hari ini. Saya mau menyampaikan, bahwa nanti akan ada tim medis yang akan datang kesekolah. Untuk melakukan pengecekan kesehatan". Ucap kepala sekolah.

"Akan ada beberapa tes darah, seperti tes kadar gula darah, tekanan darah, dan cek golongan darah. Ada juga tinggi badan, berat badan, dan untuk donor darah, jika kalian siap dan ikhlas untuk mendonorkan darah kalian, untuk didonorkan kepada yang membutuhkan". Lanjut sang Kepala sekolah.

"Aduh, mana gue takut darah lagi". Bisik Jean pada Naya yang berdiri disampingnya.

"Ya sama sih, gue takut jarum suntik, kalo tes kadar gula darah kan jari kita akan di cus". Balas Naya sambil memperagakan jika jarinya di tusuk jarum.

"Ih gue geli, udah lah". Jean merinding membayangkannya.

Setelah beberapa menit kemudian upacara pun selesai, semua murid pun pergi kekelasnya masing-masing.

Begitu pula dengan Jean dan juga Naya yang kini tengah duduk dilantai paling pojok.

Dengan buku catatan yang mereka gunakan untuk mengipasi wajah mereka.

Namun tak lama setelah itu seorang wali kelas dengan beberapa tim medis datang, sontak semua murid pun bergegas menuju kebangku masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak". Sapa guru tersebut.

"Selamat pagi bu".

"Baiklah, seperti yang diucapkan kepala sekolah tadi, kita akan melakukan tes kesehatan. Jadi akan dipanggil sesuai urut absen, dan bagi yang namanya disebut, harap maju kedepan". Jelasnya.

"Baik bu".

Satu persatu murid pun dipanggil untuk melakukan tes kesehatan tersebut.

"Jean". Dan sekarang giliran Jean yang dipanggil.

"Do'ain ya Nay, semoga gue selamat".

"Ya elah Je, itu cuma diambil darah lo sedikit gak disedot semua". Bales Naya.

"Tapi kan pasti sakit".

"Jean!". Panggil sekali lagi.

Kemudian Jean pun langsung bangkit dari duduknya, dan melangkah maju kedepan.

Pengecekan pertama dimulai dari penimbangan berat badan, dan kemudian mengukur tinggi badan.

Setelah itu Jean pun duduk untuk mengecek tekanan darah.

Dan dilanjut untuk pengambilan sample darah. Jean telah was-was ketika jari tengahnya dilap menggunakan kapas yang telah basah.

Sebuah jarum kecil menusuk jari Jean, dan diluar dugaan, ternyata itu tidak sakit.

Setelah semuanya selesai Jean kembali ketempat duduknya.

"Gimana?". Tanya Naya penasaran.

"Gak sakit Nay, gue kira bakal sakit". Komentar Jean.

"Syukur deh kalo gitu, gue jadi gak perlu khawatir". Lega Naya.

Beberapa lama kemudian semua murid pun sudah selesai untuk melakukan pengecekan.

"Baiklah anak-anak, terimakasih untuk keikutsertaan kalian dalam pengecekan kesehatan ini, secepatnya akan kami proses, lalu bagikan hasilnya. Dan satu lagi, bagi murid yang ingin jadi pendonor, kalian bisa datang ke UKS tim kami ada disana juga". Ucap salah satu tenaga medis tersebut.

Kemudian mereka pun pergi meninggalkan kelas XII IPS 2. Dan berlanjut ke kelas selanjutnya.

"Pasti Jam kosong". Tebak Jean

"Jelas sih, paling ngga sampe jam istirahat lah, kan buat kegiatan beginian bakal lama tuh". Balas Naya.

"Iya bener, kekantin yuk". Ajak Jean yang diangguki oleh Naya.

Namun saat mereka berdua berjalan melewati pintu, mereka berpapasan dengan Jay yang hendak masuk.

"Mau kemana kalian". Tanya Jay.

"Mau kekantin". Jawab Naya.

"Nggak ikut donor darah?". Tanya Jay lagi.

"Enggak. gak wajib juga kan Nay". Giliran Jean yang menjawab dan diangguki oleh Naya.

"Ya udah masuk kelas". Suruh Jay.

"Loh kok gitu sih pak, bukannya sekarang jam kosong?". Protes Naya.

"Emang ada yang bilang kalo hari ini akan ada Jam kosong?". Jawab Jay, yang membuat mereka berdua diam.

"Sekarang masuk, kita harus ngejar materi, bentar lagi kan kalian ujian". Ucap Jay lagi.

"Tapi pak...".

"Masuk, saya gak punya banyak waktu karena jam saya sudah kepotong buat tadi". Ucap Jay kemudian masuk kedalam kelas.

Naya dan Jean pun saling beradu tatap, sebelum akhirnya menghela napas, dan masuk ke dalam kelas dengan lesu.

"Selamat pagi anak-anak". Sapa Jay.

"Pagi pak".

____________________________

TBC...

Direction of Destiny || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang