[5] Plans and Agreements

331 20 0
                                    

Pagi ini Jay sedang berada kantor sekolahnya, menatap layar laptop untuk mengecek nilai murid-muridnya.

Masalah perusahaan, selama dia Jadi guru, perusahaan sementara akan diambil alih oleh Taehyun.

'Summer.. na..na..na..'

Tiba-tiba hp Jay berdering, Jay pun langsung mengangkat telpon tersebut.

"Halo Hyun? Ada apa?". Ucap Jay pada sebrang telpon.

"Jay, klayen membatalkan kerja samanya lagi, dan memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan lain". Ucap Taehyun.

"Kok bisa sih, emangnya lo kurang meyakinkan mereka?".

"Gue udah berusaha, tapi mereka memilih perusahaan yang lebih besar".

"Ini udah kali ke 4 loh, kalo perusahaan gak dapet klayen lagi, gimana mau maju". Marah Jay.

"Itu yang gue khawatirkan".

"Gue gak mau tau ya, lo urus semuanya, dan perusahaan jangan sampai menurun, ngerti kan?". Jay mematikan telfonnya, dan memijat keningnya. Pikirannya tidak tenang jika menyangkut perusahaan.

Namun tak lama setelah itu hpnya kembali berdering. Jay pun segera mengangkatnya kembali.

"Kenapa lagi? Gue udah bilang urus perusahaan dengan becus". Ucap Jay masih berselimut emosi.

"Wow, santai Jay".

"Ngapain lo telpon gue? Mau minjem duit? Gak ada".

"Bukan itu, Gue cuma pengin ngomong sesuatu, to the point aja ya. Gue mau mengajak lo buat kerja sama".

Jay tersenyum smirk "buat apa? Gue gak mau, lo pasti punya maksud lain kan? Lee Heeseung?". Ucap Jay tegas

"Perusahaan lo sedang di abang kebangrutan, terus lo mau memanfaatkan perusahaan gue buat menyelamatkan perusahaan lo? Itu gak mungkin". Lanjut Jay remeh.

Waw dari mana dia tau tentang perusahaan Heeseung?

"Benarkah? Lo gak lihat perusahaan KaiNation? Perusahaan itu yang udah mengalahkan perusahaan gue, sampe rencana proyek baru gue harus gagal". Jelas Heeseung.

"Bahkan gue yakin perusahaan lo juga lagi gak baik-baik aja, makanya gue mau ngajak kerja sama. Lebih tepatnya kerja sama untuk mengalahkan perusahaan itu". Lanjut Heeseung.

Memang saat ini perusahaan Jay sangat membutuhkan kerja sama dari perusahaan lain.

Lalu apa yang harus Jay lakukan? Apakah dia akan menerima tawaran kerja sama untuk mengalahkan perusahaan yang lebih besar?

Tapi perusahaan Jay maupun Heeseung dulunya adalah musuh, mereka saling merebutkan posisi teratas diantara perusahaan-perusahaan lainnya.

"Untuk kali ini, mari kita berdamai, toh itu sama-sama menguntungkan kan?". Tawar Heeseung.

Setelah berfikir panjang, Jay akhirnya mengambil keputusan yang tepat.

"Baiklah.. Gue terima kerja samanya".

Heeseung tersenyum, ternyata semudah itu membujuk Jay.

"Tapi dengan syarat". Lanjut Jay.

Heeseung hanya mengerutkan keningnya.

"Gue dengar-dengar, lo punya adek perempuan ya? Pertemukan gue sama dia".

"Mau apa lo pengin bertemu sama adek gue?". Tanya Heeseung heran.

"Gue mau nikahin dia". Jawab Jay singkat.

Heeseung syok, apa dia bilang? Menikah? Dengan adiknya?

"Gak usah macam-macam, adek gue masih sekolah, dan juga lo belum pernah kenal sama adek gue, gue gak yakin lo bisa menjaganya dengan baik".

Direction of Destiny || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang