[44] accident

313 13 0
                                    

1 bulan kemudian...

"Makanya lo kurangin kebiasaan buruk lo. udah makan gak teratur, suka begadang pula, jadi sakit kan lo. Untung masih hidup". Ucap Sunghoon yang mengantar Jake keluar dari rumah sakit.

"Iya, perhatian banget lo jadi babu". Balas Jake.

"Sialan".

Namun saat di koridor, mereka menjumpai para perawat yang mendorong branker yang terdapat seorang pasien tak sadarkan diri.

Saat mereka melewati Sunghoon dan Jake, mereka berdua terkejut bahwa pasien tersebut adalah Jean.

"Dok, ada pasien itu adalah korban kecelakaan siang ini". Ucap seorang perawat yang berhenti didepan Sunghoon.

"Bawa ke UGD, biar saya yang tangani". Ucap Sunghoon.

"Baik Dok".

"Jake, telfon Jay sekarang". Ucap Sunghoon lalu pergi.

Jake mengambil hpnya dan mulai memanggil Jay.

Di tempat lain, Jay sedang disibukan oleh berkas-berkas yang menumpuk dikantornya.

Namun tiba-tiba hpnya berdering menampilkan nama Jake dilayar. Jay pun segera mengangkatnya.

"Kenapa Jake? Gue lagi sibuk". Ucap Jay menjepit hpnya di telinga dan pundaknya, dengan kedua tangan yang sedang memegang berkas.

"Istri lo kecelakaan". Ucap Jake dari sebrang telpon.

"Jangan bercanda lo Jake, gue udah nyuruh dia buat tetep dirumah tadi". Ucap Jay.

"Disituasi kaya gini gue gak mungkin bercanda Jay, dan sekarang istri lo lagi di tangani sama sunghoon, lo cepet kesini". Ucap Jake.

Jay terkejut, bahkan ponsel yang diapit pundak dan telinganya pun terjatuh.

Jay buru-buru mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah sakit.

________________________

Beberapa menit kemudian Jay sampai dirumah sakit, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Gimana Jean?". Ucap Jay tiba-tiba pada Jake yang sedang duduk menunggu.

"Sabar Jay, Jean lagi ditangani oleh Sunghoon". Ucap Jake.

Jay berjalan bolak-balik didepan pintu UGD, dia khawatir. Bahkan perasaannya tidak tenang untuk sekedar duduk.

Tiba-tiba pintu UGD terbuka, menampilkan Sunghoon dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Gimana hoon?". Ucap Jay mendekat pada Sunghoon, Jake pun ikut mendekatkan dirinya.

"Gak ada pilihan lain, Jean harus oprasi secepatnya. Untuk mengeluarkan bayi yang ada dalam kandungannya". Jelas Sunghoon.

"Lakukan yang terbaik hoon".

"Tapi... Jean mengalami banyak pendarahan, karena dia hamil diusia muda, ini juga terlalu beresiko". Ucap Sunghoon.

Jay menghela napasnya, ia jadi merasa bersalah, sudah terlalu banyak hal yang sudah Jean lewati.

Yang harusnya diusia Jean yang masih senang-senang disekolah, tapi dia harus menanggung semuanya.

"Gue percaya sama lo Hoon, jika bayinya tidak selamat. Tolong selamatkan ibunya". Ucap Jay.

"Baiklah, dia akan mulai operasi nanti sore, gue permisi dulu". Ucap Sunghoon lalu pergi.

"Kita berdo'a yang terbaik aja ya Jay". Ucap Jake menenangkan.

"Oh iya Jay, pelakunya udah ketemu kok". Lanjut Jake, Jay mengerutkan keningnya bingung.

"Kata orang yang mengantar kesini, Jean kena tabrak lari. Tapi pelakunya udah terkejar, dan sekarang lagi diurus di Kantor polisi". Jelas Jake

"Kantor polisi dimana?". Tanya Jay

"Katanya masih deket sama kejadian Jean kecelakaan, berarti di ******". Jawab Jake.

"Gue kesana sekarang". Jay hendak pergi, namun ditahan oleh Jake.

"Gue ikut Jay, gue takutnya lo emosi dan malah buat masalah".

"Tenang aja Jake, gue gak akan bikin ribut di kantor polisi. Lo kasih gue informasi aja dari sini".

Jake mengiyakan, dan Jay pen bergegas pergi menuju mobilnya.

Sampai terjadi apa-apa dengan Jean, Jay tidak akan mengampuni orang yang telah membuat istrinya celaka.

Kemudian Jay melajukan mobilnya, dengan pikirannya sedang dilanda emosi.

Jay telah sampai di kantor polisi sekarang. Kemudian Jay bertanya kepada salah satu polisi.

"Pak, saya mau ketemu pelaku tabrak lari, yang ada dijalan *****". Ucap Jay

"Oh mari ikut saya". Jay pun pergi mengikuti polisi tersebut.

Hingga sampailah disalah satu sel. Dan Jay heran ketika melihat Beomgyu ada diluar sel. Seperti berbicara pada seseorang.

"Ini dia". Ucap sang polisi.

"Yaena?". Jay terkejut ketika mendapati Yaena berada didalam sel tahanan.

"Jay tolong maafin aku, bebasin aku dari sini". Mohon Yaena.

"Jadi lo yang nabrak Jean? Lo kenapa sih ganggu hidup gue mulu, gak cukup ngakitin gue sampe lo harus nyakitin Jean?". Marah Jay.

"Maaf Jay. tapi aku gak sengaja nabrak dia, kamu percaya kan?". Ucap Yaena.

"Gue udah gak percaya lagi sama lo, harusnya lo gue tuntut lo biar dihukum yang lebih berat". Ucap Jay.

"Jay, tolong bebasin Yaena. Dia gak sengaja, dan Yaena lagi hamil". Bela Beomgyu.

"Jean juga lagi hamil, dan sekarang kondisi dia parah". Ucap Jay.

"Aku janji, kalo kamu bebasin aku dari sini, Aku akan pergi jauh, dan gak akan ganggu hidup kamu lagi". Ucap Yaena

Jay hanya terdiam, dia masih memendam amarahnya.

"Kalo aku ada disini, dan saat anak ku lahir dia akan jauh dari ibunya, Jay". Lanjut Yaena, mengelus perutnya.

Terlihat helaan napas dari Jay. Mau bagaimana pun juga, Jay masih punya hati nurani.

"Hari ini Jean operasi, kalo sampai terjadi apa-apa sama dia dan bayinya, gue bakal tuntut lo". Ucap Jay.

"Tapi kalo Jean dan bayinya selamat, gue bakal bebasin lo. Dan bakal pegang ucapan lo kalo lo bakal pergi dari kehidupan gue". Lanjut Jay.

"Iya Jay". Yaena menyetujuinya.

"Semoga istri dan anak lo selamat ya Jay". Ucap Boemgyu memegang pundak Jay.

"Sementara lo betah-betah dulu disini". Ucap Jay lalu pergi dari situ, dan memutuskan untuk pergi kerumah sakit.

______________________________

TBC...

Direction of Destiny || JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang