1. Gamaliel

3.4K 162 4
                                    

Bulan bersinar dengan indahnya malam itu begitu sunyi hanya sesekali terdengar suara jangkrik seorang gadis melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah hampir tengah malam batinnya. Gadis tersebut membuka pintu rumahnya dengan hati-hati lalu menengok ke dalam sebentar memastikan bahwa tidak ada siapa-siapa disana dirinya berjalan masuk dengan berjinjit takut-takut ada yang akan mendengar langkah kakinya
Gadis itu berhenti sejenak melihat lampu dapur yang masih menyala, berpikir siapa yang ada disana dan berdoa semoga bukan orang tuanya

"zoy?" Mendengar panggilan itu gadis yang dipanggil hampir saja berteriak untung dia segera menutup mulutnya sendiri

gadis itu menyipitkan matanya berusaha melihat baik-baik siapa yang memanggilnya dan bernafas lega saat melihat kembarannya

"kamu ngapain jam segini toy?" tanya gadis yang dipanggil zoy

"minum" jawab kembarannya sambil mengangkat gelas yang dipegangnya

dua bersaudara itu berjalan beriringan menaiki tangga menuju ke kamar mereka di lantai dua, sang adik terus menerus menatap ke arah sang kakak mencoba berpikir apa yang membuat kakaknya pulang di jam seperti ini sekaligus khawatir kakaknya di marahi orang tua mereka karena ketahuan pulang larut malam

"Kamu kok baru pulang jam segini? nanti ketahuan bunda bisa kena marah loh"

"gak toy gak bakal ketahuan kok, tenang aja"

"gak bakal ketahuan siapa?" Suara tersebut membuat mereka berdua refleks menoleh ke belakang

"eh zoy aku ke kamar dulu ya ngantuk" setelah mengatakan hal itu sang adik dengan cepat berjalan ke kamarnya meninggalkan yang lebih tua sendirian mencoba mencari alasan yang kuat agar dirinya terhindar dari amukan sang pemegang tahta tertinggi di dalam rumah mereka

"bunda kok belum tidur?" tanyanya mencoba berbasa-basi

"Gamaliel.Kenzee.Natio."

gadis yang kerap di sapa dengan panggilan zee itu tersentak dan langsung menundukkan kepalanya saat bundanya menyebutkan namanya dengan nada menekan di setiap ucapannya tanda tak ingin ada basa-basi lagi
sementara sang bunda Shania Gracia yang menunggu penjelasan hanya menghela nafas panjang melihat tak ada pergerakan untuk membela diri dari anak tertuanya

"mana handphone kamu?" mendengar pertanyaan itu Zee dengan cepat langsung mengeluarkan handphonenya dari saku celananya dan menyerahkan ke bundanya sudah tau hukuman seperti apa yang akan di dapatnya

"2 hari"

"Bun kok 2 hari biasanya kan cuma sehari"

"3 hari" zee langsung merapatkan mulutnya tidak ingin berbicara atau memprotes lagi tidak ingin handphonenya akan di tahan lebih dari 3 hari dan dia tidak ingin itu terjadi apalagi sekarang dirinya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu menomorsatukan handphone saat bangun tidur pasti yang pertama kali dia cari adalah handphonenya ketika bosan di kelas ataupun hanya rebahan di kamar pasti yang menemaninya hanya handphone kesayangannya memikirkan 3 hari tanpa benda kesayangannya itu rasanya zee tidak sanggup
Zee berjalan ke kamarnya dengan lesu memilih tidur lebih cepat tidak ingin membayangkan bagaimana besok dirinya akan menjalani tanpa handphone

Gamaliel Kenzee Natio.

itulah namanya, si sulung natio yang yang tidak bisa sehari tanpa handphone

_____________________________

Gamabriel Christy Natio.

saudara kembar zee yang terheran-heran melihat kakaknya keluar dari kamar dengan wajah yang menekuk padahal masih pagi pikirnya, merasa di perhatikan zee melihat ke arah pemilik kamar di sebelahnya lalu memberikan tatapan seolah mengatakan 'apa' Christy yang mengerti arti tatapan itu kemudian bertanya

my way || (zeeshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang