30. putus

486 63 14
                                    

senyuman manis tersungging di wajah zee hari ini, bagaimana tidak hubungannya dengan bubu nya sudah mulai membaik. zee tentu senang dengan hal ini pasalnya dia juga sudah lelah terus bertengkar dengan bubu nya. gracia juga merasakan hal yang sama dia menyadari shani dan anaknya kini dalam hubungan yang baik, dan gracia berharap itu akan bertahan selamanya karena dia juga rindu dengan keluarganya yang dapat berkumpul seperti sekarang ini. mereka sering sarapan bersama sebelum shani dan zee bertengkar dan kini semuanya kembali pada keadaan semula pikir gracia

matanya menatap shani yang duduk disampingnya sambil memakan sarapannya lalu beralih pada kedua anaknya yang duduk di hadapannya, gracia berharap mereka akan selalu seperti ini tak ada lagi shani yang selalu menghindar saat bertemu zee dan begitu pun sebaliknya.

shani yang sudah selesai dengan sarapannya menoleh dan menatap gracia yang terus-menerus menyunggingkan senyuman
"kenapa senyum-senyum?" tanya shani membuat gracia tersentak

"gapapa, lagi seneng aja" jujurnya

zee dan christy yang mendengar jawaban itu hanya saling menatap satu sama lain lalu mengangkat bahu acuh, berpikir mungkin bunda mereka sedang senang karena tidak mempunyai jadwal

shani berdiri lalu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah waktunya dia berangkat
"aku kerja dulu ya" kata shani pada gracia lalu mengecup kening istrinya dan mengusap pelan rambut si kembar

zee memandang penuh harap saat melihat punggung bubu nya yang menjauh dan hilang di balik pintu, zee menghela nafas lalu kembali melanjutkan memakan sarapannya yang tertunda christy yang berada disampingnya langsung menoleh begitu mendengar helaan nafas sang kakak.

"kenapa zee?" tanya gracia pada sang anak, bukan hanya christy gracia juga dapat melihat perubahan raut wajah anaknya tersebut

zee menggeleng pelan, tak ingin merusak suasana pagi ini. keduanya sudah selesai sarapan dan berangkat bersama dengan mobil christy, tadinya zee juga ingin berangkat menggunakan mobilnya sendiri tapi christy mencegah jadi zee hanya mengikuti apa keinginan sang adik.

awalnya keduanya sama-sama hanya diam di dalam mobil, christy yang fokus pada jalan sementara zee hanya bersandar malas pada kursi penumpang sambil memejamkan matanya. zee kembali teringat bahwa hubungan dirinya dan bubu nya sudah baik-baik saja, kini dia bisa bernafas lega apalagi mengingat bagaimana dirinya di peluk dengan erat saat itu membuat zee tersenyum. pikirannya melayang sesaat kemudian zee memikirkan ashel membuat senyumannya pudar, kini dia dan ashel tak memiliki hubungan yang jelas mereka belum saling mengakhiri hubungan bahkan mengucap kata kata putus tapi keduanya kini tampak seperti orang yang tak memiliki hubungan asmara. zee berdecak kesal, masih pagi tapi moodnya sudah dipermainkan seperti ini

zee bergerak tak nyaman di tempatnya, berdiam diri seperti ini akan membuat dirinya berpikir yang macam-macam jadi dia membuka mata lalu menoleh menatap sang adik
"tumben banget ngajak aku semobil gini, pacarmu mana? putus?" kata zee dengan nada bercanda

"iya" jawab christy singkat

"hah? beneran?" bingung zee, padahal niatnya hanya bercanda saja tapi jawaban christy sungguh diluar ekspektasi nya sendiri

christy mengangguk singkat
"sorry.. tapi kok bisa? dia putusin kamu? dia selingkuh ya? bilang sama kakak!" christy tersenyum kecil, kakaknya kini bertingkah sok jagoan

"aku yang salah" ujar christy, mobil miliknya berhenti karena lampu lalu lintas kini berwarna merah

"kamu?! kamu selingkuh ya? kamu jahat sama indira? kasian indira" christy menatap datar pada zee, lihat setelah menuduh indira selingkuh kini kakaknya itu berbalik menuduhnya juga

"dia terlalu baik buat aku" mendengar itu zee bertingkah seolah-olah ingin muntah

"huek huekk... perkataan buaya, alasan klasik banget. bilang aja kamu ada yang lain, siapa? flora? ka chika?" zee menunggu dengan penasaran

my way || (zeeshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang