26.

377 61 12
                                    

shani mengerjapkan matanya sebentar matahari dari balik tirai jendela membuat nya terganggu tenggorokannya pun terasa kering, shani kemudian tersadar sekarang dia tak berada di kamarnya. kamar yang masih asing baginya ini sedikit membuatnya panik tapi setelah shani melihat siapa yang masih tertidur disampingnya senyuman kecil menghiasi wajahnya yang rupawan, shani bergerak perlahan agar tidak membangunkan orang disampingnya lalu berjalan perlahan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan juga menggosok gigi.
saat membuka pintu kamar shani terkejut dengan anin yang sudah berdiri disana, sama halnya dengan anin dia juga terkejut karena pintu tersebut terbuka tiba-tiba

"ashel udah bangun?" tanya anin guna mengusir kecanggungan yang ada

shani sedikit bergeser agar anin dapat melihat kedalam kamar ashel
"kebiasaan deh.." gumam anin, saat dia melangkahkan kaki kedalam kamar milik sang anak shani menahan pergelangan tangannya

"bangunin nya bentar aja kasian dia semalam susah tidur, masih jam segini juga" kata shani sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya

anin mengangguk pelan mengikuti perkataan shani lalu pandangan nya jatuh pada pergelangan tangannya yang masih dipegang oleh shani
"maaf..." ucapnya lalu melepaskan pegangannya pada anin

"ayo sarapan" ajak anin berjalan lebih dulu

shani sebenarnya ingin menolak karena dia harus segera pulang pasalnya dari semalam saat mengantar ashel dia belum pulang sama sekali, gadis itu menahannya dengan alasan masih ingin bersama shani lebih lama shani juga tak mengerti apa alasannya ashel tiba-tiba menjadi selengket itu padanya.

"kamu masih suka minum kopi?" tanya anin setelah mereka diselimuti oleh keheningan beberapa saat

shani mengangkat kedua alisnya sedikit merasa tersanjung karena anin masih ingat minuman kesukaan nya
"masih" jawab shani dengan senyuman merekah

anin segera menjauh dari meja makan, melihat senyuman shani ternyata masih sama seperti dulu membuat hatinya berdebar

shani mengambil hp nya dan kembali membuka email, masalah pekerjaan. sementara anin yang sudah kembali kini memakan sarapannya dalam diam
"MOMMY!!!!" teriakan itu terdengar begitu nyaring membuat kedua orang yang sedang berada di meja makan langsung menoleh

terlihat ashel buru-buru berlari menghampiri mereka di meja makan bahkan gadis itu sudah lengkap dengan seragam sekolahnya, ashel menatap kesal pada anin membuat wanita itu melemparkan tatapan bertanya
"kenapa gak bangunin aku?!"

baru saja anin akan membuka suara untuk membela diri tapi shani sudah menyelanya terlebih dulu
"maaf ya tadi bubu lihat kamu kelihatan capek banget makanya bubu bilang ke mommy kamu gak usah bangunin ashel dulu" jelas shani

ah ya ashel baru ingat.. ternyata semalam dia tak bisa tidur karena memikirkan pacarnya dan juga orang yang ada disampingnya sekarang. tapi jika semua yang dia dengar dari zee memang benar ashel merasa sangat senang

ashel sedikit mengubah posisi duduknya dan menghadap shani yang ada disampingnya
"hehe iya bubu gausah minta maaf"

anin yang mendengar itu memutar bola matanya malas
"padahal tadi marah-marahnya sama mommy"

ashel menoleh menatap mommy nya
"sewot banget sih mommy"

shani hanya menyesap kopinya sambil melihat pertengkaran ibu dan anak ini, suatu pemandangan yang jarang dilihatnya.

"bubu diem aja? gak ngebela aku gitu?" tanya ashel

shani yang mendengar itu langsung menatap ashel dan anin bergantian
"oh udah waktunya kamu berangkat sekolah, ayo bubu anterin" kata shani guna menghindari pertanyaan tersebut

my way || (zeeshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang