24. impian anin

520 65 11
                                    

seharian ini ashel benar-benar tidak bisa fokus pada pembelajaran, pikirannya penuh dengan sang pacar bagaimana tidak mengganggu zee bahkan tidak berbicara atau menyapanya seakan-akan sudah terjadi sesuatu diantara mereka padahal nyatanya tidak kathrina saja sampai bingung melihat sikap zee yang tiba-tiba berubah seperti itu pada sahabatnya. sekelas dengan pacar ternyata tak selamanya bagus buktinya ashel sudah dua kali ditegur karena terus saja menengok ke belakang untuk melihat pacarnya yang bahkan tak meliriknya sedikitpun, zee hanya menatap kosong melalui jendela kelas ashel melihat itu menghela nafas kesal dia tidak tau apa salahnya sehingga dirinya didiamkan seperti sekarang zee juga nampaknya tak ada niatan untuk menjelaskan semuanya

ashel menggeleng kan kepalanya pelan lalu mencoba kembali fokus pada pelajaran terakhir hari ini, dia akan mencoba berbicara lagi dengan zee setelah kelas selesai mungkin saja pacarnya itu akan berbicara padanya.

itulah awalnya yang ashel harapkan namun nyatanya harapan sangat berbeda dengan kenyataan, zee sudah pulang lebih dulu bersama dengan adik kembarnya itu. padahal baru saja ashel memasukkan beberapa buku di dalam tasnya dan hal itu tidak memakan waktu lama tapi saat kepalanya mendongak melihat ke arah bangku zee tempat itu sudah kosong, dengan langkah terburu-buru nya bahkan sedikit berlari ashel menuju parkiran dan yap mobil keluarga milik sang pacar sudah pergi meninggalkan kawasan sekolah hal itu menimbulkan kekesalan di hati ashel setidaknya zee harus menjelaskan apa yang terjadi agar dirinya juga tau pikir ashel tapi tak ada penjelasan apapun yang berarti zee memang tak mau membahasnya

dengan pikirannya yang seperti itu ashel memutuskan untuk diam juga, dia tidak ingin terus menerus meladeni sifat kekanak-kanakan zee.
ashel mengeluarkan hp nya untuk menelepon mommy nya meminta dijemput, baru saja akan menekan ikon panggilan tapi fokus ashel teralihkan oleh mobil yang baru saja terparkir tak jauh darinya. ashel sangat tau mobil tersebut punya siapa dan benar saja saat melihat orang yang keluar dari mobil senyum ashel mengembang dan tanpa basa-basi ashel langsung berlari kecil menghampiri mobil Mercedes Benz G-Class berwarna hitam tersebut

"nyariin zee ama christy?" tanya ashel membuat orang tersebut sedikit terkejut dengan kemunculan tiba-tiba si gadis ceria itu

shani tersenyum lalu mengangguk pelan
"hai ashel" sapanya, mendengar sapaan tersebut ashel mengulum senyum dia sedikit malu karena datang tiba-tiba dan bertanya tanpa menyapa terlebih dulu

"mau pulang?" kini giliran shani yang bertanya

ashel mengangguk cepat
"baru aja mau nelpon mommy, oh iya zee ama christy udah pulang duluan" kata ashel

ashel dapat melihat raut kecewa diwajah shani sesaat sebelum wanita yang lebih tua itu cepat-cepat mengubah ekspresi nya dan kembali tersenyum
"mau pulang kan? bubu anterin mau gak?" tanya shani

ashel berpikir sejenak, kalau menunggu mommy nya kemungkinan akan memakan waktu lebih lama tapi jika diantar oleh shani dia takut akan merepotkan
"bubu gapapa nganterin aku? aku gak mau ngerepotin.." kata ashel membuat shani yang mendengar itu langsung tertawa, anak dihadapannya ini sangat lucu sekali pikirnya

"gapapa dong, kan bubu yang tawarin" setelah mendengar itu ashel mengangguk semangat menerima ajakan shani

shani membukakan pintu mobil untuk ashel menyuruh gadis muda tersebut masuk, diperlakukan seperti itu ashel kembali mengingat pacarnya ternyata zee memang sangat mirip shani. tak tau kenapa tapi ashel tidak merasakan kecanggungan sedikitpun bahkan suasana hatinya menjadi lebih baik daripada tadi siang, sementara shani hanya tersenyum mendengar ashel yang dengan semangat nya bercerita shani sama sekali tak risih justru malah senang karena dengan seperti ini berarti ashel sudah nyaman dengannya. ashel menjadi sedikit cemberut saat mobil milik orang tua dari pacarnya sudah mendekati rumahnya yang artinya dia sudah harus berpisah dengan shani

my way || (zeeshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang