12. masalah ashel?

862 83 8
                                    

ashel dan si kembar kini berada di halaman belakang, mereka bertiga hanya duduk dan mengobrol di meja yang tak jauh berada dari dekat kolam renang

"kakek kapan pulang?" tanya christy tiba-tiba

"gak tau katanya mau nemenin kita disini malah liburan ke Bali sendirian" kesal zee jika mengingat kembali kakeknya itu meninggalkan mereka dan berlibur ke Bali

"argh padahal aku pengen ikut" lanjut zee lagi

"gak bisa karena kita lagi sekolah" ujar christy

"biarin aja intinya aku pengen ikut" kekeh zee

"kita kan sekolah zee" kini ashel yang bersuara

"iyasih kita sekolah" christy terbelak jika ashel yang berkata zee pasti langsung mendengarkan

fokus ketiganya teralihkan oleh shani yang bergabung bersama mereka
"kalian berdua kenapa belum ganti baju?" tanya shani pada kedua anaknya

zee dan christy saling melihat satu sama lain
"ntar bu nanti gak ada yang nemenin acel" kata zee padahal aslinya dia sangat malas untuk pergi ke kamarnya

"ada bubu kok yang nemenin ashel" ujar shani membuat zee menghembuskan nafas pasrah, dia menyikut christy agar adiknya itu berdiri terlebih dahulu

melihat christy yang sudah berdiri terlebih dahulu membuat zee juga berdiri
"bentar ya cel" diacaknya pelan rambut ashel lalu pergi mengikuti christy

biasanya saat ditinggal berdua dengan orang yang belum benar-benar dekat dengannya ashel akan merasa canggung tapi berbeda saat dia hanya berdua dengan bubunya si kembar dia merasa sangat nyaman sekali

"gimana kabar kamu?" tanya shani wajahnya dihiasi senyuman tipis

ashel sedikit bingung dengan pertanyaan tersebut
"baik bu" jawab ashel sekenanya

tangan shani bergerak mengusap pelan kepala ashel
"sekolah yang bener ya shel buat orang tua kamu bangga. masalah apapun yang kamu punya pasti bisa kamu lewati karena bubu yakin kamu anak yang kuat ashelia pasti bisa" kata shani diakhiri dengan senyuman manis, senyuman yang menandakan bahwa ashel tidak sendirian

walaupun singkat tapi perkataan shani mampu membuat air mata ashel jatuh, sebelumnya tidak ada orang yang benar-benar mengatakan hal tersebut padanya karena tidak ada yang tau kesulitan apa yang ashel lalui.

"jangan nangis" ujar Shani lembut lalu bergerak mendekati ashel dan memeluk si gadis muda mencoba memberinya kekuatan

zee yang sudah selesai berganti baju segera menghampiri ashel kembali dan melihat pemandangan didepannya

"acel kok nangis?!" khawatir zee, dirinya langsung berlutut di samping ashel dan menatap bubunya

"bubu apain acel?" tanya zee nadanya terdengar meninggi

ashel yang mendengar suara zee yang sedikit meninggi langsung melepaskan pelukan shani dan memegang tangan zee
"aku gapapa tadi lagi bahas orangtuaku jadi kebawa suasana aja" jawab ashel setengah berbohong

zee masih menatap ashel dan bubunya secara bergantian zee masih belum sepenuhnya percaya dengan jawaban yang diberikan ashel

"bubu mau ke dalam dulu mau lanjutin kerja" ashel mengangguk sementara zee masih menatap penuh selidik pada bubunya itu

fokus ashel kini beralih pada gadis didepannya yang masih berlutut sambil memegang tangannya
"muka kamu kenapa kayak gitu" tunjuk ashel pada wajah zee yang terlihat cemberut

"tadi bubu ngomong apa sama kamu? kok nangis?" tanya zee lagi

ashel menatap zee sebelah alisnya terangkat

my way || (zeeshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang