21. misunderstanding

780 81 11
                                    

zee dengan langkah tergesa terburu-buru menuruni anak tangga membuat gracia yang sedang ada diruang tamu berteriak untuk memperingatkan anaknya bahwa hal tersebut berbahaya, zee hanya membalasnya dengan senyuman lebarnya dia mendekati bundanya lalu mencium kedua pipi milik bundanya dan berpamitan. zee ketiduran dan benar-benar lupa bahwa hari ini dia harus menjalankan rencananya dengan adel, kenapa zee terbangun dari tidurnya? bersyukurlah pada flora yang menelepon zee saat itu, flora menghubungi nya untuk menanyakan apakah zee jadi untuk datang dan menjemputnya atau tidak pasalnya dia sudah menunggu lewat waktu yang dijanjikan

beruntungnya semalam zee sudah terlebih dulu menelepon flora dan mengajak gadis itu dengan alasan jalan-jalan, dan flora tanpa pikir panjang langsung saja menyetujui tersebut mengingat mereka sudah lama berteman.
zee benar-benar melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, zee berpikir harus segera sampai di rumah flora untuk menghindari amukan dari si gadis pendek itu. marahnya flora adalah salah satu hal yang paling dihindari oleh zee karena jika gadis kecil itu sudah marah maka kata-kata dari mulutnya cukup menyakitkan

mobil zee sampai didepan rumah milik floral, dilihatnya gadis itu sudah berdiri sambil berkacak pinggang dari raut wajahnya nampak nya dia sudah tidak mood lagi. zee menelan salivanya kasar lalu tersenyum ramah saat keluar dari mobil, bahkan dia sengaja membukakan pintu untuk flora
flora masuk ke dalam mobil zee tanpa mengatakan sepatah katapun, setelah menutup pintu mobil zee sedikit berlari memutari mobil untuk duduk di kursi pengemudi.

mobil zee jalankan menjauhi rumah flora
"dion kemana?" tanya zee mencoba membuka pembicaraan

"rumah vero" jawabnya singkat

zee kembali diam lalu sedikit mencuri pandang pada flora
"kenapa lihat-lihat gua kayak gitu" kata flora membuat zee tersentak

"maaf ya telat, tadi beneran ketiduran" kata zee akhirnya

flora menghela nafas panjang lalu menatap zee
"lain kali jangan kayak gitu kasian orang yang nungguin lu, padahal lu yang ngajak" zee mengangguk kecil, flora memberikan senyuman tipis pada zee yang artinya gadis itu sudah tidak marah lagi

flora awalnya hanya membiarkan saja zee akan membawanya kemana pikirnya mungkin hanya sekedar ke mall atau menemani sahabat kakaknya itu ke cafe shop tapi tak ada tanda-tanda bahwa zee akan memberhentikan mobilnya

melihat mobil zee yang memasuki kawasan perumahan membuat flora bertanya-tanya apakah zee akan menjemput seseorang?
"ini kita mau kemana sih?" tanya flora akhirnya

"main basket, kan?"

"hah?" bingung flora

"katanya mau jalan-jalan!" lanjut flora lagi

"iya ini kita jalan-jalan ke kompleks nya temenku" flora menatap zee datar

"bangsat lu nipu gua ya!" kesal flora sambil menarik lengan baju zee

zee panik keduanya tangannya berusaha memegang kemudi dengan baik
"e-eh flo!! bahaya flo!!" cicit zee

"halah persetan!! INTINYA LU UDAH NIPU GUA!!" teriak flora membuat zee terpaksa menepikan mobilnya terlebih dahulu

"maaf flo tapi emang niat gua itu mau ajak lu jalan-jalan di komplek ini ketemu temen gua gitu"

"tapi lu nya bilang ke gua cuman jalan-jalan ya sat jadi otomatis gua pikir nya kita bakal ke mall eh malah main basket, kalau ngomong tuh yang jelas!!" kesal flora lalu menyandarkan tubuhnya dengan kasar di kursi

"mau balik?" tanya zee pelan

lagi-lagi flora menghela nafas karena ulah zee, melihat wajah zee yang dimarahinya habis-habisan membuat flora sedikit tak tega
"gak usah udah terlanjur juga, ayo cepet jalanin mobilnya" zee mengangguk cepat lalu kembali menjalankan mobilnya

my way || (zeeshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang