31. bungsu natio

527 65 14
                                    

terbangun dari tidurnya di tengah malam membuat seorang gadis mengerang kesal, dirinya tiba-tiba terbangun karena haus dan yang lebih parahnya lagi dia tidak mempunyai air di kamarnya yang membuat gadis itu harus ke dapur hanya untuk secangkir air. gadis itu menuruni anak tangga perlahan dengan matanya yang setengah terbuka, saat menuju ke dapur dirinya terhenti karena angin malam yang tiba-tiba membuatnya merinding kala itu
matanya memicing dan melihat pintu kaca besar yang menghubungkan ruang tengah dan kolam renang yang ada di luar rumah terbuka begitu lebarnya sehingga membuat angin malam masuk, melupakan rasa hausnya gadis itu mendekat perlahan walaupun dirinya diselimuti rasa takut. dia sedikit mengintip dan memicingkan mata mencoba melihat dengan jelas sosok yang duduk dipinggir kolam di tengah malam seperti ini

"zee?" panggilnya pelan tapi yang dipanggil tak juga menoleh

christy perlahan mendekat
"zee?" panggilnya sekali lagi

zee tersentak dan terlihat mengusap wajahnya lalu kemudian berbalik
"eh? kok belum tidur?" tanya zee

"ya kamu ngapain disini?" christy balik bertanya

"ga bisa tidur" jawab zee

"disini dingin, tadi kamu bilang kamu sakit" ya zee memang berkata bahwa dia merasa tak enak badan saat di sekolah tadi dan akhirnya memutuskan untuk pulang lebih cepat

"kamu ngapain bangun jam segini?" tanya zee lagi

"haus"

zee hanya mengangguk kecil mendengar jawaban adiknya, gadis itu kembali menatap kosong pada air kolam yang tenang. christy tau ada yang tidak beres dengan kembarannya ini, mulai saat diamnya di sekolah kemudian setelah berbicara dengan ashel dia berkata dia tak enak badan dan hanya ingin pulang jadi christy memutuskan untuk duduk disamping zee dan mengajak kakaknya berbicara sebentar

"udah baikan?" tanya christy

"menurutmu?" balas zee

christy tak menjawab apa-apa lagi dirinya mendekatkan dirinya kepada sang kakak dan tangannya terangkat mengelus punggung zee pelan, tak lama setelah itu punggung zee bergetar dengan wajah yang tertunduk seperti itu christy tau kakaknya sedang menangis walaupun berusaha untuk menutupinya

merasakan punggung zee yang bergetar nafas zee yang tak beraturan membuat christy tak tega, dia membawa zee ke dalam pelukannya sambil terus mengusap pelan punggung sang kakak

"gapapa kak.. jangan ditahan" bisiknya pelan

zee menggigit bibirnya agar tak bersuara, dia malu menangis di depan adiknya sendiri dia tak mau terlihat lemah tapi apa dayanya air matanya sedari tadi tak pernah berhenti.
christy terus menerus menenangkan zee yang menangis dalam pelukannya, tangisan dalam diam ini begitu menyesakkan bahkan membuat christy yang ada di situ merasa tercekat.

christy tak melepaskan pelukannya meski merasa sang kakak sudah lumayan tenang sekarang, badan zee tak bergetar lagi dan nafasnya sudah kembali normal
"berakhir.. hubunganku dan ashel" ucap zee pelan

zee menarik diri dan menatap christy
"dia putusin aku"

"katanya gak mungkin pacaran sama saudari sendiri, dia pikir dia anak bubu chris.. that's insane"

"kenapa kamu gak jelasin semuanya? harusnya kamu ngasih tau dia kebenarannya yang di bilang bubu saat itu" kata christy

"aku gak mau ashel sedih" christy mengumpat di dalam hati mendengar alasan bodoh zee

"kamu gamau dia sedih tapi kamu yang kayak gini? kamu yang gila sendiri tau gak!! lagipula kenapa ashel harus sedih kalau dia bukan anak bubu?" kesal christy

"bubu bilang ashel bakal sedih kalau tau kebenarannya–"

"kamu bodoh ya?" potong christy

"kalaupun ashel ngira dia anak bubu harusnya dia malu zee!! bubu udah berkeluarga, bubu punya kita punya bunda, apa yang dia harapin dari semua itu? apa dia gak malu bertingkah seolah-olah dia anak bubu sementara masih ada kita disini?! she's a bastard, dia cuman mentingin kebahagiaan dia sendiri"

my way || (zeeshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang