39

602 62 2
                                    

Saat ini Ahyeon tengah membalas pesan dari teman-temannya, mereka menanyakan kondisi Ahyeon setelah tau Ahyeon masuk rumah sakit kemarin, Jennie masuk kedalam kamar Ahyeon tanpa Ahyeon sadari karena tengah fokus membalas pesan.

"Apa yang sedang kamu lakukan Ahyeon?" Tanya Jennie
"Oh eomma, Ahyeon sedang membalas pesan teman-teman, kapan eomma masuk?"
"Tadi, kamu serius sekali melihat handphone makanya tidak sadar eomma masuk"
"Hehehe"

"Ahyeon tadi harabeoji sudah pulang dan sekarang sudah waktunya untuk makan malam jadi sekarang kita kebawah hmm"
"Baiklah eomma ayo"

Jennie dan Ahyeon pergi ke meja makan dan disana sudah ada tuan Kim sedang menunggu mereka.

"Annyeonghaseo harabeoji" sapa Ahyeon
"Mmm, duduklah" balas tuan Kim
"Appa besok Jennie dan Ahyeon akan pergi ke luar untuk membeli beberapa baju" ucap Jennie
"Pergilah, tapi ingat hati-hati"ujar tuan Kim
"Baik appa" jawab Jennie

Dans setelah itu mereka makan dengan tenang.

Keesokan harinya Jennie dan Ahyeon pergi ke mall untuk membeli beberapa baju bermerek, tentu tidak lupa dengan masker kacamata dan topi yang mereka pakai.

"Ahyeon apakah masih ada yang ingin kamu beli?" Tanya Jennie sambil membawa beberapa paper bag belanjaan mereka
"Tidak eomma ini sudah banyak bisakah kita langsung pulang, Ahyeon tidak nyaman berada disini"
"Baiklah kita pulang sekarang"

Tanpa mereka berdua sadari ternyata sedari tadi ada yang mengikuti mereka dari belakang, orang itu dengan pakaian hitam dan tertutup mencoba mendekat kearah Ahyeon, dan saat sudah dekat tiba-tiba orang tersebut mengeluarkan sebuah pisau untuk melukai Ahyeon, tapi sebelum itu terjadi bodyguard yang ditugaskan tuan Kim terlebih dahulu memergoki orang misterius tersebut, sehingga dia tidak sampai melukai Ahyeon.

"Ahyeon kamu tidak apa-apa" ucap Jennie khawatir
"Ne eomma" jawab Ahyeon sambil memegangi tangannya yabg sedikit tergores pisau orang misterius itu
"Kamu terluka, sekarang kita kerumah sakit!"
"Tidak eomma Ahyeon tidak mau lebih baik kita pergi dari sini karena banyak sekali orang yang berkerumun" ujar Ahyeon yang melihat banyak sekali orang berkerumun untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi
"Baik ayo kita pergi"

Setelah sampai mansion Ahyeon dan Jennie sudah di tunggu oleh tuan Kim, bodyguard yang tadi ditugaskan oleh tuan Kim langsung melaporkan kejadian yang terjadi pada Ahyeon dan Jennie. Sedangkan orang misterius tadi telah dibawa ke kantor polisi untuk ditahan.

"Apa kalian baik-baik saja?" Tanya tuan Kim khawatir
"Ne appa kami baik-baik saja tapi Ahyeon terluka" jelas Jennie
"Apa sudah panggilkan dokter, ayo Ahyeon obati lukamu"
"Ne harabeoji"

Setelah selesai dokter yang mengobati luka Ahyeon langsung pergi.

"Jadi sebenarnya apa yabg terjadi Jennie?" Tanya tuan Kim
"Entahlah appa aku juga tidak tau tiba-tiba saja orang itu berusaha melukai Ahyeon"
"Baiklah appa akan ke kantor polisi untuk mencari tau apa motif orang itu, dan Ahyeon istirahatlah kamu pasti lelah"

Tidak lama setelah tuan Kim pergi Lin yi datang ke mansion tuan Kim setelah tau mengenai apa yang terjadi pada Ahyeon.

"Ahyeon apa kamu baik-baik saja?"
"Ne appa Ahyeon baik-baik saja, appa tidak perlu khawatir"
"Lihatlah jen, sebenarnya ini yang membuat aku tidak mau memberi izin padamu untuk mengakui memiliki putri ke publik!"
"Tapi oppa aku tidak bisa menyembunyikan fakta sudah memiliki seorang putri selamanya, suatu saat pasti akan terungkap oppa!"

Ahyeon yang mendengar perkataan Jennie dan Lin yi terkejut pasalnya dia tidak tau kalau Jennie dan Lin yi telah memberi tahu publik mengenai dirinya.

"Kau memang keras kepala jen!" Ujar Lin yi yang sudah emosi

"Appa, Eomma sebenarnya apa yang kalian katakan?, Apakah kalian sudah memberi tahu publik mengenai diriku?"
"Jelaskan padanya Jen ini semua karena dirimu!" Ucap Lin yi

Dan akhirnya Jennie menjelaskan pada Ahyeon mengenai konferensi pers yang dilakukan minggu lalu

Ahyeon yang mendengarkan penjelasan Jennie terkejut, tapi dia juga sedikit senang karena Lin yi dan Jennie sudah mengakuinya sebagai putri mereka.

"Apakah eomma dan appa tidak bisa bersama seperti dulu?"
"Jangan memulai lagi Ahyeon!"
"Aku mohon, tidak bisakah kalian saling mencintai seperti dulu?, Aku juga ingin memiliki keluarga yang lengkap, aku tidak mau terus-terusan sembunyi dari orang-orang, aku tau eomma dan appa masih sama-sama sendiri apakah kalian masih saling mencintai?"
"Ahyeon dengarkan eomma ya, kita memang masih sama-sama sendiri tapi untuk bersama itu tidak mungkin bisa terjadi"
"Kenapa?, Apa eomma sudah tidak mencintai appa?" Tanya Ahyeon penasaran

Mendengar pertanyaan Ahyeon Jennie tidak bisa menjawab, seolah dirinya ingin mengatakan kalau diantidak mencintai Lin yi tapi hatinya tidak busa berbohong kalau dia masih memiliki perasaan pada Lin yi. Sedangkan Lin yi hanya melihat ke arah Jennie ingin melihat apa jawaban yang akan di berikan oleh Jennie pada Ahyeon.

"Kenapa eomma tidak menjawab, apa pertanyaan ku sangat sulit?"
"Aku rasa bungkamnya eomma menjawab pertanyaanku jika eomma masih mencintai appa"
"Tidak sayang bukan seperti itu"
"Lalu apa?" Bukan Ahyeon yang bertanya melainkan Lin yi dia juga merasa sedikit kesal atas jawaban Jennie

"Oppa tidak bisakah kamu diam, atau bantu aku memberi pengertian pada Ahyeon!" Ujar Jennie yang merasa heran pada pertanyaan Lin yi
"Pengertian seperti apa menurutmu?" Tanya Lin yi pada Jennie
"Katakan padanya kalau harapannya itu tidak mungkin terjadi!"
"Apakah begitu?"
"Oppa ada apa dengan dirimu?
"Baiklah aku yang akan bertanya sekarang apa kamu sudah tidak mencintaiku?" Tanya Lin yi
"Aku.... A...aku"
"Aku apa?, Aku masih mencintaimu begitu" potong Lin yi
"Tidak sudahlah aku pergi" ujar Jennie dan meninggalkan Ahyeon dn Lin yi dikamar Ahyeon

Ahyeon heran sebenarnya ada apa dengan orang tuanya itu kenapa sikap mereka sangat aneh, atau mungkin mereka memang masih saling mencintai.

"Jadi appa aku rasa eomma memang masih mencintai appa, apakah Appa juga?" Tanya Ahyeon oada Lin yi
"Kenapa kamu bertanya lagi, sudahlah lebih baik kamu istirahat Appa akan menghubungi harabeoji dan halmeonimu dulu"










Kenapa Eomma Pergi Appa ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang