24

40 1 0
                                    

"Kalian lama banget sih!"

"Santai dong, kami juga butuh perjuangan," balas Novi.

"Nah, gitu dong, inisiatif," ujar Gempi ketika melihat semua mangga sudah terkupas.

"Tuh baju lo kena getah." Mira menunjuk bagian baju Gempi yang kena getah saat manjat tadi.

"Biarin, baju olahraga doang."

Ia, di kelas Gempi tadi ada jam olahraga raga, maka dari itu Ezra tidak melarang Gempi manjat. Jika Gempi memakai rok, sudah dipastikan Ezra akan protes.

•••

"Kalau gue menang, lo jauhin gue," ucap Gempi penuh tekanan seraya memakai helm full face.

Laki-laki itu tersenyum miring. "Kali ini gue pasti menang."

Obsesi. Gempi membatin.

"Bersiap!" Suara itu memecah lamunan Gempi.

Setelah hitungan ke tiga, lawan Gempi sudah menancap gas kencang dan Gempi tertinggal sedikit jauh.

Bersenang-senanglah dulu. Gempi sengaja memelankan motornya.

Melihat lawannya mulai lengah, Gempi langsung tancap gas hingga menyalip lawan.

Jalan yang penuh rintangan aja gue menang, apalagi mulus.

Beberapa menit sebelum garis finish, Gempi disalip, tapi Gempi menyalipnya kembali hingga garis finish mereka hampir bersamaan.

Pemenangnya belum diumumkan tapi mereka terpaksa membubarkan diri saat mendengar suara sirine polisi.

Semua panik membubarkan diri kecuali Gempi, dia hanya santai seraya menyalakan kembali motornya.

Gempi memelakan motornya, tidak seperti orang yang habis balapan, dia seperti tidak takut tertangkap polisi.

Berhasil. batinnya saat satu mobil polisi melewatinya begitu saja.

Sepertinya Gempi mempunyai trik tersendiri untuk mengelabui polisi.

Pertengahan jalan tiba-tiba mobil polisi menghadang Gempi hingga Gempi terpaksa menghentikan motornya.

"Kenapa, Pak?" Gempi bertanya dengan raut wajah polos.

"Kamu juga habis balapan, kan?" Polisi itu bertanya, matanya seperti mencari kebohongan dari mata Gempi.

Sebenarnya Gempi panik namun sebisa mungkin dia harus mempertahankan wajah polosnya.

"Nggak Pak, saya habis jajan." Gempi memperlihatkan belanjaannya yang tersampir di stang kiri.

Polisi itu memeriksa belanjaan Gempi. "Maaf, kami kira kamu juga salah satu dari pebalap liar itu, soalnya motor kamu sama."

"Iya, gapapa Pak." Gempi tersenyum ramah ditambah wajah sok polosnya, hingga polisi percaya begitu saja.

Ia, Gempi diajak balap seseorang secara tiba-tiba ketika selesai belanja.

Untung aja. Gempi membatin saat melihat kedua polisi itu kembali ke mobilnya.

Gempi melirik kantong kresek. Lo penyelamat gue.

•••

"Tata," panggil Mira yang baru saja masuk kantin dengan raut wajah bahagia.

"Lo kenapa?"

Mira tersenyum lebar. "Sebenarnya udah dari tadi pagi gue mau bilang ini sama lo."

GEMPITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang