Gempi menepuk pundak Farzan yang sedang bercermin. "Tegang banget."
"Gugup."
"Elah, dulu aja semangat banget pengen nikah, sekarang gugup," ledek Ezra.
"Lo juga nanti kalau udah mau nikah bakal gugup." Gempi balik meledek Ezra.
"Gue pastiin, itu nggak akan terjadi," kata Ezra dengan bangga.
"Abang udah hapal ijab kabulnya?"
"Udah."
"Cantik banget lo Mpi kayak gini." Ezra memuji Gempi tulus.
Gempi mengibas rambutnya yang terurai. "Lo baru nyadar?"
"Dih, pede banget lo."
"Kalau Gempi jelek, lo juga jelek Zra, Kan kalian kembar," sahut Farzan, Gempi terkekeh geli saat mendengar penuturan Farzan.
"Bang, kita semobil, biar lo nggak tegang-tegang amat, kalau ada kami kan kami bisa bikin lo lupa sama kegugupan lo," kata Ezra yang disetujui oleh Farzan.
"Yuk Bang, Mama udah manggil tuh di bawa."
Mereka pun turun dengan beriringan, Gempi setia menggandeng tangan Farzan.
"Pa, Gempi udah cocok kan gandeng cowok." Gempi memperlihatkan tangannya yang mengandeng Farzan.
"Iya, gandeng Dipta noh. Dipta ada di luar."
"Bang Dipta mana mau, Pa," celetuk Ezra.
Gempi membulatkan matanya. "Papa nggak usah bercanda deh."
"Emang Dipta ada di luar," sahut Davina.
Gempi berjalan ke luar rumah yang masih menggandeng tangan Farzan.
"Cari gandengan Gempi, jangan Farzan mulu kamu gandeng," kata Miranda_ Adik Davina.
Gempi menatapnya malas. "Ngapain lo ke sini? Gue kira lo nggak suka sama Mama gue."
Davina menyenggol lengan Gempi. "Nggak boleh gitu."
"Lagian, dia suka banget nyiryir."
Mereka mulai masuk ke mobil, sesuai perkataan Ezra tadi, mereka satu mobil dengan Farzan.
"Bang, relax."
Saat mobil mulai jalan, Gempi melirik Farzan yang terlihat gugup.
Gempi menepuk pundak Farzan. "Segel apa yang terkuat di bumi?"
Ezra dan Farzan berpikir.
Ezra mengacungkan jari telunjuk. "Segelanya buat dia."
"Bucin parah lo Zra," kata Farzan.
Gempi terkekeh. "Lebih bucin daripada yang mau nikah."
"Terus apa dong?" tanya Ezra, bingung.
"Segel sosis," kata Farzan.
"Iya, segel sosis lo Bang, cuma Kak Kanaya seorang yang bisa buka," kata Gempi yang berujung mendapat jitakan dari Farzan.
Untung hanya mereka bertiga di mobil, kalau tidak sudah dipastikan Gempi mendapat ceramah dari Sena.
Ezra yang sedang mengemudi tertawa terbahak-bahak.
"Nyetir yang benar." Ezra langsung menghentikan tawanya saat mendapat teguran dari Farzan.
Sepanjang perjalanan ke rumah Kanaya, Gempi dan Ezra terus berceloteh membuat Farzan melupakan sedikit kegugupannya.
"Udah sampai, Bang. Semangat ijab kabulnya." Gempi memberi semangat seraya turun dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMPITA
Teen FictionGempita, seorang pelajar sekaligus pebalap yang lumayan dikenal. Selalu ceria meski banyak masalah, dia gadis yang kuat.