26

40 1 0
                                    

Gempi mengirim pesan ke Lingga dan Danar.

Ke mobil gue, sekarang!

Gempi yakin bahwa kedua lelaki itu sudah berada di sekolah.

Beberapa menit menunggu, mereka sudah datang, mereka langsung masuk ke mobil Gempi.

"Kenapa lo? Tumben juga pakai mobil."

"Iya, kenapa nggak di kelas aja," timpal Lingga.

Gempi memberikan ponselnya yang memutar sebuah video, video yang dia dapat dari seseorang.

"Dapat dari mana lo?!" Terlihat jelas bahwa Danar sedang emosi saat ini.

Lingga menggeplak lengan Danar. "Nggak usah teriak."

Danar menyengir lebar. "Jadi, gimana?"

Gempi menyuruh mereka mendekat, setelah mereka mendekat, Gempi mulai membisikkan sesuatu, mereka terlihat mengangguk-angguk.

"Boleh juga."

Lingga mendengkus ketika menyadari sesuatu. "Kenapa bisik-bisik? Ini di mobil, jelas nggak ada yang dengar selain kita."

Gempi menepuk dahinya dengan cengiran. "Lupa."

"Ya udah, terusin ke grup sekolah aja," suruh Danar yang tidak sabaran.

"Nggak sabaran banget, kita harus bertindak elegan."

Danar menempeleng Gempi. "Helleh, sok elegan lo. Jadi kapan?"

"Di dalam udah ada guru, kan?"

Keduanya mengangguk.

"Rutun!" kata Gempi.

"Turun, bodoh!" umpat Lingga.

Gempi terkekeh kecil. "Iya, itu maksud gue."

Mereka pun ke luar dari mobil Gempi, mereka berjalan beriringan menunju ruang guru.

Tanpa basa-basi, Gempi langsung membuka pintu itu.

Semua guru menoleh.

"Kenapa Gempita?" tanya salah satu guru.

"Saya mau Queen dan kedua temannya di keluarin dari sekolah ini." Tanpa basa-basi, Gempi langsung mengutarakan niatnya.

Guru itu mengerutkan keningnya. "Loh, nggak bisa gitu dong. Masa udah di skors, di keluarin lagi."

"Kami punya bukti, kalau kalian tetap melindungi orang bersalah kalian semua bakal kena imbasnya," timpal Danar dengan nada tenang.

Gempi segera membuka ponselnya saat melihat mereka terdiam.

"Ini, silahkan dilihat."

"Kalian nggak pantas membela atau melindungi manusia seperti mereka, kelakuannya aja kayak babi."

"Kita tidak bisa mengambil keputusan begitu saja, apalagi mereka sebentar lagi lulus, kasian mereka, mereka akan susah cari sekolah," ucap guru itu yang masih berusaha melindungi dan semua guru terlihat keberatan.

GEMPITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang