12. Jalan-Jalan Malam

6.5K 192 5
                                    

Selama tiga hari Habib Zaidan dan Zhia berada dihotel sedangkan para keluarga dan saudara yang lain pukang kkeesokan harinya setelah acara resepsi.

Pagi ini Zhia sedang merapihkan pakaiannya dan juga Habib Zaidan.

"Mas bantu yah" ucap Habib Zaidan sambil memposisikan tubuhnya duduk dihadapan Zhia.

"Gak usah Mas, bentar lagi juga selesai kok" jawab Zhia sambil memasukkan baju kedalam koper.

"Gak apa apa, Mas bantuin yah. Mas takut kamu kecapean" kata Habib Zaidan sambil menaik turunkan alisnya menggoda sang istri.

"Mas" kesal Zhia sambil memanyunkan bibirnya.

"Bibirnya jangan dimanyunin gitu lo Yang, Mas cium baru tau kamu Yang" ucap Habib Zaidan menggoda sang istri refleks Zhia menutup bibirnya dengan kedua tangannya agar tidak dicium oleh sang suami.

Habib Zaidan pun bangun dari duduknya dan menghampiri sang istri, melepaskan kedua tangan Zhia dari bibirnya lalu berkata.

"Mas bercanda sayang" kata Habib Zaidan sambil memeluk Zhia dari belakang dan menyandarkan kepalanya dibahu Zhia.

Pelan tapi pasti tangan Habib Zaidan menolehkan kepala Zhia ke arah kiri dan

CUP

Satu kecupan mendarat dibibir Zhia, setelah mencuri kecupan itu Habib Zaidan bangun dari duduknya dan menjauhi sang istri.

"MMAAASSS" kesal Zhia

Zhiapun berdiri dan siap mengejar sang suami, dan terjadilah kejar kejaran dikamar hotel tersebut.

Karna kasihan melihat sang istri, Habib Zaidanpun berhenti dan siap menerima amukan dari Zhia dengan merentangkan kedua tangannya

"Dah Mas pasrah aja mau kamu apain terserah" sambil menatapi pada Zhia sambil menggelengkan kepalanya.

Zhiapun menghampiri Habib Zaidan, saat sudah dekat Habib Zaidan langsung memeluknya dan meminta maaf pada Zhia.

"Maaf yah Sayang, habisnya Mas gemes sama kamu" kata Habib Zaidan sambil memegang kedua pipi Zhia. Zhiapun meninju pelan perut sang suami.

Habib Zaidanpun tersenyun dengan tinggkah lucu sang istri.

Sekarang mereka sedang diperjalanan menuju rumah Abi dan Mamah. Selama perjalanan tak banyak obrolan yang terjadi antara Habib Zaidan dan Zhia, larena Zhia yang tengah tertidur dibahu Habib Zaidan.

Sesampainya dirumah, Zhia masih tetap tertidur. Habib yang tak tega membangunkan sang istri memilih untuk menggendong Zhia masuk kedalam rumah, dan meminta Muqsid san Tiar membawakan kopernya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, loh Zhia kenapa toh Dan" tanya Mamah Khawatir saat melihat Zhia yang berada digendongan Habib Zaidan.

"Tidur Mah" kata Habib Zaidan dengan suara pelan

"Yasudah langsung bawa kekamar, kamu juga langsung istirahat aja" titah Mamah sambil mendorong pelan bahu Habib Zaidan.

Habib Zaidanpun langsung bergegas menuju kamarnya. Untung saja ada Muna hang lewat dan membantu membukakan pintu saat melihat Abangnya menggendong Kakak iparnya.

Setelah masuk kekamar Habib Zaidanpun dengan pelan dan hati hati menaruh Zhia diatas kasur agar tidak terbangun. Setelah selesai Habib Zaisan memandang wajah sang istri yang telelap dan mengecup keningnya.

Habib Zaidanpun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah selesai Habib Zaisan berjalan menuju kasur untuk menemani sang istri tidur. Tak lupa tissue yang dilwtakkan diatas bantal.

Setelah selesai memposisikan tubuhnya di samping Zhia, setelah membaca doa langsung tidur sambil memeluk guling hidupnya.

Sekitar pukul 14.30 Zhia terbangun dan melihat sang suami yang masih tertidur. Zhiapum menatapnya dan mengelus setiap inci wajah sang suami sambil berkata.

"Maa Sya Allah gantengnya wajah suami Zhia. Terima kasih Ya Allah engkau telah memberikan Zhia suami seperti Mas Zaidan, Zhia masih gak nyangka bisa jadi istrinya Mas Zaidan" tutur Zhia sambil mengelus pipi sang suami.

Dan saat ini Habib Zaidan mati matian menahan agar tetap tenang dengan sentuhan yang diberiakan Zhia dan kata kata yang diucapkan oleh Zhia.

Setelah puas menatap sang suami Zhia bangun untuk membersihkan tubuhnya, sebelum beranjak dari kasur Zhia mengecup bibir Habib Zaidna dan menbuat Zhia malu dan terkekeh sendiri karna tingkahnya.

Zhia pun langsung bergegas menuju kamar mandi. Setelah mendengar pintu kamar mandi terkunci Habib Zaidanpun bangun dari tidurnya san memwgangi bibirnya yang dikecup oleh Zhia. Setelah itu Habib Zaidan berguling guling dikasur dan dan meninju angin karena perasaan yang sangan bahagia.

Malampun datang

Zhia diajak Habib Zaidan untuk berjalan jalan dengan motor ninja kesayangannya.

Merekapun berpamitan kepada Abi dan Mamah yang berada di ruang keluarga.

Sesampainya didepan rumah, motor Habib Zaidan susah berada didepan. Habib Zaidanpun menaiki motornya, sedangkan Zhia menatap bingung bagaimana cara ia menaikinya karena dia tidak terlalu tinggi

"Mas gak bisa ganti motor yang lain aja" kata Zhia pada Habib Zaidan

"Biar Mas bantu" Habib Zaidan memberikan arahan agar sang istri dapan menaiki motornya dengan selamat.

"Jangan lupa pegangan Yang" kata Habib Zaidan, dan refleks Zhia beroegangan lada bahu sang suami.

"Bukan gitu to Yang" Habib Zaisanpun mengambil dan mengarahkan tangan Zhia untuk memeluk perutnya.

"Nah kaya gini kan enak diliatnya gak kaya tadi" san Zhiapun hanya mengangguk

Habib Zaidanpun menyalakan motornya dan meninggalka perkarangan rumahnya dengan diikuyi oleh Muqsid san juga Tiar.

Dijalanan Habib Zaidan memacu motornya dengan sedikit lebih cepat dan membuat pelukan diperut Habib Zaidan semakin erat dan membuat sang empunya tersenyum.

Setelah berkeliling Habib Zaidan melajukan motornya ke tempat angkringan untuk makan malam sambil beristirahat.

Sehabis dari angkringan Habib Zidan kembali melajukan motornya menuju rumah karna hari sudah sangat larut dan Habib Zaidan takut istrinyabakan jatuh sakit.

Setibanya dirumah Habib Zaidan menyimpan motornya digaras dan menghampiri sang istri yang menunggunya. Mereka lalu berjalan menuju kamar mereka untuk berganti pakaian dan beristirahat.

Bogor, 03 Agustus 2023
19.45 WIB

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang