48. Zhia Marah

2.7K 96 36
                                    

Keesokan paginya setelah melaksanakan Sholat Subuh, Mas Zaidan juga Zhia berjalan pagi sekalian memcari sarapan untuk mereka berdua.

Disepanjang jalan banyak yang menyapa Mas Zaidan juga Zhia.

"Mau kemana Mas, Mbak"

"Mau cari sarapan Bu"

"Oalah, udah berapa bulan Mbak"

"Jalan 9 bulan Bu" jawab Zhia sambil tersenyum ramah dan mengelus perutnya.

"Maa Sya Allah, semoga lahirannya lancar yah ibu sama anaknya juga sehat"

"Aamiin, kalo gitu kami perimisi yah Bu, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Mas Zaidan juga Zhia melanjutkan perjalanannya, kini mereka telah sampai didepan tukang bubur ayam.

Mas Zaidan memesan dua porsi bubur ayam, lalu menghampiri Zhia yang sudah duduk dimeja yang kosong.

"Mas nan..."

"Assalamualaikum Zaidan"

Belum selesai Zhia menyelesaikan ucapannya, sudah terdengar salam dari perempuan yang langsung duduk disebelah kiri Mas Zaidan.

"Aku bareng kalian yah, soalnya meja yang lain udah pada penuh"

"Oh iya, kamu mau ikut nanti ketemuan sama yang lain" tanya perempuan tersebut.

"Kayanya eng..."

"Permisi ini pesanannya"

"Terima kasih pak"

Mas Zaidan dan perempuan itu terus mengobrol sampai sampai Mas Zaidan mengabaikan Zhia yang berada didepannya.

Zhia yang kesal katena diabaikanpun, memasukkan beberapa sendok sambal kedalam mangkuk bubur dan mengaduknya.

"Ehmm, Mas buburnya boleh tukeran Gak" tanya Zhia.

"Loh emang yang kamu kenapa sayang"

"Gak kenapa kenapa sih, cuma aku mau yang punya Mas. Boleh kan Mas" kata Zhia dengan muka penuh harapnya.

"Boleh sayang"

Setelah berkata seperti itu, Mas Zaidan langsung menukarkan mangkuk buburnya dengan punya Zhia.

"Terima kasih Mas" ucap Zhia dengan tersenyum manis.

"Sama-sama Sayang"

Zhiapun memakan buburnya, sedangkan Mas Zaidan masih asik mengobrol dengan perempuan tersebut.

"Mas buburnya dimakan nanti keburu dingin jadi gak enak" kata Zhia mengingatkan Zhia.

"Iya Sayang"

Mas Zaidanpun memakan buburnya, tapi baru suapan pertama Mas zaidan sudah tersedak karena kepedasan.

Zhia yang ingin mengambilkan minum untuk suaminya kalah cepat dengan perempuan tersebut.

Saat Mas Zaidan tengah minum dengan perlahan Zhia meninggalkan meja tersebut dan pergi dari sana.

Zhiapun berjalan menelusuru jalan menuju sebuah taman, setibanya ditaman Zhia memilih duduk dibawah pohon yang rindang.

Disana Zhia melihat beberapa anak kecil yang bermain bersama kedua orang tuanya, Zhia mengelus perutnya dan berkata.

"Kamu jangan sedih yah sayang, pasti banyak yang sayang sama kamu"

Ditempat tukang bubur, Mas Zaidan tersadar Zhia tidak ada dihadapannya saat buburnya sudah habis.

Mas Zaidan melihat kearah lain siapa rau menemukan Zhia tapi nihil Zhia tidak ada disana.

Dengan terburu buru Mas Zaidan memghampiri tukang bubur dan memberikannya uang seratus ribu lalu meninggalkan tempat bubur dan tak perdulu dengan teriakan perempuan yang mengajaknha mengobrol tadi.

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang