7. Bertemu Calon Istri

6K 193 3
                                    

Keesokan harinya, keluarga Abi Haidar telah bersiap dan rapih. Kini mereka berkumpul diruang tamu untuk menjnggu sanak saudaranya yang sebentar lagi akan tiba.

Setelah semuanya berkumpul, mereka bergegas menuju rumah Zhia. Walaupun dekat, sebagian barang bawaan telah dibawa oleh mobil.

Tibalah meraka di rumah Zhia. Stelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam mereka dipersilahkan masuk.

Ruangan tengah rumah Zhia yang sudah disupan dengan beberapa hiasan kini telah ramai.

Setelah mereka duduk dan berbincang bincang tibalah saatnya Habib Zaidan mengutarakan niatnya datang kemari untuk meminang putri dari Ayah Vardan.

Ayah Vardanpun mengangguk tanda mengerti atas apa yang disampaikan Habib Zaidan.

"Saya dan Istri saya menerima lamaran dari Nak Zaidan. Tapi balik lagi, saya serahkan kembali pada anak saya yaitu Zhia" kata Ayah dan Habib Zaidanpun hanya mengangguk.

"Biar Bunda panggilkan Zhia dulu yah, agar semua tau jawaban dari Zhia" kata Bunda.

"Biar Muna sama Syeima aja Bun yang jemput Zhia" pinta Muna pada Zhia dan bunda hanya mengangguk sambil tersenyum.

Muna dan Syeima bergegas menuju kamar Zhia. Tak lama, mereka datang sambil menggandeng Zhia dengan senyuman yang lebar.

Zhiapun duduk dengan diapit kedua orang tuanya.

"Zhia dihadapan Ayah sekarang ada seorang laki-laki pemberani yang ingin mempersunting kamu"

"Insya Allah dia laki-laki yang baik, taat agama dan yang terpenting dia sayang pada kedua orang tuanya dan tentu sayang pada saudara saudaranya"

"Apakah kamu menerima pinangan dari laki-laki tersebut Nak" tanya Ayah pada Zhia.

Suasana menjadi haru, terdengar suara isak tangis dari keluarga kedua belah pihak.

"Dengan izin Allah, dan restu Ayah Bunda. Aku terima lamarannya" ucap Zhia dengan suara bergetas menahan tangis.

Mendengar jawaban yang zhia ucapkan membuat Habib Zaidan mengusap wajahnya sambil berucap syukur. Begitupun keluarga yang lain.

Setelah itu dilanjutkan dengan acara tukar cincin. Mamah Mila berjalan kearah Zhia untuk menyematkan cincin dijari Zhia.

Setelah menyematkan cincin, merekapun berfoto bersama. Habib Zaidan dan Zhia pun berfoto bersama dengan berjarak.

Disaat berfoto banyak keluarga yang menggoda Habib Zaidan dan Zhia. Membuat mereka berdua tersipu malu.

Setelah sesi dokumentasi, acarapun dilanjutkan dengan acara makan bersama. Semua berbaur satu sama lain. Dengan posisi Abi denhan Ayah, Mamah dengan Bunda, yang terakhir Habib Zaidan, Muna, Zhia, dan Syeima.

Setelah makanan mereka habis, kedua orang tua Habib Zaidan dan Zhia membahas tentang pernikahan yang akan dilaksanakan.

Maka mereka sepakat akan mengadakan acara akad dan resepsi berbeda hari. Karena mereka mamiliki banyak saodara, teman, dan kerabat yang sangat banyak.

Habib Zaidan serta Zhiapun setuju atas usulan kedua orang tua mereka.

"Ayah, Bunda. Boleh Zaidan pinjam Zhia untuk mengobrol sebentar" tanya Habib Zaidan pada Ayah dan Bunda.

"Silahkan Nak, asal jangan lama lama yah" balas Ayah sambil menaik turunkan alisnya menggoda Zaidan.

Habib Zaidan pun berdiri dan diikuti oleh Zhia, dan berjalan menuju sevuah ruangan yang terbuka agar mereka masih terlihat oleh kedua orang tua mereka.

"Zhia, terima kasih sudah menerima lamaran saya" ucap Habib Zaidan tersenyum malu dan menundukkan kepala.

Zhiapun menangguk dan berkata.

"Terima kasih juga karena sudah memilih Zhia sebagai calon istri Habib" balas Zhia dengan tingkah yang sama seperti Habib Zaidan.

"Jaga kesehatan terus yah Zhia" kata Habib Zaidan.

"Habib juga, jangan sampai sakit kasihan Mamah sama Abi nanti khawatir" pinta Zhia sukse membuat Habib Zaidan tersenyum salah tingkah dan menunduk malu.

"Zaidan, Zhia. Sini nak" panggil Mamah oada mereka berdua.

Merekapun datang menghampiri dan kembali duduk.

"Untuk pernikahan kalian insya Allah akan dilaksanakan bulan depan, apa kalian keberatan?" Tanya Ayah pada Habib Zaidan dan Zhia. Mereka hanya menggelengkan kepala tanda tidak keberatan.

"Kalo begitu kami dan yang lain pamit dulu yah Dan, Ra" pamit Abi pada Ayah dan Mamah.

Merekapun berjalan menuju keluar rumah dengan diantar dengan Ayah, Bunda, Zhia, dan Rava.

Setelah mengucapkan salam merekapun menuju kediaman Abi Haikal.

********

Setelah sampai ruma, mereka menuju kamarnya masing masing untuk berganti pakaian yang lebih santai.

Merekapun menuju tempat lesehan yang berada disamping rumah.

Sesampainya disana, saodara yang lain sedang menari gambus. Dengan semangat 45 Habib Zaidanpun langsung menghampiri dan menari dengan asiknya.

 Dengan semangat 45 Habib Zaidanpun langsung menghampiri dan menari dengan asiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mamahpun mengarahkan kamera ponselnya yang sedang live tiktok kearah Habib Zaidan. Sedangkan Muna mengabadikan Habib Zaidan untuk Dikirimkan pada Zhia.

'Maa sya Allah gantengnya habib satu ini'

'Semangat banget bib jogetnya'

'Senyumnya manis benget'

'Lebar banget bib senyumnya, lagi seneng pasti'

'Assalamualaikum Mah'

'Sapa aku mah'

'Jangan capek capek bib'

'Hari hariku menjadi berwarka katna habib'

'Ya Allah ga bisa berkata kata aku'

Masih banyak komentar komentar untuk Habib Zaidan. Tak sadar waktu sudah larut malam. Merekapun bergegas menuju kamar mereka masih masing untuk beristirahat.

********

Alhamdulillah sudah dapet izin dari Mamah 🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alhamdulillah sudah dapet izin dari Mamah 🥰🥰


Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang