49. Rekrutmen Anggota

2.3K 86 49
                                    

Malam harinya disaat yang lain tertidur pulas, Zhia merasakan sakit diperutnya. Dengan perlahan Zhia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk bersandar para kepala ranjang.

"Sayangnya Umma kamu kenapa sayang" ucap Zhia sambil mengelus perutnya.

"Kamu udah gak sabar yah mau ketemu Baba, Umma, sama yang lain. Umma juga udah gak sabar mau ketemu sama kamu. Jadi sekarang kita istirahat dulu yah, besok kita main lagi sama Baba yah sayang"

"Kamu kenapa sayang" tanya Mas Zaidan dengan suara khas bangun tidurnya.

"Aku gak kenapa kenapa kok Mas, maaf yah udah bikin Mas kebangun"

"Gak apa apa sayang, pasti Baby ngajak main yah"

"Kayanya iya Mas"

"Assalamualaikum kesayangannya Baba dan Umma. Kenapa hmm, udah malem loh sayang, besok lagi aja yah mainnya kasian Umma"

Setelah berucap seperti itu, Mas Zaidan melantunkan Sholawat untuk sang anak yang masih dalam kandungan, dengan sambil mengelus perut Zhia

Setelah dirasa sudah tidak menendang lagi, Zhia membaringkan kembali tubuhnya dan kembali tertidur. Disusul dengan Mas Zaidan yang memeluk Zhia dari belakang.

Pagi harinya setelah sarapan Mas Zaidan juga Zhia melakukan jalan pagi lagi agar posisi bayi pas. Setelah berjalan, Mas Zaidan juga Zhia langsung kembali kerumah dan bergabung terlebih dahulu bersama yang lain.

"Gimana sayang udah kerasa kontraksi belum" tanya Bunda pada Zhia.

"Belum ada Bun, cuma geraknya makin aktif"

"Wah pasti udah gak sabar yah mau ketemu Ambekum iya, nanti kita main bareng yah sama Nenda" sahut Mamah sambil mengelus perut Zhia.

Ringisanpun terdengar dari Zhia hang merasakan tendangan dari sang anak. Mamah yang merasakan tendangan itupun mendekat kembali pada perut Zhia.

"Maa Sya Allah, sabar sayang kasian Umma dikasih tendangan sayang terus sama kamu" kata Mamah sambil terkekeh membuat yang lainpun ikut terkekeh.

Mas Zaidan juga Zhia pamit untuk membersihkan diri, setelah sampai dikamar mereka membersihkan diri dan perpakaian rapih karena Zhia yang meminta untuk makan mie pedas.

Mas Zaidan mengajak Bang Faqih, Anis, Rafa, Muna,Syeima, dan juga tim Mas Zaidan yang lain. Merekapun langsung menuju tempat makan tersebut.

Setelah sampai dan memesan, mereka berjalan menuju meja untuk mereka makan. Tak lama pesanan merekapun datang dan mereka langsung memakannya setelah berdoa tentunya.

"Udahkan makan mienya, udah gak penasaran lagi. Liat tuh bibir kamu sampe merah, segitu level 1 loh" ucap Mas Zaidan.

"Hehehe, udah gak penasaran Mas. Makasih yah Mas udah nurutin kemauan aku sama Baby" kata Zhia sambil tersenyum manis pada Mas Zaidan.

"Ohh anak Baba juga mau mie yang pedes hmm, ini sih bakal jadi bestienya Umma sama onty Muna sama onty Syeima" kata Mas Zaidan sambil mengelus perut Zhia.

"Oh tentu saja, kita akan menjadi bestie yang solid, iya kan Kak, Ma" dan diangguki oleh Zhia dan juga Syeima.

"Ketua Geng kita nih" kata Muna sambil mengelus perut Zhia.

Mas Zaidanpun mengkampiri Muna dan memeluk kepala Muna dengan gemas.

"Awas kamu ngajarin yang engga-engga sama anak Kakak" ancam Mas Zaidan.

"Ihh lepas Kak, kerudungku acak-acakan" kata Muna sambil berusaha melepaskan tangan Mas Zaidan.

"Udah Mas lepasin, kasian Muna" kata Zhia melerai Mas Zaidan juga Muna. Mas Zaidanpun langsung melepaskannya dan kembali duduk dengan Zhia.

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang