33. Boyolali

2K 80 50
                                    

Kini mereka tengah bersiap siap untuk berangkat ke boyolali termasuk Ayah, Bunda, dan juga Rafa.

Merekakun mulai berangkat dari jakarta ke boyolali dengan mengendarai mobil.

Sesekali merekah berhenti direst area untuk beristirahat. Setelah menempuh perjalanan berjam jam. Akhirnya mereka tiba diboyolali dengan selamat.

Mereka memutuskan untuk langsung beristirahat setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang.

Setelah makan malam, mereka berkumpul dirumah Abi dan Mamah, sebelum disibukkan kembali dengan acara acara Mas Zaidan.

Ditengah acara Mamag dan Bunda bernyanyi, Zhia meminta izin pada Mas zaidan untuk pergi sebentar bersama Muna.

"Mas, aku izin keluar dulu sebentar yah sama Muna" bisik Zhia meminta izin pada Mas Zaidan.

"Mau kemana to yang, sama Mas aja yah" balas Mas Zaidan dengan kening berkerut.

"Gak udah Mas, aku sama Muna aja yah Mas" ucap Zhia dengan penuh harap.

"Yaudah tapi hati hati yah, jangan ngebut ngebut bawa motornya"

"Siap Mas, kalo gitu aku berangkat dulu yah. Assalamualaikum Mas"

"Waalaikumsalam"

Zhia pun menghampiri Muna yang telah siap diatas motor, langsung saja Zhia naik dan berjalan meninggalkan rumah.

Sedangkan Mas Zaidan sedang dideoan teras menunggu kedatangan Zhia dan Muna. Tak lama Zhia dan Muna datang, langsung saja Mas Zaidan menghampiri mereka berdua.

"Kok lama sih kalian" kata Mas Zaidan sambil bertolak pinggang.

"Tadi aku beli martabak dulu Mas, jadinya lama, Maaf yah" kata Zhia tersenyum polos sambil mengangkat kedua tangannya yang membawa martabak.

Mereka bertigapun kembali menuju yang lain dan memakan martabaknya bersama sama dengan yang lain.

Malam semakin larut, mereka masih asik berkumpul, sedangkan Zhia sudah tertidur dengan bersandar pada bahu Mas Zaidan.

"Aku pamit ke kamar duluan yah semua" kata Mas Zaidan lalu menggendong dia dan membawanya kekamar.

"Iya" kawab mereka dengan seremapak.

Keesokan paginya Zhia bangun sedikit terlambat, Zhia yang sudah tidak tahan menahan buang air kecilpun memilih kamar mandi yang ada didapur, tak lupa membawa alat yang kemarin malam ia beli bersama Muna.

Disaat menuju dapur Zhia berpapasan engan Muna.

"Gimana Kak, udah dicoba belum" tanya Muna dengan antusias.

"Baru mau Kakak coba Na, doain yah semoga hasilnya sesuai harapan" kata Zhia dengan wajah penuh harap.

"Aamiin"

"Kalo gitu Kakak ke kamar mandi dulu yah"

"Iya Kak, aku tunggu hasilnya" kata Muna dengan penuh antusias.

Setelah selesai Zhiapun kembali kekamar, saat tiba dikamar Zhia melihat Mas Zaidan yang sudah berpakaian rapih.

"Sayang kita cari sarapan diluar yuk" ajak Mas Zaidan pada Zhia yang berjalan kearahnya.

"Boleh Mas, bentar aku ganti baju dulu" kata Zhia lalu berjalan ke arah lemarinya untuk mengambil bajunya.

Setelah rapih, mereka berduapun turun kebawah dan pamit pada Mamah dan berlalu menuju motor.

Merekapun meninggalkan perkarangan rumah dan mulai mencari sarapan mereka.

Merekapun berkeliling terlebih dahulu dengan sesekali Zhia menanggapi candaan yang dilontarkan oleh Mas Zaidan.

Setelah berkeliling akhirnya mereka sampai disebuah taman, saat ini taman tersebut ramai digunakan untuk jogging dan bermain keluarga.

Mereka berdua memilih ketempat bubur untuk menu sarapan mereka kali ini. Setelah memesan mereka menghampiri meja kosong yang telah disediakan.

Setelah menunggu akhirnya pbubur pesanan mereka tiba, merekapun berdoa terlebih dahulu lalu memakan buburnya.

Ditengah tengah menyantap sarapannya, Mas Zaidan melihat kearah Zhia. Tangan Mas Zaidan terulur mengarah kesudut bibir Zhia untuk menghapus bubur yang ada disudut bibir Zhia.

"Pelan pelan aja sayang, gak akan Mas ambil kok" ucap Mas Zaidan aambil terkekeh.

"Hehehe, makasih Mas" kata Zhia.

Merekapun melanjutkan sarapannya hingga habis, setelah selesai dan membayarnya merekapun memilih untuk duduk ditaman terlebih dahulu.

Disaat mereka tengah duduk dikursi taman, ada anak kecil yang menghampiri Zhia dan memeluk kaki Zhia.

"Eh, halo cantik, kamu lagi apa sayang hmm" kata Zhia sambil mengangkat anak kecil itu dan mendudukkannya dipangkuan Zhia.

"Maa sya allah, Mas liat deh gemes bangetkan" kata Zhia sambil melihat kearah Mas Zaidan.

"Iya sayang, pipinya embull" kata Mas Zaidan sambil mengusap pipi anak tersebut.

Tiba tiba ada sepasang suami isyri yang menghampiri Mas zaidan juga Zhia yang tengah duduk.

"Ya Allah Nayla, kamu kok bisa disini sih" ucap sang ibu dengan panik.

"Ini anak ibu" tanya Zhia

"Iya mbak, Makasih yah mbak sudah jagain anak saya" kata ibu tersebut.

"Lain kali lebih hati hati yah Bu" ucap Zhia sambil memberikan anak tersebut pada Ibunya.

"Kalo gitu kami pamit yah Mas, Mbak. Sekali lagi terima kasih banyak. Assalamualaikum" kata Bapak anak tersebut.

"Iya. Waalaikumsalam"

Merekapun memutuskan untuk meninggalkan taman tersebut dan kembali menuju rumah.

********

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang