32. Keliling Jakarta

1.9K 76 64
                                    

Beberapa hari setelahnya, Mas Zaidan, Zhia, dan tim MZY yang lain memutuskan untuk berjalan jalan keliling jakarta sebelum kembali ke boyolali. Destinasi pertama yang mereka kunjungi yaitu Monas.

MONUMEN NASIONAL (MONAS). Monas merupakan tempat bersejarah yang indah dan memiliki banyak arti.

Pada tahun 1955 Presiden Soekarno membuat sayembara desain untuk membuat monumen yang mengenang perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sayembara ini dilakukan dalam dua periode yakni Tahun 1955 dan 1960.

Monumen Nasional atau yang populer disebut Monas merupakan monumen peringatan yang memiliki tinggi 132 meter atau sekitar 433 kaki dan dibangun diarea seluas 80 Hektar. Monas sendiri memiliki keindahan yang terletak di bagian puncak tugu karena terdapat lidah api yang dilapisi oleh lembaran emas yang menggambarkan sebuah semangat perjuangan Bangsa Indonesia yang menyala-nyala layaknya api.

Tujuan didirikan Monas untuk mengenang perlawanan dan perjuangan Bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, memberikan Bangsa Indonesia inspirasi dan membangkitkan jiwa semangat patriotisme sebagai generasi penerus bangsa.

Relief Sejarah Indonesia
Relief sejarah Indonesia yang berbentuk timbul terdapat disekeliling monument. Relief tersebut menggambarkan sejarah Indonesia mulai dari masa penjajahan Belanda, perlawanan Rakyat Indonesia hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern.

Ruang Kemerdekaan
Ruang kemerdekaan berada di bagian dalam cawan monumen yang berbentuk amphitheater dimana banyak benda yang berlapiskan emas di ruang tersebut. Di dalam ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia, salah satunya adalah naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan didalam kotak kaca dalam pintu gerbang yang berlapiskan emas.

Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan
Pelataran puncak berada di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Terdapat teropong untuk para pengunjung agar dapat melihat keindahan di seuluruh penjuru kota Jakarta, salah satunya yakni gedung-gedung pencakar langit.

Di Puncak Monumen Nasional juga terdapat cawan yang dilapisi emas seberat 50 kilogram dan terdapat lidah api atau obor sebagai simbol semangat perjuangan Rakyat Indonesia saat meraih kemerdekaan.

Setelah keluar dari monas, ada beberapa yang notice keberadaan Mas Zaidan juga yang lain. Langsung saja mereka menghampiri rombongan Mas Zaidan.

Melihat banyak orang yang akan menghampirinya, Mas Zaidan refleks memeluk Zhia agar tidak terdorong.

"Kak Zhia boleh minta foto gak"

"Kak Zhia mau foto bareng sama Kak Zhia"

"Eungg, boleh Mas" tanya Zhia sambil menoleh ke arah Mas Zaidan.

"Boleh sayang"

Suara teriakanpun terdengar setelah mendengar jawaban Mas Zaidan untuk Zhia.

'Yang dibilang sayang kak zhia yang baper semua orang'

'Tolong kamera mana kamera'

'Mleyot aku mas'

'Dunia milik berdua yang lain ngontrak'

Mendengar itu membuat Mas Zaidan terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Tapi fotonya bareng bareng aja yah, kalo satu satu kasian istriku nanti kecapean" kata Mas Zaidan.

'Siap mas'

'Oke mas'

Merekapun membuat formasi dengan Zhia yang berada ditengah. Dan Mas Zaidan yang memfotokan merekan.

Mas Rakapun mengabadikan momen tersebut dengan instastory Ignya.
"Yang viral siapa, yang diminta foto siapa" kata Mas Raka sambil mengarahkan kameranya pada Mas Zaidan.

"Tuh, artisnya disana bukan saya" kata Mas Zaidan sambil mengarahkan tangan Mas Raka ke arah Zhia yang sedang digerumuti.

"Udah dulu yah, udah waktunya sholat. Kalian kalo mau bareng ayo kita bareng bareng ke Masjid" kata Zhia pada yang lain.

Merekapun memilih ikut bersama Zhia dan yang lain menuju Masjid untuk menunaikan sholat

Setelah melihat lihat jakarta dari atas Monas dan berfoto, mereka melipir ke Masjid Istiqlal untuk menunaikan Sholat Dzuhur.

Setelah selesai menunaikan Sholat, mereka memilih mencari tempat makan untuk makan siang mereka.

Sesampainya di tempat makan, mereka memesan pesanan mereka. Mas Zaidan dibuat kaget dengan yang Zhia pesan. Sebab 1 meja hampir full dengan makanan yang Zhia pesan.

"Kamu yakin bisa habisin semua makanannya sayang" tanya Mas Zaidan dengan muka kagetnya.

"Yakin Mas" jawab Zhia dengan penuh keyakinan.

Merekapun memakan makan siang mereka, kini yang lain sudah selesai makan siang tinggal Zhia yang masih sibuk menghabiskan makan siangnya.

"Alhamdulillah" kata Zhia setelah selesai menghabiskan makan siangnya.

"Udah kenyang sayang? Atau mau sesuatu lagi?" Tanya Mas Zaidan pada Zhia.

"Alhamdulillah udah kenyang Mas. Dijalan nanti kita beli ice cream yah Mas" kata Zhia dengan muka polosnya.

Merekapun meninggalka tempat makan tersebut dan berjalan menuju mobil. Sebelum kedestinasi selanjutnya Mas Zaidan memenuhi permintaan sang istri untuk membelu ice cream terlebih dahulu.

"Mas mau gak ice creamnya" tanya Zhia pada Mas Zaidan. Mas Zaidanpun menggeleng dan berkata.

"Buat kamu aja"

Setelah membelah jalanan ibu kota, mereka akhirnya sampai didestinasi selanjutnya yaitu Kota Tua.

Disana mereka berfoto, dan melihat lihat sekitaran kota tua. Setelah dari kota tua mereka melanjutkan perjalanan menuju pantai Ancol.

Dipantai ancol mereka menikmati pemandangan dan suasana pantai dimalam hari.

Sebelum pulang mereka makan malam terlebih dahulu, setelah selesai merekapun kembali untuk pulang dan beristirahat.

********

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang