10. Mas Zaidan

7.6K 222 19
                                    

Hari sudah siang dan acarapun masih berlangsung. Sekarang para keluarga sesang membentuk sebuah lingkaran untuk melihat tarian yang biasa mereka lakukan.

Ditengah tengah lingkaran tersebut susah ada Habib Zaidan serta sepupunya yang akan menari.

Suara musik mulai terdengar, Habib Zaidan serta sepupunya langsung memulai tariannya. Tak lama banyak para sepupu yang bergabung begitupun dengan Ayah dan Abi.

Suasanapun menjadi ramai, para sepupu laki lakipun kembali ketempatnya masing masing. Tinggallah Habib Zaidan sendiri ditengah lingkaran tersebut.

Berdiri dengan gagahnya sambil tersenyum menatap sang istri tercinta yang berada dihadapannya. Habib Zaidanpun menghampiri sang istri dan membawanya ketengah lingkalan tersebut.

Suara sorak sorai ramai terdengar diruangan tersebut. Yang membuat Zhia tersipu malu.

"Aku malu" gumam Zhia sambil memukul pelan dada Habib Zaidan.

Tindakan Zhia tersebut sukses membuat Habib Zaidan terkekeh lalu mengecup kening Zhia bertubi tubi.

Suara musik masih terdengar, Habib Zaisanpun menarik pelan tangan Zhia untuk ikut menari bersamanya.

"Aku gam bisa Bib" kata Zhia

"Gak apa apa, sekarang ikutin aku yah" balas Habib Zaidan sambil tersenyum.

Suara sorak semakin ramai sekarang giliran para sepupu perempuan yang maju dan menari bersama.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 wib. Merekapun bergegas menuju kamar yang sudah dipesan oleh Habib Zaidan dan Zhia untuk beristirahat.

Habib Zaidan dan Zhia pun menuju kamar yang telah disediakan. Disepanjang koridor menuju kamar, sudah berbaris anak anak dari sekar langit yang mengabadiakan Habib Zaidan serta Zhia.

'Selamat yah bib'

'Selamat bib'

'Ga perlu meluk guling lagi yah bib'

'Muqsid tidur sendirian sekarang'

Dan masih banyak lagi kata kata godaan dari anak sekar langit. Dan dibalas tertawa dan lambaian tangan oleh Habib Zaidan.

Sesampainya dikamar, Habib Zaidan langsung duduk disofa sedangkan Zhia langsjng menuju meja rias untuk menghapus make upnya.

Setelah Zhia selesai menghapus make upnya, Habib Zaidan menghampiri Zhia sambil dengan senyuman yang tidak perah luntur.

Sesampainya dibelakang Zhia, Habib Zaidan memegang bahu Zhia dan menciumi kepala Zhia sambil berucap syukur kepada Allah dan terima kasih kepada Zhia.

Zhiapun memegang dan mengusap tangan Habib Zaisan yang berada dibahunya dan memandang Habib Zaidan dengan mata berkaca kaca.

Zhia bangun dari duduknya dan langsung memeluk Habib Zaidan dengan suara tangisan yang terdengar oleh Habib Zaidan.

Habib Zaidan pun membalas pelukan dari sang istri, sambil mengelus punggungnya untuk meredakan tangisannya.

Habib Zaidan menangkup kedua pipi Zhia dan menghapus air matanya.

"Jangan nangis, nanti Mas dimarahin Mamah sama Bunda" ucap Habib Zaidan sambil tersenyum.

"Aku nangis bahagia Bib"

"Kok masih panggil Habib? Mulai sekarang kamu panggil aku Mas, Mas Zaidan. Oke sayang" pinta Habib Zaidan sambil menempelkan keningnya di kening Zhia. Dan Zhiapun mengangguk tanda setuju dengan pipi yang merona merah.

"Kalo gitu aku mau mandi dulu yah bib... eh Mas" Habib Zaisanpun hanya mengangguk sambil tersenyum.

Zhia pun berjalan menuju kamar mandi, sedangkan Habib Zaidan berjalan kearah sofa sambil membawa ponselnya dan melakukan live ditiktoknya.

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang