43. Maul Datang Lagi

2.6K 97 17
                                    

Mas zaidan juga Zhia keluar dari ruangan dokter dan berjalan kearah apotek untuk menebus resep obat tersebut.

Setelah selesai mengambil obat, merekapun langsung menuju rumah untuk beristirahat.

********

Kini Zhia tengah tertidur, sedangkan Mas Zaidan tengah menatap foto hasil usg tadi sambil terus tersenyum dan mengusap perut Zhia.

Mas Zaidanpun melantunkan Sholawat didepan perut Zhia sambil mengusap ngusap perut Zhia.

"Terima kasih sudah hadir sayang, sehat sehat yah, terus jangan rewel kasian Bunda yah. Baba dan Bunda sayang kamu" kata Mas Zaidan sambil menciumi perut Zhia.

Lalu Mas Zaidan mengubah posisinya sejajar dengan Zhia, sebelum menyusul Zhia tidur Mas Zaidan mencium kening Zhia terlebih dahulu dan mengucapkan terima kasih.

Akhirnya Mas Zaidan tertidur dengan sambil memeluk Zhia.

Sore harinya Mas Zaidan sudah berganti pakaian dan kini Mas Zaidan turun untuk bergabung dengan yang lain.

"Mas kata Mamah nanti mau pada kesini sama yang lain" kata Mas Taufiq saat Mas Zaidan telah duduk.

"Iya gak apa apa, nanti pesenin aja makanan sekalkan buat yang lain" kata Mas Zaidan. Mas Taufiqpun memesan makanan yang diperintahkan oleh Mas Zaidan.

"Assalamualaikum" salam dari Mamah dan yang. Mas Zaidan dan yang lain langsung bangun dan menjawab salam tersebut.

"Waalaikumsalam" jawab Mas Zaidan dan yang lain. Mas Zaidan pun bersalaman dengan Mamah dan yang lain.

Sampai akhirnya Mas Zaidan bersalaman dengan Maulana. Dan yang dicari bukan lagi Mas Zaidan tapi Zhia.

"Kak Zhia dimana Kak" tanya Maulana pada Mas Zaidan.

"Ngapain kamu nanyain Kak Zhia, udah sama Kak Zaidan dulu aja" kata Mas Zaidan sambil memeluk lalu memggendong Maulana ke arah Sofa.

Mamah kembali keruang tamu setelah menyimpan tas bawaannya dikamar tamu.

"Zhia dimana Dan" tanya Mamah pada Mas Zaidan

"Masih tidur dikamar Mah" kata Mas Zaidan sambil terus menggelitiki Maulana.

"Tadi udah kedokternya? Apa kata dokter" tanya Mamah lagi.

"Udah Mah, kata dokter gak ada apa apa, semua baik baik aja Mah" jelas Mas Zaidan. Mamah dan yang lainpun memgangguk dan berucapa "Alhamdulillah"

Akhirnya yang dibicarakan pun turun dari kamar dan bergabung dengan yang lain.

"Assalamualaikum Mah" salam Zhia sambil mencium tangan Mamah dan yang lain.

"Waalaikumsalam sayang, sini sini duduk deket Mamah" kata Mamah sambil menggeser duduknya.

Zhiapun menurut dan duduk didekat Mamah, Muna dan Syeimapun berebut untuk bisa duduk disamping Zhia yang masih kosong.

Mas Zaidan yang melihat itu memelototkan matanya dan berkata pada Muna dan Syeima.

"Duduk dibawah" melihat Kakaknya yang sudah seperti itu mau tak mau Muna dan syeima pun menurut.

Maul yang melihat kehadiran Zhia berusaha melepaskan pelukan dari Mas Zaidan.

"Kak, lepasin aku. Aku mau sama Kak Zhia" kata Maulana sambil memberontak.

"Engga, kamu sama Kak Zaidan aja disini" kata Mas Zaidan sambil memgeratkan pelukannya pada Maulana.

"Kak Zhia tolongin aku" rengek Maulana pada Zhia. Yang lain hanya tersenyum melihat tingkah Mas Zaidan juga Maulana.

"Mas lepasin, kasian Maulnya" kata Zhia pada Mas Zaidan agar melepaskan pelukannya pada Maulana.

Mau tak mau Mas Zaidanpun melepaskan pelulannya pada Maulana.
Maulanapun langsung berlari menuju Zhia dan memeluknya.

"Kangen Kak Zhia" kata Maulana dengan manja.

"Kakak juga kangen sama Maul" kata Zhia sambil membalas pelukan Maulana.

"Kak Zhia, Kak Zhia. Dedek bayinya udah bisa nendang belum" tanya Maulana dengan muka polosnya.

"Belum bisa sayang, harus tunggu beberapa bulan kalo dedek bayinya bisa nendang" jawab Zhia sambil memgelus kepala Maulana

"Ohh gitu yah Kak, kalo dedek bayinya udah lahir boleh kan aku nginep disini" tanya Maulana lagi.

"Boleh dong sayang" kata Zhia sambil tersenyum.

Mas Zaidan yang mendengar itupun tak terima. Dengan tegas Mas Zaidan menolaknya.

"Engga, pokoknya Maul gak boleh nginep disini kalo anak Kak Zaidan lahir" kata Mas Zaidan dengan muka galaknya.

"Huaaa Kak Zhia" tangis Maulanapun pecah sambil memeluk Zhia.

"Mas" geram Zhia. Dan Mas Zaidan hanya tersenyum tanpa dosa.

Mas Zaidanpun menghampiri Zhia dan Maulana. Dengan perlahan Mas Zaidan membujuk Maulana agar tidak memangis.

"Udah jangan nangis, kita beli ice cream yuk sama Kak Zhia juga" bujuk Mas Zaidan. Maulanapun menghadap kearah Mas Zaidan.

"Beneran" tanya Maulana

"Iya, coba kamu tanya Kak Zhia" kata Mas Zaidan

"Beneran kita mau beli ice cream Kak" tanya Maulana pada Zhia. Zhiapun mengangguk dan berkata "iya, tapi kalo kamu udah gak nangis, kalo masih nangis gak jadi beli ice creamnya"

Maulanapun langsung menghapus air matanya. "Liat Kak aku udah gak nangis lagi" kata Maulana dengan melihat Zhia dan Mas Zaisna bergantian.

"Yaudah ayo kita beli ice cream" kata Mas Zaodan dengan semangat.

"AYOO" kata Maulana.

"IKUUUUTTTTT" teriak Muna dan Syeima bersamaan. Mas Zaidan yang mendengar itu hanya menghela nafasnya.

********

Maaf yah kemarin gak up 🤧 dan maaf juga kalo gak panjang 🤧

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang