45. Mitoni

2.5K 82 24
                                    

Waktu kian berlalu, kini usia kandungan Zhia ke 4 bulan. Mas Zaidan sangat antusia karena merasakan tendangan dari anaknya.

"Hey anak Baba mau main bola? Nanti kita main bola yah sama yang lain" kata Mas Zaidan sambil mengelus perit Zhia yang sudah membuncit.

"Emang Mas yakin bakal laki-laki yang keluarnya" tanya Zhia pada Mas Zaidan sambil mengelus kepala Mas Zaidan.

"Yakin lah"

"Kalo yang keluarnya perempuan gimana Mas" tanya Zhia dengan nada murung.

Mas Zaidan langsung merubah posisinya agar sejajar dengan Zhia.

"Mau laki-laki ataupun perempuan, yang penting ibu sama bayinya sehat. Kalo laki-laki Alhamdulillah, perempuan juga Alhamdulillah" kata Mas Zaidan merangkul Zhia dan menciumi keningnya.

"Terima kasih Mas"

"Sama-sama sayang, gimana kalo kita main keluar aja? Kamu mau?" Tanya Mas Zaidan.

Zhiapun mengangguk mengiyakan ajakan Mas Zaidan, lalu merekapun pergi menuju tempat yang akan mereka datangi.

Mas Zaidan mengajak Zhia ke salah satu Mall, disana mereka berkeliling dan sesekali melihat jika ada barang atau apapun yang menarik.

"Mas, parfum punya Mas udah habis, kita beli sekarang yah" kata Zhia memberi tau Mas Zaidan.

"Bukannya Masih ada Yang"

"Aku pake Mas" kata Zhia dengan tampang tak berdosanya.

"Yaudah gak apa apa, ayo kita beli sekarang"

"Ayo Mas" Dengan tak sabar Zhia menarik tangan Mas Zaidan.

"Hati-hati sayang inget ada Baby" kata Mas Zaidan mengingatkan.

"Maafin Umma yah sayang" ujar Zhia sembari mengelus perut buncitnya.

"Kalo gitu sekarang kita habisin uang Baba yah sayang"

"Ayo Mas aku sama Baby mau habisin uangnya Mas" kata Zhia dengan semangat.

"Iya Sayang, ayo"

Merekapun masuk kedalam toko dan langsung membeli parfum yang biasa Mas Zaidan pakai.

Setelah mendapatkan barang yang mereka cari, mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu.

Selesai mengisi perut merekapun memutuskan untuk kembali kerumah dan menyiapkan persiapan untuk acara majlisan nanti malam.

Malam haripun tiba, kini mereka tengah diperjalanan menuju acara. Selama perjalanan banyak tingkah laku Mas Raka dan Mas Taufiq membuat yang lain tertawa.

Akhirnya merekapun sampai dan banyak yang menyambut Mas Zaidan juga tim yang lain dan berebut mencium tangan Mas Zaidan.

"Saya titip istri saya yah Bu" kata Mas Zaidan.

"Iya Mas, pasti dijagain istrinya Mas" kata Ibu-ibu dengan serempak.

Lalu Mas Zaidanpun langsung menuju panggung, sedangkan Zhia berada satu panggung bersama tim sekar langit yang ditemani dengan ibu-ibu.

Acara pun dimulai, kini para jamaah mengikuti sholawat yamg Mas Zaidan lantunkan. Dan kegaduhanpun terjadi disebabkan oleh ular.

"Huaa ada ular" teriak Zhia dan refleks langsung berdiri. Mendengar itu sontak membuat yang lain panik.

Mendengar teriakan Zhia membuat Mas Zaidan panik dan langsung bangun ingin memghampiri Zhia, tetapi ditahan oleh yang lain karena ularnya belum tertangkap.

"Mas jangan turun dulu Mas bahaya" cegahnya.

"Ya terus kalo istri saya kenapa kenapa bagaimana" kata Mas Zaidan dengan muka memerah menahan kesal.

Dinikahi Habib Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang