1.2 Kesan Pertama

5.5K 438 157
                                    

fyi :
Meskipun latarnya di Jawa Tengah enggak semua tokohnya ini bisa bahasa jawa ya apalagi yang krama alus / inggil gitu. karena ya tau sendiri anak muda jaman sekarang gimana. Bahasanya udah campur aduk. Terus di kelompok itu ada beberapa anggota yang aslinya bukan dari Jateng / lahir di Jateng, jadi aku buat percakapan mereka pake Lo-Gue / kadang pake bahasa jawa ngoko / kasar supaya bisa ngerti aja satu sama lain.

Semoga bisa dipahami ya temen-temen🙏

***

Sesuai kesepakatan yang telah dibuat beberapa hari lalu di grup, kini satu persatu mahasiswa kelompok 110 mulai berdatangan di tempat yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu gazebo dekat perpus pusat.

Orang yang datang pertama kali adalah Yeshika, yang kemudian selang 2 menit disusul oleh Kirana dan Naura. Yeshika dan Kirana sibuk bermain ponsel karena masih agak canggung satu sama lain walaupun tadi sudah berkenalan sedangkan Naura memilih membaca novel yang dia bawa.

Lima menit kemudian datang lagi dua wanita yang satu rambutnya dikucir kuda dan satunya lagi digerai, yaitu Gauri dan Lalita. Mereka langsung berbaur satu sama lain, apalagi pada dasarnya Lalita & Gauri orangnya ekstrovert dan gampang akrab satu sama lain.

Lihat saja baru beberapa hari lalu berkenalan lewat grup whatsApp sekarang sudah seperti teman lama yang hobinya ghibah bareng.

Tak jauh dari sana, tepatnya di dekat parkiran perpus Dhisti yang baru saja sampai dan memarkirkan motornya agak clingukan mencari teman-teman satu kelompoknya.

Soalnya dia hanya melihat wajah mereka lewat foto profil whatsApp takutnya salah orang, apalagi cuma beberapa yang masang foto muka sendiri, itupun fotonya dari samping.

"Eh, Samuel bukan?" cegat Dhisti pada laki-laki yang berjalan melewatinya dengan tingginya menjulang setinggi harapan orang tua.

"Iya??" Laki-laki itu tampak sedikit kebingungan

"Sorry sokap, gue Dhisti, Adhisti Camelia Ruby anggota kelompok 110. Btw bener kan lo Samuel?" lanjut Dhisti.

"Oh Dhisti, sorry gue enggak ngenalin lo." kata Samuel setelah mengingat nama salah satu anggota kelompoknya.

"Iya engga papa, yuk bareng ke gazebo perpusnya. Gue orangnya agak penakut ketemu orang baru." kata Dhisti. Padahal sebelumnya dia yang menegur Samuel duluan yang which is orang baru juga.

"O-oke." jawab Samuel kikuk karena tiba-tiba Dhisti menggandeng bajunya untuk ditarik ke gazebo perpus.

Dan ternyata sudah ada beberapa temannya disana, bahkan Aji juga sudah disana sebagai laki-laki pertama yang datang.

"Kelompok 110 bukan?" tanya Dhisti, sedangkan Samuel langsung mengambil duduk di sebelah Aji yang sibuk bermain game.

"Iya, sek tak tebak. Kowe Adhisti sing foto profil whatsAppe dino kuning tho?" sergah Gauri.

Dhisti kebingungan, "Kok tau?" tanyanya.

"Ya siapa lagi anggota cewek di kelompok ini yang belum dateng, tinggal lu doang maemunah." tukas Kirana yang menyudahi kegiatannya membuka aplikasi belanja online hanya untuk mencari barang-barang yang lucu untuk dimasukan keranjang kuning, check outnya nanti nunggu dapet diskon dari kode togel.

Hayo siapa yang kaya Kirana?

Setelah melihat sekelilingnya, memang benar hanya kurang satu anggota cewek di kelompoknya, "Eh iyaya, aduh sorry ya, gue tadi sebenernya udah diparkiran tapi enggak berani kesini eh gue lihat Samuel lewat yaudah bareng deh." balasnya.

Tak lama datang empat laki-laki yang berjalan beriringan seperti F4 di drama korea, seketika lagu almost paradise~~ soundtrack drama korea itu terdengar otomatis di telinga para wanita yang sudah disana yang di dukung angin yang sepoi-sepoi membuat rambut para laki-laki itu tersibak membuat jidat paripurna para lelaki itu terlihat.

KKN 110Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang