2.8 TTS

2.5K 260 79
                                    

FYI : Aku udah pernah bilang di wall tentang update cerita KKN 110 ini. Aku ulangi sekali lagi disini karena masih ada yang sering nanya kapan aku update. Aku update cerita ini MAKSIMAL 2x SEMINGGU atau MINIMAL 1x SEMINGGU yaitu antara Malam Jum'at, Malam Minggu, atau Malam Senin. Jadi selain diantara malam itu aku TIDAK akan update. Dan biasanya kalau aku tidak update bakal aku umumin di wall. Sekian, thank you gozaimasu.




***

Pagi sekitar pukul 6 Dhisti dan Naura sudah ke pasar yang jaraknya lumayan jauh dari posko. Mereka di beritahu bu Sunny kalau di pasar situ cukup komplit bahan-bahanya dan lumayan besar, ada penggilingan daging juga. Jaraknya sekitar 15-20 menitan dari posko.

Sepulangnya dari pasar ketiga pejantan di posko ternyata masih nyenyak tidurnya. Enak banget kaya mereka tuannya sedangkan Naura dan Dhisti seperti ART yang pagi-pagi sudah belanja ke pasar.

"Bapak-bapak bangun, udah siang cepet bangun, sarapan, terus bersih-bersih" teriak Dhisti agak menggelegar. Dia dan Naura baru selesai masak untuk sarapan.

"Jam berapa?" tanya Januar dengan suara serak khas bangun tidur.

"Huaaaaaaaaaa" gumam Raihan seraya mengulet dan menguap.

"Jam 8 lebih. Cepet pada bangun terus sarapan, abis itu nanti kalian beresin ruangan ini, kamar, ruang tamu sama sapu halaman. Terus jangan lupa ini di sapu sama di pel. Gue sama Naura mau bikin bakso" titah Dhisti sudah seperti ketua yang menyuruh anak buahnya.

Keadaan posko sangat berantakan, dari kemarin belum ada yang bersih-bersih. Lantai dua minggu juga belum di pel, makannya rencana hari ini Dhisti akan menyuruh para lelaki itu bersih-bersih posko, sedangkan dirinya dan Naura yang akan masak. Impas kan semua kerja?

Lagian selama ini kalau ada bagian bersih-bersih tuh anak laki-laki jarang sekali mau melakukan. Paling pol cuma cuci piring saja. Itupun yang sering Nadhif sama Haidar. 

Makanya supaya tidak adanya patriarki di kelompok mereka, kadang Dhisti dan Yeshika secara tegas menyuruh laki-laki untuk melakukan sebagian tugas anak perempuan juga. 

"Masak apa buat sarapan?" tanya Samuel seraya merapikan rambutnya yang berantakan.

"Sayur bayam sama tempe, nanti kan gue rencana mau bikin bakso, jadi biar enggak bosen sama daging terus jadi gue masak tadi."

"Oke sip." Samuel beranjak ke kamar mandi untuk membasuh muka dan sikat gigi.

Raihan dan Januar juga mengikuti jejak Samuel. 

Mereka berlima makan dengan khusyuk, agak berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Ternyata sepi juga ya tidak ada teman-temannya yang lain.

"Sekalian tugas kalian cuci piring semua ini. Gue sama Naura mau langsung bikin bakso" perintah Dhisti.

"Kok makin banyak tugas kita?" ucap Raihan tak terima.

"Yaelah sekali doang anjir. Kita perempuan setiap hari ngelakuin itu kagak pernah protes. Nyokap lo tiap hari belanja, masak, beberes, ngurus anak sama suami kagak pernah ngeluh juga kan?" todong Dhisti. 

"Nyokap gue ada pembantu ya sorry" sahut Raihan santai.

"Si anjir, pokoknya gamau tau pokoknya kerjaan kalian hari ini itu!" seru Dhisti final. Dia segera kembali ke dapur untuk bersiap memasak bakso.

"Hehe, semangat ya kalian" kata Naura tersenyum lalu menyusul Dhisti. 

"Kenapa dah tuh bocah, hari ini kaya maung bawaanya?" ucap Raihan sedikit bingung dengan tingkah Dhisti.

KKN 110Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang