2.2.1 Haidar dan Dhisti

2.9K 276 141
                                    

Mobil yang dikendarai Haidar dan Dhisti melaju dengan dengan kecepatan sedang. Di dalam mobil itu hanya terdengar suara lagu yang di putar Haidar untuk menemani perjalanan pulang mereka.

Sedangkan perempuan yang duduk di samping kemudinya itu sudah tertidur nyenyak sejak 10 menit perjalanan mereka.

Berjuta rasa rasa yang tak mampu diungkapkan kata-kata
Dengan beribu cara-cara kau selalu membuat ku bahagia
Kau adalah alasan dan jawaban atas semua pertanyaan
Yang benar-benar kuinginkan hanyalah kau untuk selalu di sini ada untukku
Maukah kau tuk menjadi pilihanku
Menjadi yang terakhir dalam hidupku
Maukah kau tuk menjadi yang pertama
Yang selalu ada di saat pagi ku membuka mata

Oh..
Ijinkan aku memilikimu, mengasihimu, menjagamu, menyayangimu,
memberi cinta
memberi semua yang engkau inginkan
selama aku mampu aku akan berusaha
mewujudkan semua impian dan harapan
tuk menjadi kenyataan

Haidar ikut menyanyikan bait lirik dari lagu milik MALIQ & D'Essential yang berjudul Pilihanku dengan suaranya yang terbilang cukup bagus untuk seorang yang bukan penyanyi.

"Udah nyampe mana nih, Dar?" Dhisti mulai membuka matanya karena terganggu dengan cahaya matahari yang menyorotinya, apalagi posisinya mereka sedang berhenti di lampu merah.

"Eh, udah bangun? Baru mau nyampe daerah sekitar kampus sih, masih lama. Tidur aja kalau masih ngantuk." jawab Haidar menoleh pada Dhisti.

"Eh anjir, kok Haidar ganteng banget pake kacamata gini?" batin Dhisti bermonolog

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh anjir, kok Haidar ganteng banget pake kacamata gini?" batin Dhisti bermonolog. Efek baru bangun tidur mata Dhisti sepertinya jadi bermasalah.

Dhisti mulai membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan, "Enggak kok gue udah enggak ngantuk. Sorry gue malah tidur bukannya nemenin lo nyetir. Padahal lo kan bukan supir gue."

"Yaelah sans aja. Emang lu semalem tidur jam berapa?"

"Jam setengah 2 kayaknya."

"Buset, ngapain baru tidur jam segitu?"

"Kebablasan baca wattpad hehe, jadi enggak liat jam tau-tau udah jam setengah 2 aja."

"Jangan dibiasain, enggak baik buat kesehatan," omel Haidar. Padahal sendirinya juga suka begadang.

"Iya. Ngomong-ngomong suara lo bagus, kenapa enggak jadi penyanyi aja?" Kata Dhisti menoleh pada Haidar. Tadi dia sedikit mendengar waktu Haidar ikut bernyanyi mengikuti lagu yang diputar spotifynya.

Bahkan dia mendengar Haidar full menyanyi pada lagu Pilihanku milik Maliq itu. Sejujurnya dia salting waktu mendengar Haidar menyanyikan lagu itu walaupun sebenernya Haidar tidak menyanyikan lagu itu khusus untuknya, tapi cuma karena spontanitas mengikuti lagu yang sedang di putar.

Apalagi kombinasi suara Haidar yang merdu plus lirik lagu yang mengisahkan tentang seseorang yang berusaha menyampaikan perasaannya kepada orang yang dicintai sangatlah romantis membuat siapapun pasti juga baper. Untung yang mendengar hanya Dhisti, kalau orang lain pasti langsung minta dinikahin.

KKN 110Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang