2.5 Rukun Tetangga

2.7K 265 96
                                    

Emang boleh se-boyfriendable itu?***Sory for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emang boleh se-boyfriendable itu?
*
*
*
Sory for typo. komen yang banyak dong guys, suka bacain komen kalian soalnya.

-----

"Silahkan dikerjakan di buku tugas kalian ya. Nomor 1-10 dan essaynya 1-5. Nanti kalau sudah selesai kita koreksi bersama-sama" jelas Samuel memberi instruksi.

Salah satu siswa mengangkat tangannya berseru, "Pak, saya mau tanya!"

"Tanya apa, Wan?" 

"Ini soalnya juga ditulis semua?" tanya Wawan siswa yang bertubuh gembul itu.

"Iya ditulis semua."

"Capek dong pak, banyak lagi soalnya." seru siswa lain, yaitu Riki. 

Teman-temannya sekelas juga serempak berbisik sendiri menyetujui apa yang dibicarakan Riki. 

"Gini-gini, kalau soalnya tidak kalian tulis nanti gimana dong kalian belajarnya. Buku paketnya kan 1 untuk siswa semeja. Kalian nulis soal dan jawabannya itu juga bisa buat baca dan mengingat. Siapa tahu nanti soal dan jawabannya keluar pas lagi ujian kan enak kalian. Coba kalau cuma ditulis jawabannya aja. Emang kalian inget nanti soalnya gimana kalau tiba-tiba saya 2 atau 3 hari kedepan bertanya lagi apa soal untuk jawaban itu? Pasti kalian lupa kan?" 

Para murid itu bergeming dan tanpa disadari mengangguk menyetujui guru PPKN sementara mereka itu.

Samuel sendiri memberikan instruksi itu bukan dengan alasan sembarangan, dia yakin jika buku-buku paket yang dibawa pulang para siswa itu tidak akan dibuka lagi kecuali kalau pas lagi di sekolahan. Soalnya dia dulu suka begitu. 

Selain itu dia juga sering memberikan rangkuman-rangkuman materi saja jika mengajar agak lebih mudah dipahami oleh siswanya.

Anak-anak cenderung malas membaca buku-buku tebal, apalagi isinya hanya tulisan saja tanpa ada variasi lain. Maka dari itu dengan memberikan tugas seperti itulah Samuel berharap para siswa itu bisa dengan mudah mengerti dan memahami materi yang disampaikannya. 

"Ya sudah silahkan dikerjakan. Waktu kalian sampai nanti jam 10.15. Tapi kalau waktu istirahat kalian bisa istirahat dulu. Mengerti?"

"Mengerti pak," balas semua siswa serempak.

"Jangan berisik ya, yang kerja tangannya, bukan mulutnya. Saya mau izin ke toilet sebentar." ucap Samuel seraya melangkah keluar kelas. 

Saat hendak menuju toilet dia berpapasan dengan Naura yang biasanya tidak memakai kacamata hari ini memakainya.

"Eh, Nau tunggu!" seru Samuel melihat rekannya itu, "Mata lo kok makin merah aja?" lanjutnya.

"Iya nih, aku gatau juga kenapa jadi gini" ucapnya sedikit frustasi.  

Awal mulanya dari kemarin sore setelah dari kelurahan pulang bermain bulutangkis, matanya seperti kelilipan, namun agak terasa gatal juga. 

Tadi malam waktu menonton pertandingan pun sebenarnya sudah terasa gatal dan perih, bahkan matanya sudah memerah, namun pikirnya itu karena efek mengantuk saja. Tetapi pagi tadi dia merasakan matanya agak susah melek, dan terasa sedikit perih.

KKN 110Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang