bab 14

5.3K 277 5
                                    

Sudah lima hari ini, Haechan bersifat cuek kepada Jisung.

Jisung sudah berusaha
meng halal kan segala cara untuk membujuk Momy nya itu.

Di malam hari yang hangat, keluarga kecil Jaehyun sedang berkumpul di ruang tv, menonton drama kesukaan Haechan.

"Ji, diem momy lagi nonton" ucap Haechan, karna sedari tadi Jisung berusaha melepas kancing baju tidur Haechan.

"Nen Mom, ji pengen nen" Jisung yang masih berusaha membuka kancing baju momy nya.

"Kata Momy apa, sebulan" ucap Haechan menekan kata terakhir nya.

"Ji, tidak bisa Momy, Ji susah tidur, nen Mom" rengek Jisung yang masih berusaha membuka kncing baju Haechan, bahkan matanya nya sudah berkaca kaca.

"Kamu liat gak Momy lagi apa, diem!" Haechan sedikit membentak karna kesal.

"Hiks Momy nen, Momy nen hiks" tangis Jisung

Jaehyun yang melihat drama anak dan istri nya hanya pokus pada tv yang sedari tadi menyala.

"gak kata Momy gak ya gak" ucap Haechan pergi meninggal kan Jisung.

"Momy nen mom, jangan pergi Momy, hiks" Jisung tambah menangis saat Haechan pergi ke kamar nya.

Jaehyun yang melihat Haechan pergi, ikut juga pergi menyusul istri nya.

"Semangat ya ji, sebulan itu lama loh" ucap Jaehyun menepuk pundak Jisung sebelum pergi.

"punya Ayah laknat banget, hiks nen" isak Jisung

Jisung pergi kekamar nya, berusaha untuk tidur tapi tidak bisa, sudah seminggu Jisung seperti ini susah tidur

Sekarang pukul sudah menunjukan tengah malam tapi Jisung masih belum tidur

"anjing, gw pengen tidur, tapi pengen nen Momy"

"gak peduli gw pokoknya malam ini dapet nen, gak kuat" Jisung  mulai jalan ke depan pintu kamar orang tuanya dengan keadaan menangis.

Jisung menggedor-gedor pintu orang tuanya dengan mata sembab dan menangis

"Momy hiks momy" panggil jisung

lumayan lama Jisung menggedor kamar orang tua nya akhir nya di buka juga

"Momy" Jisung langsung memeluk Haechan menyembunyikan wajah nya di ceruk leher sang Momy nya.

"kenapa?, ada apa? " tanya  Haechan mengelus punggung Jisung yang bergetar.

"Ji hiks gak bi-sa tidur" ucap Jisung yang masih terisak

"Lepas dulu momy sesak" Haechan sedikit mendorong tubuh anak nya dari diri nya

"Ji gak bisa tidur, kepala ji sakit Momy hiks" isak Jisung

"sudah-sudah jangan menangis, ayo ke kamar Momy antar" ucap Haechan dan berjalan kekamar Jisung.

Haechan membaringkan tubuh Jisung perlahan mengusap wajah yang basah karna air mata.

"Momy tidur sama Ji ya, Joi mohon" melas Jisung

"Hem" Haechan langsung membaringkan tubuh nya di samping anak nya.

Jisung langsung memeluk Haechan, membenamkan wajah nya di dada Haechan

"nen" gumam Jisung

sebenarnya Haechan kasian melihat keadaan Jisung tapi  Jisung harus di beri hukuman supaya jera.

'pengen kayanya' batin Haechan, yang masih setia mengusap surai sang anak

"pengen nen?" ucap Haechan

Jisung langsung mendongak kan wajah nya

"boleh?" tanya Jisung

Haechan langsung membuka dua kancing baju tidur nya, dan melihat kan nimpel pink nya

Jisung hanya memandangi nimpel Haechan sedari tadi dengan mata bulat nya

"mau gak?, ya udah kal-, shh ji pelan" Haechan kaget, saat tiba-tiba Jisung langsung mengulum puting nya.

"Jangan di gigit, pelan-pelan ji" rintih Haechan

"Emwmwm" Jisung merasa seperti di surga saat ini sumber kehidupan nya kembali

Haechan membiarkan Jisung terus menyusu padanya, Haechan memilih untuk tidur, karna sudah mengantuk


pagi pun tiba, Haechan membuka mata nya Haechan melihat Jisung masih menyusu pada nya.

'ini anak udah besar, tapi kelakuan kaya bayi heran' batin Haechan

"Ji bangun, udah dulu nen nya ya Momy mau bangun" ucap Haechan membangunkan Jisung.

Jisung yang terganggu membuka mata nya, dan mulut yang tidak berhenti menyedot nimpel sang momy

Plop~

Jisung melepas nimpel Haechan dari mulutnya

"engga, ji masih pengen nen" jawab Jisung

saat jisung akan melahap lagi nimpel Haechan, Haechan buru-buru  menutupi dadanya dengan tangan nya.

"gak, udah dulu lecet sayang, nanti Momy kasih lagi, hari ini kan libur, nanti Momy kasih nen lagi, janji" ucap Haechan

"janji ya Momy" ucap Jisung mengangkat jari kelingking nya

"Iya janji" jawab Haechan

Jisung kembali tertidur, sedangkan Haechan bangun dan menuju kamar mandi.

Selesai ke kamar mandi, seperti biasa Haechan melakukan kegiatan nya sehari-hari sebelum suami dan anak nya bangun.

"Ji kamu gak kemana gitu, tumben" ucap Jaehyun

"aku naik apa yah, uang saku aja gak punya" balas Jisung

"Oh lupa, dah lah di rumah aja, gak usah kemana-mana" ujar Jaehyun

"manggil temen-temen boleh gak yah?, main game doang ko di kamar" izin Jisung

"Hem, boleh udah lama Ayah gak ketemu temen-temen kamu" ucap Jaehyun

"Momy!" teriak Jisung

"apa ji, Jagan teriak-teriak, kebiasaan" jawab Haechan

"Mom, temen-temen Ji mau main ke sini, boleh kan?" izin Jisung

"Boleh, tapi jangan macem-macem, ya udah Momy bikin kue seadanya buat temen-temen kamu ya" ucap Haechan lalu pergi ke dapur

Jisung langsung lari menuju kamar nya dan menghubungi teman-teman nya.

setelah mengabari semuanya Jisung turun kebawah menuju dapur, untuk membantu Haechan

"Momy Ji bantu ya" ucap Jisung

"gak, nanti malah kacau, sanah tunggu aja temen-temen kamu, ini biar sama momy" tolak Haechan

Jisung langsung pergi ke ruang tengah menunggu teman-teman nya datang

'padahal pengen bantu doang' kesal Jisung dalam hati

Jisung bermain ponsel sambil menunggu teman-teman nya datang ke rumah nya untuk bermain.

BABY J (Jaehyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang