Jisung terbangun dari tidur nya, Jisung bisa melihat tidak nyaman nya Haechan sekarang.
"Momy pasti sangat tidak nyaman" gumam Jisung.
Jisung beranjak dari tidur nya, tak lupa menyelimuti Haechan yang masih tertidur.
"Ini sudah pukul tujuh malam, aku kabarin Ayah saja, kasian Momy" Jisung.
"Ayah kapan pulang" ucap Jisung di sambungan telepon.
"Ayah sedang di perjalanan, ada apa?" Jaehyun.
"Momy sakit, Ji bingung harus apa" jawab Jisung.
"Astaga, kenapa baru bilang, Ayah pulang sebentar lagi, jaga dulu Momy mu" ucap Jaehyun.
Jisung mematikan sambungan telepon nya, dan kembali masuk ke kamar Momy nya.
'Momy sangat cantik' batin Jisung.
Tak lama, Jaehyun datang dengan nafas tidak beraturan, mungkin berlari dari bawah ke atas.
BRAK
"Sayang!" Jaehyun
Haechan yang mendengar suara gebragan Pitu tersentak bangun.
"Ayah, bisa pelan gak, Momy bangun kan" kesal Jisung.
"Sayang, mana yang sakit hem?, Aku panggil dokter ya?" ujar Jaehyun yang masih menetralkan nafas nya.
"Aku gak apa-apa ini dendam biasa, minum obat aja nanti juga baikan, Hyung jangan panik oke, tenang dulu, kaget tau aku" ucap Haechan dengan nada lemas.
"Baik gimana?, badan kamu panas banget sayang, aku panggil dokter ya?" bujuk Jaehyun.
"Kamu percaya kan sama aku?, ini sakit biasa" Haechan.
"Iya sayang aku percaya" jawab Jaehyun.
"Yasudah, sanah bersih-bersih terus makan, kamu juga Ji, kalian pesen aja makan dari luar ya, maaf Momy gak bisa masak dulu" ucap Haechan.
"Tap-" Jisung
"Gak ada tapi-tapian, buruan" Haechan.
Jisung dan Jaehyun pun menuruti perintah Haechan, kalau tidak di laksanakan repot nanti nya.
Jisung pergi kekamar nya dan membersihkan diri, begitu pun Jaehyun.
Jaehyun sudah dengan acara mandinya, dan segera menghampiri istri mungil nya itu.
"Sayang makan dulu, mau aku pesankan bubur?" ucap Jaehyun.
"Kamu sama Jisung dulu aja, aku nanti aja, lagi gak selera" ucap Haechan.
"Kamu harus makan, nanti aku bawain, sama obat nya, sekarang istirahat dulu, aku turun dulu, pasti Jiji belum makan dari pulang sekolah kan?"ucap Jaehyun
"Iya Hyung, yang kenyang makan nya ya" ucap Haechan.
Jaehyun pun menuju kamar Jisung, untuk mengajak anak nya turun untuk makan.
"Ji mau pesan apa?" tanya Jaehyun.
"Jiji gak mau makan Ayah, Ji pengen sama Momy" Jisung.
"Sedikit aja, nanti kamu ikut sakit gimana?, Momy marah loh" bujuk Jaehyun.
Jisung hanya mengangguk dan, mulai makan makanan yang sudah di pesan sedari tadi.
"Ayah gimana kalau kita buat bubur untuk Momy?" Jisung.
"Ah iya juga, kamu bisa Ji?" tanya Jaehyun.
"Engga" jawab Jisung.
"Ayah juga gak ngerti" Jaehyun
"Kita cari di internet saja Ayah" saran Jisung.
"Ya sudah ayo kita buat buburnya, Momy pasti suka" Jaehyun.
Setelah makan mereka berdua pun pergi ke dapur untuk membuat bubur yang sudah di rencanakan tadi.
Mereka sudah berkutik dengan alat alat dapur setengah jam yang lalu, tapi bubu belum jadi sama sekali.
Melainkan keadaan dapur yang sudah seperti rumah roboh.
"Wah Ayah aduk!" teriak Jisung.
"Panas Ji" Jaehyun.
"Aduh ini kenapa bubur nya kaya air sop ya" heran Jaehyun.
"Ini garam apa gula sih, ini juga apa lagi?" bingung Jisung
"Ini yang garam Ji, asin soalnya" jawab Jaehyun.
"Ini takaran nya gimana garam nya?" Jisung.
"Mana Ayah tau, masukin aja satu sendok makan" jawab Jaehyun.
"Kurang Ayah, tiga aja, banyak rasa makin enak" Jisung
"Ya sudah masukan empat sendok makan" Jaehyun.
Sudah sekian lama bubur pun jadi, tanpa mereka rasakan dulu rasanya.
"Ayah ayo ke atas, Momy pasti suka" ucap Jisung semangat.
Ayah dan anak itu pun menuju dimana Haechan berada dengan semangkuk bubur di tangan Jisung.
"Momy ji bawakan bubur makan dulu ya, nanti langsung minum obat" ucap Jisung.
Haechan pun membuka mata dan berusaha duduk yang dibantu oleh Jaehyun.
Jisung pun langsung menyuap kan satu sendok bubur ke dalam mulut Haechan.
"Bagai mana Momy, enak kan, ini buatan Ji sama Ayah" ucap Jisung
Saat Haechan mendapatkan suapan pertama raut wajah Haechan langsung menahan rasa mual yang datang melanda.
Haechan berusaha menelan bubur yang ada di mulut nya dengan susah payah.
'Astaga, aku seperti dikasih makan garam kalau begini' batin Haechan
" Lagi ya sayang, habiskan" ucap Jaehyun
Saat Jisung ingin menyuapi Haechan lagi, Haechan menolak dengan alasan mual dan pahit.
"Ayo lah Momy" rengek Jisung
"Gak Ji, pahit sekali, satu suap juga udah bagus ko, mana obat nya" Haechan.
"Ya sudah, ini" ucap Jisung memberikan obat nya kepada Haechan.
Sesudah meminum obat nya, Haechan kembali tertidur.
"Kamu juga tidur sanah, Momy biar sama Ayah" Jaehyun.
"Engga Ji pengen sama Momy" tolak Jisung
"Besok lagi ya Ji, kasian Momy nya" Jaehyun
" Kalau ada apa-apa bangun kan Ji ya" Jisung.
Setelah kepergian Jisung Jaehyun ikut merebahkan diri nya diatas kasurnya dan memeluk istri kecil nya itu.
"Elah pengen sama Momy susah banget, gw jadi penasaran rasa bubur ini, coba aja kali ya, ini juga masih banyak, sayang banget" gumam Jisung.
Jisung memasukan satu sendok bubur kedalam mulut nya, tak lama Jisung langsung memuntahkan nya lagi.
"Anjing!, ini rasa apaan, gila asin banget" umpat Jisung.
"Wah gila pantes Momy nolak, rasanya lidah gw kebas banget" ucap Jisung.
Jisung langsung meminum air, bahkan samapi dua gelas, karna rasa asin nya.
"Dah malem banget ini, mau tidur gw ngantuk, semoga Momy besok sumbuh"
"Bubur sialan" ucap Jisung sebelum masuk dalam kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY J (Jaehyuck)
Randombercerita tentang keluarga kecil jaehyun dan haechan. haechan harus sabar menghadapi anak nya yang seperti anak kecil bila di dekatnya atau pun di dalam rumah,bila diluar sikap nya kan berbeda,jisung adalah anak dari jaehyun dan haechan yang masih s...