Bab 38

2.7K 222 18
                                    

Haechan sudah pulang dari rumah sakit seminggu yang lalu, rasa nya Haechan sangat pusing menghadapi ke tiga bayi nya, terutama dua bayi besar.

"Momy lihat Ayah tidak mau mengalah" Jisung dan Jaehyun sekarang sedang merebutkan tempat dekat Haechan.

"Ayo lah Ji Ayah baru pulang kerja, boleh ya sekarang giliran Ayah" bela Jaehyun

"Ji juga kan baru pulang kuliah Ayah, jadi jangan seakan-akan hanya Ayah yang menderita" balas Jisung.

"Aduh kalian ini berisik ya, Ji nanti dulu liat Momy lagi ngasih makan adik kamu dulu gak?, dan kamu Hyung ngalah sama anak" Haechan sudah menahan sabar sedari tadi, tapi kesadaran nya habis dan akhirnya memarahi ke dua Jung itu.

"Momy" lirih Jisung menundukan kepalanya

"Eh bukan gitu maksud Momy sayang, Ji maaf ya Momy-" ucap Haechan panik saat melihat Jisung

"Ji tidur" ujar Jisung lalu pergi kekamar nya.

"Ji marah ya Hyung?" tanya Haechan pada Jaehyun

"Engga sayang nanti juga baik lagi ko" jawab Jaehyun lalu tiduran di atas paha Haechan.

"Eh itu Ji kenapa sayang?" tanya  Ten yang baru keluar dari dapur dengan cemilan di tangan nya.

Oh ya Ten, Johny dan Haendery sengaja menginap di rumah Jaehyun, karna masih khawatir dengan Haechan yang baru saja melahirkan.

"Ekhm" Johny sengaja memberi kode kepada Jaehyun yang sedang tertidur di paha Haechan.

Jaehyun langsung bangun dan terduduk, matanya sungguh sangat ngantuk saat ini.

"Kalau mau tidur itu di kamar, enak saja paha adik ku kau jadikan batal" sinis Haendery.

Haechan mengusap wajah Jaehyun yang terlihat sangat lelah sekali" Hyung pindah saja kekamar terlebih dahulu nanti aku menyusul"

Jaehyun mengangguk dan beranjak menuju kamar nya tidak lupa berpamitan kepada Jhony, Ten dan jangan lupa Haendery.

"Kakak bisakah kakak jangan terlalu bersikap ketus kepada Jaehyun Hyung, bagaimana pun Jaehyun Hyung adalah suami aku" ucap Haechan.

"Tapi kakak kan dari awal tidak setuju dengan pernikahan kalian, apalagi keluarga nya selalu membenci mu itu" jawab Haendery

"Tapi itu keluarga nya, bukan Jaehyun Hyung, ayolah kak jangan seperti itu ya?" Haechan sebenar nya sadar kalau Jaehyun selalu menahan amarah nya demi diri nya.

"Berisik liat Baby Sion sedang tidur, kalian benar-benar ya" ucap Ten melerai kakak beradik itu.

"Sayang, besok Dady, Mae dan kakak kamu akan pulang ke Thailand, ada sedikit urusan di sanah, jaga anak-anak dengan benar, kalau echan rindu Dady kunjungi saja kami ya" ucap Johny

"Baik lah, nanti Haechan akan bangun sangat pagi membatu kalian berkemas" jawab Haechan.

"Sudah malam, kasian Sion udah tidur" ucap Ten

"Iya Mae, aku ke kamar dulu ya Mae" pamit Haechan.

Saat berjalan kekamar nya Haechan melewati kamar Jisung, ingin sekali Haechan masuk bicara dengan Jisung, tapi pintu kamar nya terkunci.


Tak terasa pagi pun tiba, Haechan bangun sangat pagi membantu Ten berkemas selagi Sion belum bangun.

"Sayang, Mae pulang ya, kamu jaga Sion ya, Mae mau ngasih tau, kamu jangan hanya pokus ke Sion saja ya, Jisung masih butuh perhatian kamu ingat itu" nasehat Ten.

"Iya Mae, Haechan semalam tidak senagaja membentak Ji" ucap Haechan sedih

"Kamu temui Jisung, jangan sampai Jisung beranggapan kalau setelah datang nya Sion, Jisung merasa tidak di perhatikan, ingat kata-kata Mae" tambah Ten.

BABY J (Jaehyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang