Bab 26

3.3K 231 11
                                    

Haechan terbangun dari tidur pulas nya, dan melihat jam ternyata sudah pukul delapan pagi.

"Aduh aku kesiangan" panik Haechan.

Haechan berusaha melepaskan pelukan tangan Jaehyun yang ada di pinggang nya.

"Hyung awas ih" kesal Haechan karna tangan Jaehyun malah semakin erat memeluk nya.

"Hmm, mau kemana?" tanya Jaehyun dengan suara khas bangun tidur nya.

"Udah pagi bangun Hyung, malah semalem aku gak ikut makan malam keluarga lagi" Haechan terus mengoceh dan tak lupa masih berusaha melepaskan tangan Jaehyun yang ada di pinggangnya

Tiba-tiba saja Jaehyun mengecup bibir berbentuk hati itu, dan itu membuat Haechan diam namun Jaehyun dapat pukulan brutal di dadanya.

"Ish awas Hyung!" kesal Haechan

"Morning sex?" senyum mesum Jaehyun jangan lupa.

"Gak mau, awas nanti Ji nyari gimana sih kamu" ucap Haechan.

Haechan merasa mual dan ingin muntah, Jaehyun yang melihat itu langsung melepaskan pelukan nya.

Haechan langsung lari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perut nya yang belum terisi sedari malam.

"Kamu kenapa?, aku panggil dokter ya?" khawatir Jaehyun.

"Hiks kamu sih, aku udah bilang awas susah banget hiks" isak Haechan.

"Kenapa ke aku?" bingung Jaehyun

"Hiks awas, kamu keluar aku mau mandi hiks" tangis Haechan.

"Kamu kenapa dulu?" tanya Jaehyun

"Hiks Hyung hiks keluar echan mau mandi" ucap Haechan sambil menangis.

Jaehyun menurut dan keluar kamar mandi, sedangkan di dalam kamar mandi Haechan merasa bingung.

"Hiks kenapa aku nangis, tapi pengen nangis hiks Mae, Dady echan mau Mae" isak Haechan.

Jangan tanya lagi si Jaehyun dengan wajah bingung nya dan pikiran nya.

Setelah acara mandi nya Jaehyun dan Haechan turun kebawah.

"HYUNG!" teriak sungchan saat melihat Jaehyun kaka nya.

"ka echan nambah cantik aja" ucap Sungchan yang akan memeluk Haechan.

Jisung yang melihat itu langsung menghalangi Sungchan.

"Ett gak boleh ini Momy gw" sinis Jisung.

"Bukan nya menantu harus bisa mengurus rumah, lah ini malah bangun siang, merasa udah jadi nyonya besar" nyinyir Kim ji Young bibi dari Jaehyun atau adik dari Yunho.

"Semestinya sih, ini malah enak-enak kan, tidak punya sopan santun bahkan makan malam saja tidak melakukan apa-apa" tambah Sunmi.

"Eomma, Bibi apa-apaan sih Haechan istri ku bukan pelayan" bela Jaehyun.

"Jaehyun apa yang ibu dan bibi mu katan emang benar, lagi pula menantu macam apa seperti itu" ucap Yunho.

Haechan sudah menundukan kepalanya, air matanya sudah ingin tumpah membasahi wajah manis nya.

Jisung yang akan bicara, tapi tangan nya di tahan oleh Haechan.

'apa-apaan Momy ini, rasa gw pengen cangkul tuh mulut' batin Jisung.

"Ji duduk, Momy siapin makanan buat kamu sama Ayah ya"  sura Haechan sedikit bergetar karna menahan tangis.

Jaehyun yang melihat itu sebenarnya ingin membawa Haechan pergi dari hadapan kelurganya.

Tapi Haechan tidak mau karna menurut Haechan kelurga adalah segalanya jadi jangan pernah membuat konflik di dalam nya.

"Oppa makan lah, ini aku yang buat" ucap Jennie yang akan menaruh lauk di piring Jaehyun.

"Ayah gw gak suka makanan yang di buat orang lain kecuali Momy gw" celetuk Jisung.

"Jisung!, dia lebih tua dari kamu, mana sopan santun mu" tegur Sunmi.

"Berikan saja tidak usah dengarkan Jisung" ucap Ji Young

"Ini op-" ujar Jennie terpotong

"Biar istri ku saja" potong Jaehyun.

Haechan duduk di samping Jisung dan mulai makan

Saat satu suap masuk ke dalam mulut Haechan langsung lari ke arah dapur dan memuntahkan nya lagi.

"Engh lemes banget" lemah Haechan.

Jisung langsung berlari menghampiri Haechan dan memberikan ibu nya segelas air.

Haechan menutup Hidung nya saat mencium aroma tubuh Jisung

"Ji Momy mual, kamu pake sabun apa sih?" Haechan

"Momy lagi sakit, Ji panggilan dokter aja, gak ada penolakan" final Jisung.

Haechan ingin menolak tapi dia urungkan, Haechan juga ingin tau Haechan sakit apa.

Acara makan pun selesai, Haechan tidak melanjutkan makannya karna merasa mual yang luar biasa.









Haechan mulai di periksa oleh dokter dengan sangat teliti

Jisung yang sudah berkeringat dingin karna sangat khawatir dengan Momy nya.

Jaehyun apa lagi jangan ditanya, sedangkan yang lain bersikap tidak peduli.

"Gimana dokter istri saya?" tanya Jaehyun.

"E-mm begini Tuan,  seperti nya nyonya Jung sedang mengandung, tapi saya tidak tau kapan usia nya atu ingin lebih memastikan periksa ke dokter kandungan" ucap dokter panjang lebar.

Jaehyun, Haechan, dan Jisung di buat melongo mendengar penjelasan dari dokter tersebut.

"Saya permisi tuan" pamit Dokter dan membungkuk hormat lalu pergi.

"Momy ada Baby di perut Momy?" tanya Jisung

"I-ya" jawab Haechan yang mulai menangis

"Terima kasih sayang, Hay anak Ayah" sapa Jaehyun kepada anak nya.

'Adik?, gw punya Adik?, gw gak mau' batin Jisung.

Jisung langsung pergi dengan raut wajah marah nya.

'Ji kenapa ya?' batin Haechan melihat gelagat Jisung barusan.

"Sunmi kata dokter tadi Haechan sedang mengandung" ucap Yunho

"APA!" ucap serentak Sunmi, Jiyoung, Jennie.

"Yang bener nih, akhirnya punya ponakan baru yang lucu gak kaya si Jisung" girang Sungchan.

"Bagai mana ini, tidak mungkin Jaehyun akan berpaling kepada Jennie" tutur Sunmi.

"Cukup lah eomma, stop biarkan keluarga kecil Hyung bahagia tanpa ada campur tangan kalian" kesal Sungchan yang langsung pergi menuju kamar Haechan.



Di kamar nya Jisung merenung dia harus bahagia atau bersedih saat ini.

"Gw gak mau punya adek, nanti Momy gak sayang gw lagi, gak manjain gw lagi"

"Tapi Momy kaya bahagia banget, harus ya gw bahagia liat Momy bahagia"

"Intinya gw gak suka berbagi, udah cukup saingan gw bokap sendiri, masa nambah adek, makin tersingkir gw"

"Jatah nen gw gimana?, gak itu milik gw, punya gw, gw gak mau berbagi"

Sungguh pikiran Jisung lari kemana-mana memikirkan nya saja membuat nay pusing.

BABY J (Jaehyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang