Bab 17

4.1K 244 7
                                    

"Guys, pasilitas gw udah di balikin lagi dong" ucap Jeno.

"Menurut lu, lu doang, kita juga kali, kecuali tuh si Jisung" ucap Chenle, menunjuk Jisung.

"Gak peduli gw, mau di kasih pasilitas mau kaga yang penting ne" ucap Jisung terpotong.

'Hampir saja gw keceplosan' batin Jisung.

"ne?, apa anjing" tanya Renjun

"Jangan-jangan, nen ya lu?, lu masih nenen sama momy lu ya?" kata Jeno sedikit meninggikan suara nya.

"Pala lu botak, masa laki-laki tampan dan berani ini masih nenen, apa kata dunia nanti" Jisung.

"Terus apa?, gak usah gengsi kali bilang aja" kekeh Jeno

"Lu ngajak ribut mulu ya sipit" kesal Jisung

"Gw gak bawa-bawa pisik ya, gw sipit normal, dari pada lu gak normal, ngajak ngobrol sama pohon, tembok, hilih" ucap Jeno tidak mau kalah.

"Yak!, mau gw kasih cangkul lu pada satu-satu, ribut mulu, dah lah masuk kelas, ribet lu berdua" ucap Jaemin lalu masuk terlebih dahulu ke kls nya.

"Lu sih sipit" ucap Jisung

"Orang gak normal ngoceh mulu" timpal Jeno

'Lama-lama gw botak dengerin mereka ribut' batin Renjun.

Bel sekolah pun berbunyi bertanda, semua siswa harus masuk kembali dan belajar.








pulang sekolah pun tiba, semua murid sudah meninggal kan sekolah, ada yang di jemput supirnya, ada juga yang membawa mobil sendiri.

"Sung, lu ikut gw gak?" ajak Jeno.

"Gw di jemput" ucap Jisung

"Gw duluan ya, tuh di sanah ada pohon besar, kali lu mau rekrut sahabat baru" ledek Jeno dan langsung melakukan mobil nya.

"Gw tendang pala lu ya sipit!" teriak Jisung

Jisung pun menghampiri supir yang sudah menunggu nya sedari tadi.

"Silahkan tuan" ucap supir

Jisung pun masuk, dan menuju pulang.



Sesampainya di rumah, Jisung langsung mencari sang momy.

"Momy mana" gumam Jisung

Jisung tidak langsung masuk ke kamarnya melainkan mencari momy nya yang entah ada di mana sekarang.

"Momy dimana, oh ya di kamar nya, aku belum ke sanah" Jisung

Jisung membuka pintu dan benar saja, ada gundukan selimut di atas kasur.

"Momy" panggil Jisung pelan

Karena tidak dapat jawaban, Jisung menghampiri Haechan.

"Momy, kenapa?" tanya Jisung, yang melihat wajah Haechan yang pucat.

"Eh, udah pulang sayang, nyariin momy ya, maaf ya" ucap Haechan lemas.

"Momy kenapa?, Momy sakit ya" panik Jisung.

"Engga sayang, sanah mandi dulu, nanti momy suapi mau?" ucap Haechan dengan nada lemas.

Jisung menyentuh dahi Haechan, benar saja tubuh momy nya itu panas.

"Jiji panggil dokter ya momy, hiks momy sakit gara-gara ji ya" Jisung.

"Eh, jangan nangis momy gak apa-apa" ucap Haechan menenangkan Jisung.

"Hiks ya sudah peluk, Ji pengen peluk momy'" isak Jisung.

"Mandi dulu sanah, gak gerah emang" Haechan

Jisung hanya menggeleng, dan mulai merangkak ke atas kasur dan masuk ke dalam selimut dan mulai memeluk Haechan.

"Tubuh momy sangat kecil" ucap Jisung pelan.

"Badan kamu yang terlalu cepat tubuh sayang" Haechan

Jisung yang meresa nyaman pun mulai terlelap, lain hak dengan Haechan yang sangat tidak nyaman karna suhu tubuh nya.

'Semoga nanti malam,aku sudah sumbuh, kasian Hyung dan Jiji pasti kesulitan kalau aku sakit" batin Haechan.

Haechan pun memaksakan untuk tertidur, berharap kondisi nya membaik malam nanti.

BABY J (Jaehyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang