Bab 16

5K 246 8
                                    

"Sayang aku minta maaf" mohon Jaehyun.

"Awas ih, aku mau tidur bareng Jiji" ucap Haechan sambil beranjak pergi.

Tapi Jaehyun tidak menyerah dan langsung menahan tangan Haechan.

"Aku bilang mau tidur di kamar Jisung, lepas gak" kesal Haechan.

"Gak, aku ada waktu sama kamu cuma malem doang loh, besok aku harus kerja pulang malem, masa kamu gak kasian sama suami kamu ini" bujuk Jaehyun.

"Hubungan sama aku apa?" ucap Haechan.

"Ha?" bingung Jaehyun.

"Awas, aku mau ke kamar Jiji" ucap Haechan berusaha melepas pergelangan tangan nya yang di tahan Jaehyun.

"Gak mau" kekeh Jaehyun

Haechan bisa melihat mata Jaehyun yang sudah berkaca-kaca, bahkan suara nya sudah bergetar.

'Astaga, pasti nangis, tapi lucu kali kerjain, hihihi" batin Haechan.

"Awas!" bentak Haechan

"Gak, sayang maaf hiks" isak Jaehyun

'Kan nangis, lucu banget astaga, pengen aku geplak rasanya' batin Haechan.

"Aku gak mempan sama air mata kamu lagi Hyung" ujar Haechan.

Sungguh saat ini Haechan sedang menahan ketawa melihat ekspresi suami nya itu.

"Hiks engga, Jae salah, Jae minta maaf ya sayang" tangis Jaehyun.

'Kalau seperti ini, lama-lama mati aku' batin Haechan

"Jae janji gak ngomong aneh-aneh lagi, hiks jangan tinggalin Jae ya, sayang" ucap Jaehyun dengan tangis nya yang mulai membesar.

'Ini Hyung umur berapa sih, udah aja kali ya jahilinya, kasian mata nya sampe bengkak gitu' ucap Haechan dalam hati.

"Sudah-sudah, ayo tidur, aku udah maafin" ucap Haechan yang langsung berbaring di sebelah kasur besar nya.

Jaehyun pun ikut berbaring dan ikut berbaring di samping Haechan.

Bahkan Jaehyun tidur dengan bantal yang sedang di tiduri Haechan.

"Ih Hyung sempit, awas ah" ucap Haechan

"katanya udah di maafin" ujar Jaehyun

Haechan hanya menghela nafas dan mulai memejam kan mata.

"Sayang"

"Sayang"

"Sayang!" Panggil Jaehyun yang sudah memanggil Haechan dari tadi.

"Apa Hyung?, echan ngantuk, besok lagi saja bicaranya" ucap Haechan dengan mata yang masih terpejam.

"Nen" gumam Jaehyun

"Gak, ini punya Jiji" jawab Haechan

"Kamu gak sayang aku ya?, kamu pilih kasih sekarang" ucap Jaehyun, yang sontak membuat Haechan membuka mata.

"Bukan gitu Hyung" ucap Haechan

"Sudah lah" kesal Jaehyun

'Hadeh, gak anak gak Ayah nya, nen mulu, lama-lama jadi produksi susu' batin Haechan.

"Ya sudah ayo" pasrah Haechan pasrah.

Jaehyun tidak menjawab, bahkan sudah memejam kan matanya.

"Pura-pura tidur?, yasudah tidak ada jatah, gak mau nen nih" goda Haechan

Jaehyun yang mendengar perkataan Haechan, langsung membalikan badan nya mengahadapi Haechan.

Jaehyun langsung membuka kancing baju tidur Haechan dengan tidak sabar nya.

Setelah membuka tiga kancing baju Haechan, nampak lah nimpel pink milih Haechan.

Tanpa ba-bi-bu Jaehyun langsung melahap puting Haechan dengan rakus.

"Shhh, pelan, kalau di gigit gak bakal aku kasih lagi, awas aja" ancam Haechan.

Haechan mengelus surai suami nya itu, melihat Jaehyun yang sudah terlelap tetapi mulut nya masih bergerak di dadanya, Haechan hanya tersenyum dan ikut tertidur.





Sedang kan Jisung sedang membalas chat-chat dari teman-teman nya.

"Ah, besok males banget sekolah elah, tapi Momy pasti marah kalau alesan gak jelas" keluh Jisung.

"Momy dah tidur belum ya, pengen nen, tapi pasti udah deh" gumam Jisung.

"Dah lah, besok gw minta jatah nen sama Momy, sekarang tidur bair gak kena geplak Ayah besok" ucap Jisung.

Jisung pun mulai terlelap menuju alam mimpi nya.



Pagi pun tiba Haechan sudah berkutik dengan alat-alat dapur nya.

"Nah sudah, sekarang tinggal bangun kan Jiji, dan Hyung" gumam Haechan.

Haechan pun naik menuju kamar anak nya itu.

"Ji bangun, sekolah buruan bangun" Haechan

"Hemm, lima jam lagi Mom" ucap Jisung.

"Heh, bangun Jisung!" ucap Haechan sedikit membentak.

Jisung langsung ter bangun mendengar bentakan Haechan, kalau Haechan sudah memanggil nama, berarti Jisung harus waspada.

"Bangun, mandi udah itu turun dan sarapan ya, sayang" ucap Haechan mengelus rambut Jisung yang berantakan.

"Momy bangunin Ayah kamu dulu, buruan, sampe tidur lagi awas" ucap Haechan lalu pergi ke kamar nya.

"Ini lagi masih tidur, udah tua bukan nya mikir malah balik lagi kaya anak kecil" omel Haechan

"Hyung bangun, udah siang ih, katanya sibuk hari ini, buruan!" teriak Haechan.

"Iya-iya ini udah bangun, Jiji udah bangun belum?" tanya Jaehyun.

"Udah, buruan mandi aku siapin baju nya, cepet" ucap Haechan yang mulai menyiap kan kebutuhan suami nya, untuk pergi ke kantor.

Setelah menyiapkan semuanya Haechan turun kebawah, duduk menunggu dua pangeran nya turun.

"Momy!" teriak Jisung dari atas tangga sambil berlari

Haechan sudah mengerti, kalau Jisung pasti ingin Haechan memakaikan Jisung dasi.

Haechan langsung memasangkan dasi Jisung, Jisung hanya memandang wajah Momy nya yang sangat tenang saat memasang kan dasi nya.

'gila cantik banget Momy gw, untung wajah gw nurun dari Momy, kalau dari si Jamal bisa-bisa gak berbentuk nih wajah' batin Jisung.

"Sudah, buruan makan, terus berangkat bareng supir pribadi kamu" ucap Haechan.

Jisung mulai makan sarapan yang sudah di buatkan oleh Haechan.

Tak lama Jaehyun datang, dan ikut sarapan bersama.

"Aku sudah, sayang aku berangkat ya, hati-hati di rumah" ujar Jaehyun, dan mengecup kening Haechan.

"Hilih, gak malu apa depan anak" cibir Jisung

"Iri kamu?" sinis Jaehyun

"Buat apa iri, Momy milik Ji kali" bangga Jisung

"Dia istri saya, maaf ya nak" balas Jaehyun

"Kalian mau berangkat gak, malah debat astaga, buruan sanah, aku masih banyak kerjaan rumah" kesal Haechan.

Jisung mengecup pipi kiri Haechan dan berlari menuju mobil nya untuk berangkat sekolah.

"Ji berangkat Momy!" teriak Jisung.

"Aku juga berangkat ya, kalau aku malem aku belum pulang-pulang, tidur saja duluan okey" ucap Jaehyun

"Iya Hyung, hati-hati" ucap Haechan dengan senyum manis nya.

Suami dan anak nya sudah pergi sekarang, tinggal Haechan yang harus membereskan rumah dan yang lain nya. Ji ah

BABY J (Jaehyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang